Jakob Oetama Wafat
Kerap Berdiskusi, Anies Kenang Momen Pertama Kali Bertemu Jakob Oetama : Pak Jakob Ini Konsisten
Anies Baswedan mengenang sosok saat melayat di Gedung Kompas Gramedia Palmerah Selatan, Rabu (90/9/202).
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengenang sosok pendiri Kompas Gramedia sekaligus tokoh pers, Jakob Oetama.
Anies Baswedan mengenang sosok Jakob Oetama saat melayat di Gedung Kompas Gramedia Palmerah Selatan, Rabu (9/9/2020).
Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan datang dengan mengenakan pakaian kemeja putih dan celana bahan hitam.
Anies Baswedan pun menyempatkan diri untuk mendoakan mendiang Jakob Oetama.
"Kita semua berduka," ucap Anies Baswedan seperti dilansir dari Kompas TV live.
Anies Baswedan rupanya sudah lama mengenal sosok Jakob Oetama.
"Kenal pak Jakob Oetama dari membaca Kompas, saya tinggal di Jogja, saya membaca Kompas tipa hari karena kami berlangganan, tapi ketemu pertama kali itu pada saat saya kuliah," kata Anies.
"Saya waktu itu masih mahasiswa diundang oleh Kompas untuk berdiskusi, pada saat itu saya pertama kali bertemu langsung dengan Pak Jakob," tambah orang nomor satu di DKI itu.
• Cerita Kang Maman Diberangkatkan Haji oleh Jakob Oetama: 40 Hari di Tanah Suci Saya Diberi Uang Saku
• Jakob Oetama Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun, Jenazahnya Akan Dibawa ke Kantor Kompas Gramedia
Anies masih ingat betul bagaimana kesan pertamanya saat bertemu dengan Jakob Oetama.
"Saat tu saya ingat sekali kesan saya adalah seorang yang sangat dalam ketika mengungkapkan pemikirannya,
di balik koran Kompas itu ada seorang guru, ada seorang ayah, ada seorang pembimbing yang membuat seluruh jajaran itu memiliki visi yang sama dengan beliau," katanya.
Setelahnya, Anies pun kerap jumpa kembali dengan Jakob Oetama untuk berdiskusi.
Menurut Anies, Jakob Oetama adalah sosok yang memiliki kecintaan pada Indonesia yang tanpa syarat.

Anies juga menyebut jika Jakob Oetama selalu memikirkan tentang keutuhan bangsa.
"Selalu memikirkan tentang bagaimana bangsa ini bisa maju, bangsa ini bisa bersatu,
Pa Jakob ini bukan mengungkapkan kata-kata sebagai pikiran,
tapi dia memiliki pandangan diwujudkan dalam bentuk tulisan lalu diwujudkan dalam bentuk nyata ini Kompas TV, seluruh gedung Kompas ini,
itu adalah tanda atas karya dari pikiran dan tulisan beliau, Pak Jakob ini konsisten," ungkap Anies.
• Jakob Oetama Meninggal Dunia, Fahri Hamzah : Pecinta Koran Sejak Kecil Pasti Merasa Kehilangan
• Sering Beda Pendapat dengan Jakob Oetama, Surya Paloh: Kini Saya Sadar Pandangan Beliau Lebih Tepat
Sebelumnya diwartakan Kompas.com, Jakob Oetama meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9/2020) pukul 13.05 WIB.
Jakob Oetama sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading sejak 22 Agustus 2020.
Ia masuk rumah sakit dalam keadaan kritis dan mengalami gangguan multiorgan.
Kondisi Jakob Oetama sempat membaik di tengah perawatan.
Namun, karena faktor usia dan penyakit komorbid, kondisi Jakob Oetama memburuk dan akhirnya meninggal dunia.
Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931. Almarhum wafat di usianya yang memasuki 88 tahun.
Jakob Oetama mengawali karirnya pertama kali menjadi seorang guru.
Namun, dia kemudian memilih jalan sebagai wartawan hingga kemudian mendirikan jaringan media terbesar, Kompas Gramedia bersama rekannya, PK Ojong.