Nadiem Makarim Bagi Pulsa untuk Siswa Belajar di Rumah, Fahri Hamzah : Cerdas Dikit Napa
Fahri Hamzah mengatakan dibanding membagikan pulsa untuk siswa belajar di rumah, sebaiknya Nadiem Makarim memanfaatkan siaran televisi.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Fahri Hamzah mengkritik kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim membagikan pulsa untuk siswa belajar di rumah.
Fahri Hamzah mengatakan dibanding membagikan pulsa untuk siswa belajar di rumah, sebaiknya Nadiem Makarim memanfaatkan siaran televisi.
Pasalnya menurut Fahri Hamzah, kualitas siaran televisi saat ini terbilang buruk.
Sehingga dibanding menyiarkan program saat ini di TV, Fahri Hamzah menilai lebih baik menayangkan program pendidikan untuk siswa belajar di rumah.
Fahri Hamzah menulis kritik untuk Nadiem Makarim lewat akun Twitternya.
Ada dua cuitan yang ditulis Fahri Hamzah untuk kritik kebijakan Nadiem Makarim.
Fahri Hamzah menulis daripada Nadiem Makarim membagikan pulsa untuk siswa belajar di rumah, lebih baik memanfaatkan stasiun televisi.
"Pak @nadiemmakarim yth,
Dariada sampeyan sibuk beli gadget dan pulsa mendingan wajibkan semua TV untuk menyiarkan scara pendidikan sampai 50%.
Layar tv sdh ada di rumah penduduk tapi siarannya alamakkkk!
Ayolah cerdas dikit napa bikin kebijakan.
@jokowi," tulis Fahri Hamzah dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Twitter @Fahrihamzah.
Fahri Hamzah melanjutkan Kemendikbud seharusnya bisa memafaatkan tv lokal untuk siaran belajar di rumah.
Pasalnya saat ini Fahri Hamzah tidak melihat stasiun televisi ikut krisis seperto sektor lainnya.
"Kan TV lokal juga banyak.
Konten ada di youtube dan google.
Daring kan juga bisa pakai studio tv lokal.
Ada lah caranya.
Masak sih kita kehabisan akal.
Maksud saya, ini krisis kan krisis tapi TV2 gak kelihatan ada krisis kok.
Ajarin rakyat dong ini revolusi mental kan." tulis Fahri Hamzah.
TribunnewsBogor.com melansir Kompas.com, Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) Evy Mulyani mengatakan, pemerintah akan memberikan bantuan subsidi kuota kepada siswa hingga dosen selama empat bulan.
“Rencananya, akan diberikan subsidi kuota internet selama empat bulan, terhitung dari bulan September-Desember 2020,” kata Evy Mulyani saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/8/2020).
“Siswa akan mendapat 35 GB/bulan, guru akan mendapat 42 GB/bulan, mahasiswa dan dosen 50 GB/bulan,” kata dia.
Evy mengatakan, mengenai teknis pemberian bantuan, syarat dan ketentuan bagi yang menerima bantuan subsidi kuota tersebut masih dalam proses finalisasi.
Menurut dia, Kemendikbud telah melakukan penyesuaian kebijakan pendidikan serta menyediakan inisiatif dan solusi pada masa pandemi Covid-19.
“Salah satunya adalah relaksasi dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS), di mana satuan pendidikan diberi kewenangan untuk mengalokasikan dana BOS untuk penyediaan pulsa kuota internet bagi guru dan siswa,” tutur Evy.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, pemerintah memberikan subsidi kuota internet bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen selama masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebesar Rp 9 triliun.
Hal ini disampaikan Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2020).
"Alhamulillah kami dapat dukungan dari menteri-menteri untuk anggaran pulsa untuk peserta didik kita di masa PJJ ini, jadi dengan senang hati saya mengumumkan hari ini. Kami mendapat persetujuan anggaran Rp 9 triliun untuk tahun ini," kata Nadiem.
Nadiem mengatakan, subsidi kuota internet ini akan dikerahkan selama tiga sampai empat bulan ke depan dan akan segera dicairkan.

"Ini yang akan kami kerahkan untuk pulsa atau kuota data bagi siswa, guru, mahasiswa, dosen selama tiga empat bulan ke depan. Ini kami akselerasi secepat mungkin biar bisa cair," ujar dia.
Menurut dia, selama ini pihak Kemendikbud berupaya untuk mendapatkan anggaran tambahan untuk menjawab kecemasan masyarakat selama masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Saya tidak akan berhenti di sini. Alhamdulillah janji saya pulsa tercapai. Tim kemendikbud saya apresiasi, terutama Ibu Menkeu. Eselon 1 Kemenkeu yang telah bekerja keras mengamankan anggaran ini dari dana cadangan kita," ucap dia.
Kemendikbud juga memberikan tunjangan profesi untuk guru, tenaga kependidikan, dosen dan guru besar sebesar Rp 1,7 triliun.