Wartawan Metro TV Tewas

Orangtua Tak Yakin Yodi Prabowo Bunuh Diri karena Amfetamin, Ayah: Biasanya Happy Bukan Lukai Diri

Orangtua Yodi Prabowo masih tak percaya kalau anaknya meninggal dunia karena bunuh diri akibat depresi.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
YouTube Najwa Shihab
Ayah Yodi Prabowo, Suwandi dalam tayangan Mata Najwa. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kejanggalan kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo tak hanya dirasakan oleh ibunya, Turinah, tapi juga dirasakan oleh sang ayah Suwandi.

Sang ayah masih tak percaya kalau anaknya meninggal dunia secara bunuh diri karena depresi.

Hal yang membuat Suwandi yakin putranya tidak bunuh diri, yaitu berkaitan dengan hasil laboratorium yang menyatakan Yodi Prabowo positif amfetamin.

Dilansir dari program Mata Najwa di Youtube Najwa Shihab Kamis (30/7/2020), Suwandi merasakan adanya kejanggalan soal amfetamin yang dikonsumsi anaknya sebagai penyebab bunuh diri.

"Amfetamine katanya bisa menimbulkan keberanian sangat kuat. Saya juga kaget adanya hasil positif itu," ujar Suwandi.

Menurut keterangan polisi beberapa waktu lalu, Yodi Prabowo diduga mengalami depresi sehingga mengonsumsi amfetamin.

Pengaruh amfetamin itulah yang diduga menjadi penyebab utama dirinya nekat melakukan tindakan bunuh diri.

"Meningkatnya keberanian yang luar biasa, jangan pernah bandingkan pemikiran orang normal dengan orang tak normal karena tak akan nyambung ini," ucap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat.

Terkait konsumen amfetamin, Tubagus belum mengetahui sejak kapan dia mengonsumsi barang tersebut.

"Untuk barangnya sejak kapan dikonsumsi kita belum masuk ke sana, itu nanti bagian dari satuan narkoba," tegas Tubagus Ade.

Kasus Tewasnya Akseyna Mahasiswa UI Beku Selama 5 Tahun, Kriminolog : Ada Masalah di Kepolisiannya

Penampakan Jelas Wajah Terduga Pembunuh Siswi SMK Noven, Blur Sejak 2019 hingga Minta Bantuan FBI

Lebih lanjut, Suwandi menegaskan ia juga tak mengetahui jika sang putra pernah mendatangi rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatannya.

Menurut Suwandi, jika anaknya mengonsumsi amfetamin, seharusnya hal itu tidak membuat anaknya jadi bunuh diri.

"Kalau orang mengonsumsi sejenis amfetamin atau sabu-sabu ini dan orang itu ada masalah, itu harusnya buat dia bahagia. Bukan melukai dirinya," ungkap Suwandi.

Ia juga menilai, sebagai seorang awam dirinya selama ini melihat bahwa alasan anak muda mengonsumsi barang haram yakni untuk menghilangkan stress dan pusing.

Pun menurutnya, para anak muda yang mengonsumsi hal itu biasanya malah cenderung melakukan hal yang merugikan orang lain, bukan dirinya sendiri.

"Bukan berarti dia punya keberanian dan nyali untuk melukai dirinya. Nyali mungkin bertambah tetapi paling tidak dia melukainya orang lain, bukan untuk dirinya sendiri," kata dia.

"Biasanya orang yang mengonsumsi narkoba dan sejenisnya itu happy, untuk menghilangkan masalah sementara," tambah Suwandi.

Tak hanya itu, Suwandi juga membantah kalau putranya disebut depresi sehingga menyebabkannya bunuh diri.

Hal itu ia rasakan dari sikap anaknya yang tetap bertanggung jawab pada pekerjaan, sehingga tidak terlihat sedang depresi.

"Saya tanya ke teman kerjanya kalau anak saya itu ngedit empat program, mustinya kalau dia depresi itu gak fokus kerja," jelas Suwandi.

Naluri Ibu Yakin Editor Metro TV Dibunuh karena Asmara, Kriminolog Sebut Modus Bunuh Diri Yodi Berat

Duga Editor Metro TV Dibunuh karena Motif Asmara, Ibunda Akui Yodi Pernah Ngeluh Ini Sebelum Tes HIV

Ayah Yodi menyatakan, biasanya orang depresi itu bisa dilihat dari pandangan mata dan cara jalannya.

Meski demikian, tanda-tanda depresi tersebut tak ada pada Yodi Prabowo.

"Walaupun saya bukan ahli tetapi saya tahu bagaimana orang depresi," beber Suwandi.

Sejauh ini menurut Suwandi, dirinya tak pernah diperiksa oleh pihak kepolisian terkait dugaan penyebab Yodi Prabowo bunuh diri.

"Saya cuma pernah di BAP, dimintai keterangan dari tanggal 7 apa keluhannya Yodi sampai penemuan Yodi. Saya berapa kali mencarinya, tetapi bukan membahas depresinya ini," ucap Suwandi.

Yakini Ada Motif Asmara

Hal serupa juga disampaikan oleh ibunda Yodi Prabowo, Turinah.

Masih di program yang sama, Turinah menduga kuat anaknya dibunuh karena motif asmara.

Diketahui bersama sebelumnya juga pacar Yodi Prabowo, Suci Fitri Rohmah juga mengutarakan hal yang sama.

Ibunda Yodi Prabowo, Turinah cerita kejanggalan kematian putranya
Ibunda Yodi Prabowo, Turinah cerita kejanggalan kematian putranya (Youtube channel Najwa Shihab)

Suci menerangkan editor Metro TV Yodi Prabowo dipikat seorang wanita berinisial L.

Namun Yodi Prabowo menolak L dan tetap memilih Suci Fitri Rohmah yang sudah dipacari selama 7 tahun.

Kriminolog UI Bicara Soal Kasus Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo, Singgung Kemarahan

Bukti dari Orangtua Editor Metro TV Yodi Prabowo Ditolak, Polisi: Saya Tidak Percaya yang Kayak Gitu

Suwandi menduga editor Metro TV Yodi Prabowo tewas dibunuh karena motif asmara.

"Setelah lihat dengar dari media dan saksi-saksi, itu masalah asmara," kata Suwandi dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Najwa Shihab berjudul Kasus-Kasus Misterius - Ibu Yodi: Anak Saya Dibunuh karena Asmara (Part 2) | Mata Najwa.

Ucapan Suwandi kemudian diperkuat oleh Turinah, ibu editor Metro TV Yodi Prabowo.

Turinah mengatakan ia memiliki naluri kuat anaknya, editor Metro TV Yodi Prabowo, tewas dibunuh karena motif asmara.

"Kuat dugaan iya mba, dari naluri kami berdua yang ada di benak kami motifnya itu asmara," kata Turinah.

Meski begitu Najwa Shihab menekankan dugaan editor Metro TV Yodi Prabowo dibunuh karena motif asmara hanya sebatas perasaan.

Pasalnya hingga kini belum ada bukti yang mengarahkan Yodi Prabowo dibunuh, apalagi dengan motif asmara.

"Tapi skelai lagi ini hanya berdasarkan feeling tapi tidak ada bukti dan hal hal yang menguatkan dugaan ini ibu," kata Najwa Shihab.

Turinah juga mengakui hingga kini sulit sekali mencari bukti atas dugaan tersebut.

"Iya mba susah nyari buktinya," kata Turinah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved