Kisah Santri Asal Pasuruan Jadi Peternak Kambing di Bogor, Bocorkan Peluang Besar Bisnis Qurban
Memulai dari menjual daging kambing dengan modal Rp 200 ribu, Mahir Alwi kini telah meraup keuntungan miliaran rupiah
Ia kembali mendapat ekspor kambing domba ke Malaysia.
"dari situ naik lagi, sempat kepleset lagi waktu itu kurban," kata Mahir.
Mahir menggunakan strategi penjualan dengan membuka banyak outlet beda nama di satu tempat.
"saya buka outlet 32 titik di sepanjang Jalan Daan Mogot, pikiran saya waktu itu ternyata ada carut marut dalam kontrol dana, bikin nama haji ini pak ini kesannya beda pedagang padahal satu jalan kita semua, 32 lapak itu ada barang reture yang cukup banyak ,saya bawa 250 sapi 1000 kambing ternyata banyak sisanya," kata Mahir.
Mahir lantas mengubah pola penjualan ternak kambing domba.
Kali ini Mahir lebih mengutamakan marketing dibanding produksi.
"marketing itu jantungnya, produksinya nomor 10, ketika bisa berjualan maka barang itu mudah kita ambil," kata Mahir Alwi.
Ajak Generasi Muda Jadi Peternak Kambing Domba
Dari semua lika-liku perjalanannya merintis Mahir Farm, Mahir Alwi meyakini bahwa ada peluang sangat besar di bisnis peternakan kambing domba.
Ia kini berharap anak-anak muda di Indonesia mau terjun ke bisnis tersebut.
"Terbseit sebuah kesadaran ini adalah generasi terakhir petani peternak, yang bertani sudah sepuh, yang muda pada gengsi mau berternak gak ada yang mau ke dalam dunia peternakan," kata Mahir.
Mahir Alwi bersama sembilan temannya membentuk sebuah lembaga bernama Lembaga Qurban Indonesia.
"Kami membina peternak domba kambing, perlahan edukasi ilmu akademis sebagai praktisi , provitnya bagus lho sampai kita deketi lewat sisi spritual," kata Mahir.
Selain ketidaktahuan anak muda terhadap peluang bisnis yang sangat besar di bisnis peternakan kambing domba ini, menuru5 Mahir, terbentur pula stigma negatif.
"di negara seberang orang yang memiliki strata tinggi adalah yang memiliki peternakan," kata Mahir.