Wartawan Metro TV Tewas
Cerita Saksi soal Pria Kacamata di Malam Tewasnya Yodi Prabowo, Yakin Gara-gara Lihat Tangan Kirinya
Terkait pengakuannya atas kasus kematian Yodi Prabowo, saksi E dan S datang ke Polres Metro Jakarta Selatan pukul 22.00 WIB.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Saksi kasus kematian Yodi Prabowo (26), editor Metro TV yakni E mengurai cerita soal pria berkacamata berinisial D.
Pria berkacamata berinisial D adalah sosok yang diduga muncul di malam tewasnya Yodi Prabowo.
Dikutip dari TribunJakarta.com, E dan S adalah warga yang melihat keberadaan pria berkacamata berinisial D saat melintas di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 02.00 WIB.
Pada jam yang bersamaan, motor Yodi Prabowo ditemukan oleh petugas ronda terparkir di depan warung bensin eceran, tepat di seberang TKP penemuan mayat korban.
Soal sosok pria berkacamata berinisial D, ia diduga mengenal kekasih Yodi Prabowo, Suci Fitri Rohmah.
Hal tersebut diketahui lantaran D pernah menjemput Suci di salah satu restoran, seminggu sebelum jasad Yodi ditemukan.
Terkait munculnya D di malam kematian Yodi, saksi E dan S mengurai kesaksiannya.
Jarak lokasi TKP penemuan jasad korban dengan saksi E dan S saat melihat D melintas di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan adalah sekitar 1 kilometer.
E mengaku masih ingat cara jalan D saat melintas di depannya.
"Dibilang buru-buru sih enggak juga, tapi memang jalannya agak cepat," ujar dia.
Sementara itu, saksi S sempat menegur D yang sedang berjalan dengan memegang telepon dan meletakkan di telinga kirinya.
"Mau ke mana?" tanya saksi S yang berjarak sekitar empat meter dari D.
"Ke sana, atas," jawab D.
• Sempat Tegur Pemuda Berkacamata, Pria Ini Kaget Lihat Rekaman Video 10 Detik Milik Kekasih Yodi
• Sikap Pria Kacamata yang Muncul di Malam Editor Yodi Tewas Saat Diperiksa Polisi : Orangnya Selon
Kesaksian E dan S saat Diinterogasi Polisi
Terkait pengakuannya atas kasus kematian Yodi Prabowo, saksi E dan S datang ke Polres Metro Jakarta Selatan pukul 22.00 WIB.
Kehadiran keduanya untuk memastikan apakah D adalah benar pria yang melintas malam itu.
Mereka diarahkan menuju Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan di lantai tiga.
E dan S pun masuk ke salah satu ruangan.
"Ternyata di ruangan itu ada ruangan lagi, tapi disekat kaca (dua arah). Nah kita masuk di salah satunya," tutur E.
E dan S duduk di ruangan itu, didampingi seorang anggota polisi.
Tak berselang lama, polisi lainnya datang bersama seorang pria dengan perawakan kurus, tinggi, dan berkacamata yang ternyata D.
"Lampu di ruangan saya digelapin. Yang ruangan satu lagi terang. Tapi kedap suara dua-duanya," ujar saksi E.
"Ya model-model kayak intel Amerika dah," tambah E berseloroh.
Pemeriksaan D berlangsung selama 30 menit hingga satu jam.
Selain dicecar sejumlah pertanyaan, D juga diminta memeragakan cara berjalannya.
"Terus dia disuruh peragakan telepon sambil jalan," kata E.

Awalnya, kata E, D menelepon menggunakan tangan kanan.
Namun, saksi E segera memberitahu polisi yang mendampinginya bahwa yang ia lihat pada malam itu D menelepon dengan tangan kiri.
"Nah pas dia pakai tangan kiri, saya yakin penuh dia yang saya lihat. Dari cara jalannya juga," ucap E.
"Saya juga merasa kayaknya memang benar dia orangnya," timpal saksi S.
Kedua saksi tersebut juga memperhatikan gerak-gerik D saat pemeriksaan.
Pembawaan D tampak tenang, namun ia beberapa kali menarik napas dalam-dalam.
"Pada saat ditanya-tanya, ya kelihatan sih dia tarik napas beberapa kali. Orangnya selon (santai) modelnya," ujar E.
• Sosok Misterius Pria Berkacamata dalam Kasus Kematian Editor Metro TV, Pernah Jemput Suci Pacar Yodi
• Editor Metro TV Pernah Tolak Cinta Rekan Wanita, Suci Fitri Rohmah : Yodi Pilihnya Saya
D Masuk Daftar Saksi ?
Terkait sosok pria berkacamata berinisial D, apakah ia masuk dalam daftar saksi ?
Guna memastikan hal tersebut, TribunJakarta.com pun meminta keterangan dari pihak kepolisian.
Namun kala disinggung perihal sosok D tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjawab diplomatis saat disinggung soal itu.
"Itu sudah masuk ranah penyidikan, enggak boleh," ungkap Yusri di Polda Metro Jaya.
Kasus Kematian Editor Metro TV
Seperti diketahui jenasah Yodi Prabowo ditemukan di pinggir Tol JORR di ruas Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu.
Di leher dan dadanya ditemukan luka tusukan senjata tajam.

Tak jauh dari temuan jenasah korban, ditemukan sebilah pisau dapur yang diduga digunakan pelaku dalam menghabisi korban.
Yusri menjelaskan untuk Handphone korban yàng ada di TKP juga sudah dibawa ke Labfor untuk isi dan jejaknya, yang bisa saja ada sesuatu hal yang diduga berhubungan dengan kematian korban.
Sebelumnya tambah Yusri, beberapa petunjuk awal didapat penyidik, setelah pihaknya menurunkan anjing pelacak untuk melacak jejak pelaku pembunuhan.
Anjing pelacak diturunkan di lokasi temuan jenasah.
"Kami minta bantuan K9 sebanyak dua ekor anjing untuk mengendus baju, kemudian pisau dapur, dan barang pribadi korban yang ada di TKP, juga mencari bukti lain,” kata Yusri.
Dari sana, anjing K9 berhenti di sebuah warung, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan mayat Yodi di Jalan Ulujami Raya.
Karenanya kata Yusri, pelaku diduga sempat mampir di warung tersebut.
"Hasil autopsi menunjukkan ada luka tusukan senjata tajam di leher dan dadanya," kata dia.
Tusukan senjata tajam itulah kata Yusri yang menyebabkan tewasnya korban.
"Tusukan di leher mengakibatkan robek pada tenggorokan dan ini penyebab matinya korban.
"Termasuk yang di dada, menembus tulang iga dan paru-paru," kata Yusri.
Menurutnya hasil autopsi juga menunjukkan bahwa korban telah meninggal dunia sekitar 2-3 hari sebelum penemuan jenasah.
Terkait motif, Yusri mengatakan bukanlah perampokan atau ekonomi, karena barang-barang korban utuh saat jenasah ditemukan termasuk sepeda motor korban.
"Motif akan diketahui setelah pelakunya kita tangkap," katanya.