IDI Makassar Sebut Hasil Rapid Test Negatif atau Positif Palsu, Ernest Prakasa: Terus Solusinya Apa?
Ernest Prakasa mempertanyakan pernyataan IDI Makassar yang menyebut rapid test tidak direkomendasikan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
Pernyataan itu pun direspon oleh beberapa pihak, termasuk Ernest Prakasa dan dr Tirta.
Ernest Prakasa pun menanyakan solusi dari IDI untuk warga yang ingin mengecek virus corona di tubuhnya.
Ia pun mengomentari artikel berita berjudul "IDI Makassar: Hasil Rapid Test Positif Maupun Negatif Itu Semua Palsu, Bukan Rekomendasi".
• Penumpang Wanita Alami Pelecehan Seksual Saat Rapid Test di Soekarno-Hatta: Dicium dan Diraba
• Kembali Rapid Test, Gustur Cahyo Putro: Saya Senang Penerapan Protokol Kesehatan Persikabo 1973
"Tapi swab PCR harganya jutaan.
Jadi solusinya apa?
IDI Makassar: Hasil Rapid Test Positif maupun Negatif Itu Semua Palsu, Bukan Rekomendasi," tulis Ernest Prakasa.
Tak hanya itu, dr Tirta pun tampak ikut mengomentari artikel tersebut.
Ia pun mengaku kaget dengan pernyataan tersebut, namun ia tampak memujinya juga.
"Kaget.
Wkwkwkwkwwkw
Keren keren," tulis dr Tirta.
Alasan Pj Wali Kota Makassar
Diketahui sebelumnya, Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin hanya memilih melakukan rapid test seusai melakukan kontak dengan Ketua KPU RI Arief Budiman.
Padahal, Ketua KPU RI tersebut telah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
• Tercengang dengan Hasil Rapid Test Covid-19 Jerinx SID, Nora : Jangan Takut Aku Meninggalkan Kamu
• Tercengang dengan Hasil Rapid Test Covid-19 Jerinx SID, Nora : Jangan Takut Aku Meninggalkan Kamu
Rudy mengatakan, setelah mendapat informasi Ketua KPU RI Arief Budiman dinyatakan positif corona, ia langsung melakukan rapid test.