Wartawan Metro TV Tewas

Update Kasus Tewasnya Editor Metro TV: Ditemukannya Rambut Misterius hingga Kesaksian Pacar Didalami

Polisi masih berupaya mengungkap kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo. 29 saksi telah dimintai keterangan oleh polisi.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: khairunnisa
Kolase YouTube Kompas TV/Istimewa
Polisi masih berupaya mengungkap kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Misteri kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo hingga kini belum terungkap.

Yodi Prabowo ditemukan pada Jumat (10/7/2020) lalu di pinggir tol JORR, Pesanggrahan Jakarta Selatan.

Diduga Yodi Prabowo korban pembunuhan.

Pasalnya, polisi menemukan luka di dada kiri korban akibat benda tajam.

Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan pula luka lain di bagian leher yang diduga karena benda tajam.

Selain itu, ditemukan pula sebilan pisau di sekitar lokasi penemuan jasad korban.

Pihak kepolisian pun saat ini masih berupaya mengungkap kematian Yodi Prabowo.

Sempat Disangka Hilang Dibawa Makhlus Halus, Orang Rimba di Jambi Tewas Diserang Ular Sanca 3 Meter

Fakta Baru soal Kematian Editor Metro TV, Jenazah Yodi Prabowo Diduga Dibuang dari Pinggir Jalan Tol

Berbagai upaya pun telah dilakukan mulai dari pemeriksaan saksi hingga mengerahkan anjing pelacak saat olah tempat kejadian perkara (TKP).

Sejumlah CCTV di sekitar lokasi penemuan jasad Yodi Prabowo pun diperiksa polisi.

Bahkan, pihak kepolisian juga berencana memeriksa sejumlah CCTV di kantor tempat Yodi Prabowo bekerja.

Hal itu disampaikan langsung Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto.

"Kami mintakan juga (CCTV di kantor Metro TV)," ujar Irwan seperti dilansir dari TribunJakarta.

Ratusan pelayat di rumah duka almarhum Yodi Prabowo, Editor Metro TV, di bilangan Jalan Alle Raya, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jumat malam (10/7/2020).
Ratusan pelayat di rumah duka almarhum Yodi Prabowo, Editor Metro TV, di bilangan Jalan Alle Raya, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jumat malam (10/7/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR)

Selain itu, polisi juga masih terus mencari jejak pelaku pembunuhan melalui seluruh barang bukti.

"Yang kita tunggu adalah barang-barang korban. Apakah ada jejak-jejak dari pelaku yang melekat terhadap barang-barang sekarang yang sedang dilakukan uji secara forensik di laboratorium," jelas Irwan.

Pihak polisi masih menunggu hasil pemeriksaan barang bukti di laboratorium forensik.

Hasil pemeriksaan barang bukti nantinya akan menghasilkan kesimpulan kasus tewasnya Yodi Prabowo.

"Setiap jalan, kami ambil (rekaman CCTV) dan kami proses. Semoga ada jejak (pelaku) di sana,” ujarnya.

Kemudian seperti diwartakan Kompas.com, polisi juga masih memeriksa ponsel milik Yodi Prabowo.

Proses analisa ponsel Yodi dilakukan oleh Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya.

"Kami sudah menganalisa, kemudian Polda sedang menganalisa. Mudah-mudahan ada titik terang, ada petunjuk di situ. Ada jejak, mungkin ada komunikasi terakhir dengan siapa. Mudah-mudahan ada hasilnya. Itu yang kita tunggu-tunggu hasilnya (pemeriksaan handphone," tambah Irwan.

Begitu juga dengan sidik jari pelaku, polisi masih memeriksa pisau, jaket, tas, dan barang bukti lainnya.

"Sampai hari ini kami belum dapat informasi bahwa dalam pisaunya yang ditemukan di TKP, yang diduga ada darah belum ada hasil. Secara lisan maupun administrasi bersurat dari laboratorium forensik belum ada. Kami tunggu mudah-mudahan ada jejak (pelaku)," kata Irwan.

Polisi Klarifikasi Penyebab Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo, Bukan karena Benda Tumpul

Update Kasus Kematian Yodi Prabowo, Polisi Rangkai Kegiatan Editor Metro TV Sebelum Tewas

Sementara itu, hingga kini setidaknya sudah ada 29 saksi yang diperiksa, termasuk kekasih korban, Suci Fitria.

Irwan menyebut pemeriksaan terhadap Suci Fitri bukan cuma sekali dilakukan.

"Sementara (Suci Fitri) sudah dua kali diperiksa," kata Irwan saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2020).

Namun, Irwan menyayangkan kekasih Yodi Prabowo yang diduga memberikan keterangan palsu saat diperiksa.

"Ada beberapa hal yang sifatnya mungkin bohong. Tapi kami masih mencocokkan dengan beberapa bukti. Kami menilai itu keterangannya tidak sesuai lah," ujar dia.

Padahal, saat ini polisi membutuhkan keterangan yang valid guna mengerucutkan motif dan pelaku pembunuhan.

"Artinya beberapa keterangan itu kan kita mengerucut ke pelaku. Tapi ada hal-hal yang sifatnya dari pihak saksi atau kerabat korban itu tidak sesuai," tutur Irwan.

Di sisi lain, polisi menduga bahwa jenazah editor Metro TV itu dibuang dari pinggir Jalan Tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Kami pun menduga begitu (dibuang dari pinggir tol) tapi kami sedang mencari (bukti)," ucap Irwan.

Irwan Susanto pun mengungkapkan jika pihaknya menemukan barang bukti baru yakni, rambut.

Barang bukti rambut itu ditemukan di sekitar lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.

"Tapi apakah itu rambut korban atau pelaku, kita belum tahu," kata Irwan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020).

Saat ini, barang bukti tersebut sudah diserahkan ke laboratorium forensik untuk diperiksa.

"Kita tidak boleh menduga-duga, semua temuan kita serahkan ke laboratorium," jelas Irwan.

Pengakuan pemilik warung dekat TKP

Warungnya terendus anjing pelacak, Amir buka suara soal kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Diketahui sebelumnya bahwa anjing pelacak k9 menghampiri warung Amir yang berada dekat lokasi penemuan mayat Yodi Prabowo.

Saat itu, polisi menggunakan pisau dan baju korban dalam melakukan pelacakan.

Belum diketahui secara pasti apakah warung tersebut terlacak anjing pelacak lewat pisau atau bukan.

Amir sendiri memiliki pendapat lain terkait berhentinya anjing pelacak di warungnya.

Menurutnya, anjing pelacak itu berhenti di warungnya bukan karena barang bukti pisau ataupun baju korban.

Amir menduga bahwa anjing pelacak itu berhenti di warungnya karena bau amis.

Pasalnya, saat olah tempat kejadian perkara (TKP) kemarin, Amir sedang membersihkan ikan.

"Dugaannya saya karena bau amis, makanya itu anjing ke sini," ujar Amir, Selasa (14/7/2020) seperti dilansir dari TribunJakarta.com.

"Apalagi itu masih ada darah-darahnya. Amisnya masih tercium banget," sambungnya.

Anjing pelacak berhenti di sebuah warung dekat lokasi penemuan mayat editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Anjing pelacak berhenti di sebuah warung dekat lokasi penemuan mayat editor Metro TV, Yodi Prabowo. (YouTube Kompas TV)

Lebih lanjut Amir mengatakan bahwa dirinya telah dimintai keterangan oleh polisi.

Bahkan, pisau yang digunakan Amir pun turut diperiksa.

"Saya diperiksa, ditanya-tanya banyak, termasuk soal pisau itu.

Tapi saya nggak dibawa ke kantor polisi, cuma diinterogasi di sini aja," ungkapnya.

Di sisi lain, Amin pun menanggapi pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus soal adanya pemilik warung yang kenal dengan korban.

Amir mengaku bahwa dirinya tidak mengenal dengan korban.

"Nggak pernah ke sini, nggak ada, nggak kenal saya," terang Amir.

"Justru saya heran dibilang kenal sama korban. Padahal sampai Minggu sore polisi masih datang ke sini, yang ditanya sama," tuturnya.

Sebelumnya diwartakan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkap fakta baru terkait kasus kematian Yodi Prabowo.

Yusri mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ada pemilik warung yang kenal dengan korban.

Diduga warung tersebut adalah warung yang sempat didatangi anjing pelacak K9 saat olah tempat kejadian perkara (TKP).

Warung itu berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan jasad korban.

"Pemilik warung kenal dengan korban, makanya ini masih didalami semuanya kita periksa," ucap Yusri, Selasa (14/7/2020).

Lebih lanjut Yusri mengatakan bahwa Yodi Prabowo sebelumnya memang kerap mampir ke warung tersebut.

"Dari keterangan saksi-saksi yang ada termasuk di warung ambil keterangan bahwa memang korban sering ke situ ( warung )," terangnya.

(TribunnewsBogor.com/TribunJakarta.com/Kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved