Melihat Peluang Bobby Nasution di Pilkada Medan 2020, Intip Profil Singkat dan Sumber Kekayaannya

Sekilas profil menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution yang siap bersaing di Pilkada Medan 2020.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
Istimewa/Kompas.com
Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Afif Nasution Selasa (24/12/2019) menyambangi anak-anak di Panti Asuhan Putra William Booth dan Putri Evangeline Booth di Jalan Samanhudi, No 27 Medan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution siap bertarung di Pilkada Medan 2020.

Terbaru, Bobby Nasution mendapat dukungan dari Partai Gerindra untuk maju bersaing merebut kursi wali kota.

Hal itu disampaikan langsung Sekretaris Gerindra Sumut, Robert Lumbantobing, Selasa (21/7/2020).

Ia mengatakan bahwa pihaknya memberikan harapan kepada kader PDIP itu di Pilkada Medan 2020.

"Kita memberikan harapan Bobby Nasuiton untuk maju sebagai calon wali kota Medan," ujarnya seperti dilansir dari TribunMedan.

Sementara itu, PDIP sendiri masih belum mengumumkan siapa yang akan diusung untuk maju di Pilkada Medan 2020.

Sekretaris DPD PDIP Sumut, Sutarto menyebutkan kemungkinan pengumuman calon jagoan PDIP di kabupaten/kota akan disampaikan pada akhir bulan Juli 2020 ini.

"Kabupaten kota yang lain akan menunggu di gelombang selanjutnya, diperkirakan di akhir Juli ini. Untuk Medan masih digodok dan masih dipertimbangkan di DPP," ujarnya di Kantor DPD PDIP Sumut, Medan, Jumat (17/7/2020).

Pengamat Bilang Gibran dan Bobby Diprediksi Bakal Terpilih Jadi Wali Kota, Ini Alasannya

Jelang Pilkada 2020, Bobby Nasution Ungkap Pesan Jokowi

Ditanya mengenai peluang Akhyar Nasution dan Bobby Nasution untuk diusung, Sutarto menyebutkan peluangnya masih terbuka lebar.

"Terkait Boby dan Akhyar yang merupakan kader partai, terkait hal tersebut bang Akhyar tahu betul bagaimana mekanisme partai di internal PDIP. Artinya seluruh kader partai agar bersabar menunggu keputusan dari ketua umum. Dan kita akan tegak lurus untuk memenangkan apa yang diputuskan oleh DPP, partai akan solid di Sumut," ungkapnya.

Hal tersebut juga berlaku untuk menantu Jokowi, Bobby Nasution. Ia menyebutkan calon yang akan diusung tergantung keputusan DPP PDI Perjuangan.

"Bang Boby mempunyai peluang yang sama karena kita akan menunggu dengan sabar apa yang akan disampaikan Ibu Ketua Umum," tuturnya.

Menantu Presiden Jokowi, Bobby Afif Nasution membantah bahwa dirinya tengah membangun politik dinasti, dengan maju pada Pilkada Medan 2020. Hal itu disampaikan Bobby di sela-sela nobar di warkop jurnalis Medan, Selasa (10/12/2019) malam.
Menantu Presiden Jokowi, Bobby Afif Nasution membantah bahwa dirinya tengah membangun politik dinasti, dengan maju pada Pilkada Medan 2020. Hal itu disampaikan Bobby di sela-sela nobar di warkop jurnalis Medan, Selasa (10/12/2019) malam. (Istimewa)

Sutarto menegaskan bahwa DPD akan tetap solid untuk memenangkan calon yang diusung DPP pusat.

"Untuk itu, kita masih menunggu apa yang akan diputuskan oleh DPP Partai. Tentunya seluruh kader partai tetap solid dalam rangka pemenangan pilkada serentak di 23 kabupaten kota di Sumut," tuturnya.

Profil Bobby Nasution

Diketahui bahwa Bobby Nasution mulai ramai diperbincangkan setelah mempersunting putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu pada 2017 silam.

Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu telah dikaruniai seorang anak perempuan bernama Sedah Mirah Nasution.

Sedah Mirah lahir pada 1 Agustus 2018.

Menakar Peluang Gibran Rakabuming di Pilkada Solo 2020, Bakal Menang Mudah?

