Misteri Kematian Siswa SMP Tewas dalam Karung di Sungai, Sempat Peluk Ibu Sebelum Menghilang
Sesosok mayat ditemukan dalam karung di sungai merah Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa Deliserdang. Diduga korban pembunuhan.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Penemuan jasad Siswa SMP yang tewas di dalam karung menyisakan misteri.
Siswa SMP ditemukan tewas terbungkus karung di aliran Sungai Merah Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa Deliserdang.
Mayat siswa SMP itu ditemukan pertama kali oleh warga yang hendak mengambil pasri sungai pada Rabu (19/8/2020) sekira pukul 11.30 WIB.
Ketika itu, saksi mencium bau busuk dan mencoba mencari sumbernya.
Kemudian saksi terkejut ternyata bau tersebut ternyata berasal dari sesosok mayat.
Awalnya identitas mayat itu belum diketahui.
Setelah polisi melakukan penyelidikan akhirnya terungkap bahwa mayat tersebut adalah siswa SMP, NW berusia 13 tahun.
Identitas korban terungkap berdasarkan sidik jari jenazah dengan mencocokkan sidik jari orang hilang yang dilaporkan warga Kecamatan Deliserdang.
• Sebelum Tewas dengan 17 Luka Tusuk, Wartawan di Sulbar Sempat Bertemu Wakil Bupati dan Anggota Dewan
• Tampang Pelaku yang Bunuh Satu Keluarga & 2 Anak Kecil di Baki Sukoharjo, Rupanya Teman Dekat Korban
Diketahui, korban merupakan warga Desa Ujung Rambe Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deliserdang.
Korban dilaporkan oleh pihak keluarga menghilang sejak 15 Agustus lalu ke Polsek Galang.
Kasatreskrim Polresta Deliserdang Kompol Muhammad Firdaus menjelaskan bahwa pihaknya masih mendalami kasus penemuan mayat itu.
"Benar identitasnya korban sudah kita ketahui. Kita masih melakukan pendalaman, untuk penyebab kematian menunggu hasil outopsi,"kata Muhammad Firdaus Sabtu, (22/8/2020).

Namun demikian, diduga siswa SMP itu adalah korban pembunuhan.
Seperti diwartakan TribunMedan, kondisi kepala sudah menjadi tengkorak.
Sedangkan bagian tubuhnya sebagian masih utuh.
Korban mengenakan kaos lengan panjang merek Bos warna biru dongker.
Bagian bawahnya celana panjang keper warna coklat.
• Kronologi Remaja Tewas di Sungai Cisadane Bogor, Hanyut Saat Cari Batu untuk Akuarium
• Kisah Gadis Kecil Tewas Dibakar Pacar Ibunya saat Tidur, Korban Sempat Kritis, Tubuhnya Hangus
Lalu, ada cincin besi di jari manis tangan kanannya yang sudah membengkak.
Pamit Beli Serapan
Dikutip dari laman Tribun Medan, Paman korban, Bob Fahmi menceritakan kalau korban pergi dari rumah pada 15 Agustus lalu.
Saat itu korban pamit dari rumah untuk membeli sarapan.
"Dia tinggal serumah sama saya.
Saat pamit itu dia sama ibunya untuk beli sarapan saja tapi kemudian tidak pulang-pulang lagi,"ucap Bob Fahmi Sabtu, (22/8/2020).
Bob Fahmi yang juga merupakan Kepala Dusun IV Desa Ujung Rambe ini menyebut saat pergi itu keponakannya itu mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter Z.
FOLLOW US:
Sampai sekarang mereka belum mendapatkan informasi akan keberadaan sepeda motor tersebut.
Disebut kasus hilangnya keponakannya itu telah dilaporkan ke Polsek Galang.
"Kami enggak ada lihat tanda-tanda kalau dia punya masalah. Dia masih kelas 2 SMP itu," kata Bob.
Sementara itu Mirawati Saragih, ibunda korban nampak masih belum percaya atas kepergian anaknya.
"Tanggal 15 Agustus itu dia ulang tahun. Umurnya 13 tahunlah. Jadi bangun tidur dia sempat memeluk saya. Saya sempat heran saya bilang kenapa kau memeluk mamak tiba-tiba. Dibilangnya mamak lupa ya, dibilangnya dia ulang tahun," ucap Mirawati.
"Karena mau beli sarapan saja saya kasih dia uang. Setelah beli sarapan sempat balik pulang ke rumah mengembalikan uang kembalian tapi setelah itu pergi lagi dan tidak kembali lagi," sambung Mirawati
Karena sampai sore hari tidak kunjung kembali, saat itu ia dan keluarganya yang lain pun sempat mencari-cari keberadaan korban.
Sudah dicari ke tempat keluarga namun tidak ada. Ditanya ke teman-temannya juga tidak ada yang mengetahui.
Setelahnya ia mendapat kabar dari warga ada penemuan sosok mayat di sungai kawasan Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa.
"Di lihat dari handpone agak ragu awalnya. Tapi dari bajunya sepertinya sama. Saya lihat lihat baju di rumah yang seperti itu juga enggak ada. Cuma saat itu agak besar tubuh anak saya itu," katanya.
Saat malam harinya ia pun dihubungi polisi. Untuk memastikan apakah benar mayat yang ditemukan terikat di dalam karung dan ditemukan di aliran sungai ia pun bersama keluarga bergerak ke rumah sakit Bhayangkara Medan.
Dari beberapa ciri-ciri seperti cincin dan baju kaos yang dipakai barulah ia meyakini kalau memang benar itu adalah anaknya. Keyakinannya semakin diperkuat karena pada bagian rambut anaknya itu ada warna pirang.
(TribunnewsBogor.com/TribunMedan/Kompas.com)