IDI Makassar Sebut Hasil Rapid Test Negatif atau Positif Palsu, Ernest Prakasa: Terus Solusinya Apa?

Ernest Prakasa mempertanyakan pernyataan IDI Makassar yang menyebut rapid test tidak direkomendasikan.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
Tribunnews/Jeprima
Pemain film Ernest Prakasa saat di temui pada press screening film 'Ngenest' di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/12/2015). Ernset merupakan pemeran utama sekaligus penulis dan skenario film Ngenest. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sutradara sekaligus Komika Ernest Prakasa menanggapi pernyataan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar soal hasil rapid test yang tidak direkomendasikan.

Ia pun mempertanyakan solusi terbaiknya apa, sebab untuk test swab sendiri biayanya cukup mahal.

Sehingga tidak semua orang bisa melakukan swab test.

Hal itu berkaitan dengan pernyataan IDI Makassar yang viral belakangan ini.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV Rabu (23/9/2020), Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar dr Wachyudi Muchsin menyayangkan sikap yang ditunjukkan Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin karena hanya memilih rapid test ketimbang tes swab.

Sebab, menurut Wachyudi, rapid test selama ini tidak bisa dijadikan acuan untuk menentukan orang tersebut positif atau tidaknya terjangkit corona.

"Hasil rapid test positif maupun negatif itu semua palsu dan alat itu bukan rekomendasi IDI.

Harusnya, Pak Pj Wali Kota Makassar setelah bertemu dengan orang yang terkonfirmasi positif langsung melakukan isolasi mandiri dan melakukan tes swab," katanya saat dikonfirmasi, Senin (21/9/2020), dikutip dari Kompas.com.

Harus Isolasi Mandiri

Sikap yang dilakukan Pj Wali Kota Makassar dengan hanya memilih melakukan rapid test tersebut dianggap tidak memberi contoh yang baik kepada masyarakat.

Stasiun Kereta Layani Rapid Test Seharga Rp 85.000, Ini Daftarnya

Ada Pegawai Positif Covid-19, Semua Staf Dinas PUPR Kabupaten Bogor Ikut Tes Rapid Massal

Bukan tanpa alasan, sebagai tokoh publik seharusnya bisa lebih peka dan dapat memahami situasi pandemi saat ini.

Menurut Wachyudi, orang yang sudah bertemu dengan penderita Covid-19 seharusnya langsung dilakukan tes swab.

Bahkan, jika hasil tes swab tersebut belum juga keluar, yang bersangkutan harus wajib melakukan isolasi mandiri di rumah.

Hal itu diperlukan untuk memutus potensi penyebaran virus kepada orang lain di sekitar.

“Hasil swab menjadi rujukan utama kepada orang-orang yang sudah bertemu dengan penderita Covid-19. Kalau memang belum ada hasil tes swab keluar, ya harus isolasi mandiri,” jelasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved