Mayat Bos Meubel Ditemukan Setelah 7 Tahun Jadi Misteri, Pengubur Korban Ngaku Dikasih Upah Segini

Jenazah Sidik Purwanto, pemilik Meubel ditemukan setelah 7 tahun tak diketahui keberadaannya.

KOMPAS.com/AJI YK PUTRA
Unit Jatarans saat melihat lokasi dikuburkannya Sidik Purwanto (60) bos meubel yang telah tewas dibunuh pada tujuh tahun lalu akibat menjadi korban perampokan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - 7 tahun lalu, seorang pria bernama Sidik Purwanto (61) meninggal dunia setelah dibunuh komplotan perampok.

Sidik Purwanto dikenal sebagai seorang pemiliki meubel di daerah Sumatera Selatan.

Dilansir dari Kompas.com, perampokan yang menimpa Sidik Purwanto terjadi pada Sabtu (3/3/2013) silam.

Sejak saat itu, jenazah Sidik Purwanto tidak diketahui keberadaannya.

Pihak keluarga pun tak berhenti berupaya menemukan jenazah korban.

Hal itu diungkap langsung Dedi, anak pertama korban.

"Sudah banyak menanyakan ke orang pintar tapi tidak ada hasilnya, sudah kami cari kemana-mana tapi tidak juga menemukan hasil, kami sudah ikhlas dan pasrah," kata Dedi saat dilokasi penggalian, Jumat (4/9/2020).

Lama Tak Terlihat, Wanita Ini Ternyata Dikubur di Bawah Kasur, Suami Melamun saat Korban Ditemukan

Kronologi Wanita di Kulon Progo Dibakar, Sempat Adu Mulut dengan Seorang Lelaki

Polisi sebetulnya sudah menangkap beberapa pelaku perampokan tersebut.

Diketahui bahwa dua pelaku yang tertangkap dihukum seumur hidup dan mendekam di Lapas Nusakambangan.

Sementara pelaku bernama Yuliana alias Lebek (35), seorang ibu rumah tangga, warga Mariana, Banyuasin, bunuh diri di ruang Reskrim Palalawan Polda Riau, setelah diamankan.

Yuliana merupakan satu pelaku yang bertugas menguburkan korban bersama Muslimin.

Pengangkatan jasad Sidik yang sudah jadi tulang belulang di kawasan Mariana, Banyuasin, Jumat (4/9/2020).
Pengangkatan jasad Sidik yang sudah jadi tulang belulang di kawasan Mariana, Banyuasin, Jumat (4/9/2020). (sripoku.com/rere)

"Yang menguburkan jenazah korban adalah tersangka Yuliana dan Muslimin. Sehingga ketika Yuliana ini bunuh diri kami kesulitan mencari lokasi korban dikuburkan. Sempat dua kali dicari namun tidak ketemu," ujar Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi, Sabtu (5/9/2020).

7 tahun berlalu, keberadaan jenazah Sidik Purwanto pun terungkap.

Lokasi makam Sidik Purwanto terungkap setelah polisi menangkap satu pelaku yang ternyata turut mengubur jenazah korban.

Kompol Suryadi mengatakan, pelaku Muslimin (37) ditangkap di Desa Bungin Tinggi, Kecamatan SP Padang, Ogan Komering Ilir (OKI) pada Jumat (4/9/2020).

Pengakuan Gadis Kecil Dianiaya Ibu Kandung Hingga Tangannya Patah: Masih Sakit, Tadi Diinjak Mama

Pengakuan Ibu Kandung yang Aniaya Gadis Kecil Hingga Tangan Korban Patah: Habis Pakai Sabu

Dengan tertangkapnya Muslimin, empat orang pelaku perampokan telah ditangkap sementara satu lagi masih buron, atas nama Amin.

Berdasarkan keterangan Muslimin, jenazah Sidik dikuburkan di pinggir sawah, dengan jarak satu kilometer dari rumah Yuliana (pelaku) di Kompleks RSUP Sungai Kundur, RT 13/03, Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin 1, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Saat dievakuasi, tubuh Sidik pun sudah dalam kondisi tinggal tulang belulang berbungkus karung yang telah rusak.

Pengakuan Muslimin

Muslimin mengaku, dirinya diupah oleh Amin (DPO) sebesar Rp 1 juta untuk menguburkan jenazah korban di pinggir sawah.

FOLLOW US:

Saat itu ia menggali sekitar 1,5 meter untuk menguburkan jenazah korban bersama satu pelaku Yuliana.

"Saya kubur pakai kasur juga. Badannya korban itu besar, tapi tanahnya lembut, sehingga mudah menguburnya," kata Muslimin, saat berada di Polda Sumatera Selatan, Sabtu (5/9/2020).

Lokasi sekitar korban dikuburkan dulunya ada satu pondok yang sering digunakan untuk warga ke sawah.

Namun, karena kondisi termakan usia, pondok tersebut roboh sehingga menutupi lokasi korban dikuburkan.

Sebelum Tusuk Anak Siti hingga Tewas, Pria di Tasik Sempat Ngaku Kerasukan, Orang Tua Tak Berkutik

Demi Lindungi Ibu, Seorang Anak di Tasikmalaya Tewas saat Melawan Tetangga yang Mengamuk

"Warga tidak ada yang tahu kami menguburkan korban di situ. Saya hanya diupah Rp 1 juta," ujar dia.

Modus sewa mobil

Kompol Suryadi mengungkapkan, modus yang digunakan tersangka merampok korban adalah dengan berpura-pura menyewa mobil pick up jenis Daihatsu Grand Max Luxio dengan plat nomor BG 9623 ND warna biru.

Saat itu, Yuliana dan Amin (DPO) mengaku akan pindah rumah dan membutuhkan mobil untuk mengangkut barang-barang mereka.

Tanpa curiga korban menerima tawaran itu dan datang ke rumah pelaku.

Disana, Yuliana meminta korban untuk masuk ke dalam kamar membantu mengangkat barang.

"Setelah di kamar itu ternyata para pelaku sudah menunggu. Korban langsung disekap dan dibawa ke kamar mandi kemudian kepalanya dimasukkan ke dalam bak hingga kehabisan nafas,"jelas Suryadi.

Usai tewas, tubuh Sidik pun dimasukkan ke dalam karung dan dikuburkan oleh Muslimin serta Yuliana.

"Kondisi tubuh korban sudah tinggal tulang. Satu pelaku masih DPO sekarang masih tetap kita kejar,"jelasnya.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com/Sripoku)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved