Kantor PDIP Dilempar Molotov

Kronologi Pelemparan Bom Molotov Kedua di Rumah Petinggi PDIP Cileungsi Bogor

Muad mengaku bahwa saat kejadian dia berada di rumah pribadinya yang berjarak sekitar 6 meter dari kantor yang dilempari bom molotov

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal terhadap Kantor Sekretariat Pengurus Anak Cabang (PAC) di wilayah Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Bogor kembali terjadi, Rabu (29/7/2020) pagi. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CILEUNGSI - Pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal di Kantor Sekretariat Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Bogor kali kedua terjadi sekitar pukul 02.00 WIB pagi, Rabu (29/7/2020).

Kantor Sekretariat PAC ini adalah PAC Cileungsi yang berlokasi di Perumahan Griya Kenari Mas, Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Kantor ini berupa rumah yang masih dalam tahap renovasi milik Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Bogor, Muad Khalim yang sekaligus merupakan anggota DPRD Kabupaten Bogor fraksi PDIP.

Muad mengaku bahwa saat kejadian dia berada di rumah pribadinya yang berjarak sekitar 6 meter dari kantor yang dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal tersebut.

Pada sekitar pukul 24.00 WIB dini hari, Muad memasuki rumah namun tidak mendapati hal-hal yang mencurigakan.

"Waktu itu saya di seberangnya di rumah saya. Saya tidak dengar apa-apa. Saya juga tidak melihat orang mencurigakan karena jalan kampung di samping itu sepi, dini hari memang sepi. Saya masuk rumah jam 24.00 WIB malam," kata Muad Khalim kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (29/7/2020).

Muad baru tahu kejadian tersebut setelah dikabari pada keesokan harinya sekitar pukul 07.00 WIB oleh dua orang pekerja bangunan yang menginap di rumah Muad itu.

Kantor PAC PDIP Cileungsi, Kabupaten Bogor dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal, Rabu (29/7/2020) pagi.
Kantor PAC PDIP Cileungsi, Kabupaten Bogor dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal, Rabu (29/7/2020) pagi. (Istimewa)

Namun, kata Muad, pekerja bangunan tidak melihat siapapun yang melemparkan bom molotov.

Pekerja bangunan hanya mendengar letupan dan mendapati kobaran api hingga kemudian dipadamkan.

"Saya dikasih tahu sama tukang bahwa tadi malam ada kejadian pada pukul 02.00 WIB. Kalau tukang bangunan posisinya di atas, posisi jendelanya dibuka, jadi dia mendengar. Tapi tidak tahu siapa yang melempar. Hanya melihat apinya saja, dan mendengar suara yang meledak. Awalnya dia tidak tahu itu bom molotov, dia hanya mengambil selang air disiram dan pakai kaos basah untuk dipadamkan," katanya.

Muad mengaku bahwa di dalam kantor terdapat bekas terbakar dan didapati dua botol sirup bom molotov yang sudah pecah dan satu botol yang masih utuh di sebuah saluran air di dekat rumah itu.

Menurut keterangan dari pekerja bangunan, kata Muad, kobaran api yang ditemukan sekitar pukul 02.00 WIB ketinggiannya mencapai 1 meter.

Diperkirakan bahwa bom molotov itu dilempar dari jalan di samping rumah melalui lubang-lubang dinding yang masih dalam tahap renovasi.

"Satu (botol) tidak meledak karena jatuhnya di got, tidak masuk ke dalam rumah. Tapi yang dua masuk ke dalam rumah karena posisinya berlubang karena masih direnovasi," kata Muad.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved