1 Muharram 1442 H
Penjelasan Soal Anjuran Perbanyak Amal Saleh di Bulan Muharram, Ini Amalan yang Bisa Dikerjakan
Pada bulan Muharram, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah puasa.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - 1 Muharram 1442 Hijriah jatuh pada Kamis 20 Agustus 2020.
Dalam kalender penanggalan Jawa, 1 Muharram biasanya juga disebut sebagai 1 suro.
Diketahui bahwa 1 Suro diperingati pada malam hari setelah magrib pada hari sebelum tanggal satu, pasalnya, pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya.
Pada momentum Tahun Baru Islam biasanya ada beberapa yang dapat dilakukan.
Adapun peristiwa penting yang terjadi pada bulan Muharram, yakni hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.
• 50 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah, Bisa Dibagikan di Medsos
Dalam surat At-Taubah ayat 36 dijelaskan bahwa bulan Muharram merupakan satu dari empat bulan yang disucikan Allah SWT.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (QS. At-Taubah: 36)
Dari Abu Bakrah radhiallahu‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Dilansir dari Tribunnewsmaker, disebut bulan haram, karena bulan ini dimuliakan masyarakat Arab, sejak zaman jahiliyah sampai zaman Islam. Pada bulan-bulan haram tidak boleh ada peperangan.
• Tahun Baru Islam, Bolehkah Puasa pada 1 Muharram 1442 H? Ini Penjelasan dan Hukumnya
Pada bulan Muharram, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah puasa.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
"Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardlu." (HR. Muslim, no. 1982)
Ustaz Adi Hidayat pun menjelaskan jika pada empat bulan haram (suci) itu disunahkan agar memperbanyak amal saleh.
"Pada bulan-bulan itu disunahkan kita memperbanyak amal saleh, kalau Anda kerjakan amal saleh,
maka status pahalanya naik di bulan bulan itu, kalau Anda solat pahalanya bertambah, kalau Anda baca Al-Qur'an pahalanya bertambah, kalau Anda infaq pahalanya bertambah
kalau anda ingin mengamalkan satu amalan dan banyak amalan lain mengikuti, satu amalan yang lain ikutm
apa amalannya? rumus nabinya puasa," papar Ustaz Adi Hidayat.
Imbauan Kemenag
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengimbau supaya tahun baru Islam 1442 Hijriah dirayakan secara sederhana mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.
Sebagaimana pelaksanaan Idul Fitri dan Idul Adha kemarin, perayaan tahun baru Islam 1442 H yang jatuh pada Kamis (20/8/2020) mendatang juga harus menerapkan protokol kesehatan.
"Jika ada seremonial perayaan agar digelar sederhana dan mematuhi protokol Covid-19," kata Kamaruddin melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (18/8/2020).
Momentum tahun baru Islam kerap kali dirayakan oleh umat dengan beragam kegiatan, salah satunya parade tahun baru.
Oleh karenanya, penting untuk tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan massa.
"Tetap jaga jarak dan hindari potensi kerumunan massa," ujarnya.
Kamaruddin berharap tahun baru Islam 1442 Hijriah bisa menjadi sarana evaluasi diri bagi setiap umat Islam atas capaiannya sebagai makhluk Allah dan capaiannya sebagai warga bangsa, termasuk juga evaluasi terkait kualitas keberagamaan.
"Hijrah berarti bertransformasi ke arah yang lebih baik. Semoga setiap tahun kita naik kelas," harapnya.