Gibran Minta Doa, Purnomo Legowo Tak Direkomendasikan di Pilwalkot Solo: Karena Dia Putra Presiden

Dilansir dari Tribunnews, Bobby Nasution merupakan anak dari mantan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (Persero) IV, Erwin Nasution.

Bobby Nasution adalah lulusan dari Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus mengambil pendidikan master.

Sebelum terjun ke dunia politik, Bobby Nasution dikenal sebagai seorang pengusaha.

Ayah Sedah Mirah Nasution itu mengawali karirnya sebagai pengusaha di bidang properti dan bergabung di Takke Group.

Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. (Dok Humas IPB)

Sejak usia 20 tahun, Bobby Nasution ia memulai dengan merenovasi rumah untuk dijual kembali.

Hingga akhirnya ia bisa terlibat dalam pembangunan beberapa rumah dan terlibat proyek Malioboro City di Yogyakarta.

Di Takke Group, Bobby Nasution memiliki saham 10-20 %.

Selain itu, ia juga menjabat sebagai Direktur Marketing sejak November 2016 lalu.

Diketahui, Bobby Nasution juga pernah menjadi manager dari klub sepak bola Medan Jaya.

Di sisi lain, Bobby Nasution juga membangun bisnis kuliner bersama iparnya .

Bobby mendirikan kedai kopi bernama Kopi Jolo.

Dalam Bahasa Sumatera Utara, Kopi Jolo memiliki arti 'ngopi dulu'.

Bobby Nasution berkolaborasi dengan Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka menempatkan gerai kopinya ini di sebuah lokasi yang dinamakan Kedai Rakyat.

Kedai Rakyat ditujukan sebagai tempat orang-orang berkumpul sembari bercengkrama dan menikmati makanan serta minuman.

Bobby dengan Jolo Kopi, Kaesang dengan peroduk pisangnya, serta Gibran dengan prosuk martabaknya.

Menakar peluang Bobby Nasution dan Gibran Rakabumin

Seperti diwratakan Tribunnews.com, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, peluang Gibran Rakabuming Raka (Gibran) dan Bobby Nasution (Bobby) sangat besar untuk memenangkan pertarungan kontestasi Pilkada 2020.

Menurut Karyono, majunya Gibran putra sulung Presiden Jokowi dan Bobby sebagai menantu presiden dalam kontestasi pilkada memang menjadi perbincangan publik.

Terlepas dari polemik itu, kedua sosok tersebut memang berpeluang memenangi pertarungan di pilkada.

"Sejumlah hasil survei yang dirilis menjadi indikator kedua figur keluarga istana tersebut bakal terpilih menjadi kepala daerah," kata Karyono kepada Tribunnews.com, Jumat (17/7/2020).

Karyono menambahkan, hal itu bisa dilihat dari tingkat elektabilitas keduanya menempati posisi teratas.

Itu artinya, kata Karyono, peluang Gibran dan Bobby untuk menjadi walikota Solo dan walikota Medan sangat besar.

"Tidak dipungkiri, salah satu faktor yang membuat keduanya populer karena mereka adalah keluarga istana," ucap Karyono.

Namun demikian, Karyono menyebut, Gibran dan Bobby sudah memiliki modal sosial, salah satunya adalah sebagai pengusaha.

Kepemimpinannya terbentuk dari dunia bisnis.

Pengalaman memimpin perusahaan dan bergelut dalam organisasi bisnis bisa menjadi modal memimpin pemerintahan.

"Tak jarang pemimpin pemerintahan di negeri ini berasal dari kalangan pengusaha," jelasnya.

Selain itu, potensi dukungan terhadap keduanya bisa dilihat dari tingkat akseptabilitas publik yang cukup tinggi terhadap sosok Gibran dan Bobby.

Maka wajar jika PDIP dan partai lain banyak yang mengusungnya menjadi kandidat walikota.

Pasalnya, partai tentu menghendaki kemenangan dalam pertarungan pilkada.

"Dalam sistem pemilihan langsung, kedaulatan pemilu ada di tangan rakyat. Rakyat memiliki pertimbangan dan menentukan pilihannya sendiri. Mereka memiliki persepsi dan menilai kelayakan masing-masing kandidat dari aspek kemampuan, rekam jejak dan personalitas," tandas Karyono.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved