Demo Tolak Omnibus Law
Situasi Terkini Ricuh Demo Tolak UU Cipta Kerja di Harmoni Jakarta, Polisi Bentrok dengan Mahasiswa
Massa aksi demo tolak UU Cipta kerja yang berjumlah ribuan orang melempar batu ke arah Polisi. Kericuhan mulai terjadi pukul 14.15 WIB.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Simpang Harmoni, Jakarta Pusat ricuh pada Kamis (8/20/2020) siang.
Massa aksi demo tolak UU Cipta kerja yang berjumlah ribuan orang melempar batu ke arah Polisi.
Kericuhan mulai terjadi pukul 14.15 WIB.
TribunnewsBogor.com melansir Tribun Jakarta, Awalnya, ketika orator sedang menyampaikan aspirasinya, massa mencoba menerobos barikade polisi.
Mereka meminta diperbolehkan menggelar aksi di depan Istana. Namun, permintaan itu ditolak.
Setelah negosiasi buntu, tiba-tiba lemparan botol mulai terjadi dari arah mahasiswa mengenai aparat yang sedang berjaga
Namun, karena tak bisa menerobos barikade, massa mulai memanas dan menjadi beringas.
Mereka pun mulai melempari barikade petugas dengan bebatuan serta petasan.

Ketika kericuhan mulai tak terhindarkan, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto dari pengeras suara mulai memberikan imbauannya.
Ia mengimbau agar warga membubarkan diri lantaran dinilai sudah bertindak anarkis.
"Kalian saya minta buba semuanya, karena kalian sudah bersikap anarkis," imbau Heru.
Pantauan pada pukul 14.28 WIB, kericuhan yang sempat berlangsung beberapa menit saat ini sudah mulai reda.
Namun, massa aksi masih bertahan di area simpang Harmoni.

Polisi yang sudah mengerahkan warter canon dan juga tembakan gas air mata langsung bergerak maju.
Gas air mata pun diarahkan ke tengah massa.
Massa berhamburan. Polisi terus menembakkan gas air mata hingag berita ini ditulis.
Sementara mahasiswa koca-kacir ke arah Monas, Jalan Juanda, hingga Patung Kuda.
Sedangkan kawasan Harmoni saat ini tertutup asap tebal dari tembakan gas air mata, seluruh akses jalan di sekitar ditutup total.
Massa dihalau ke arah Istana Merdeka
Massa aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja mulai berkumpul di Jalan Majapahit, Simpang Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020) siang.
Pantauan TribunJakarta.com pada pukul 14.00 WIB, ribuan orang terdiri dari para buruh dan Mahasiswa.
Mereka memenuhi Jalan Majapahit dan hendak menerobos ke arah Istana Merdeka.

Dengan adanya ribuan massa aksi yang mencoba menerobos ini, polisi akhirnya membentuk barikade.
Menggunakan tameng, para petugas berdiri dalam sikap bertahan untuk menahan massa yang mencoba menerobos barikade.
Tampak beberapa kali massa mencoba mendorong-dorong barikade, namun tidak berhasil.
Terpantau pula bahwa massa melemparkan batu dan botol ke arah pihak kepolisian.
Adapun saat ini perwakilan dari massa tengah bernegosiasi dengan pihak kepolisian terkait pembukaan akses jalan menuju ke Istana Merdeka.
Berikut wilayah yang akan menjadi lautan massa aksi buruh hingga mahasiswa di Jakarta Pusat:
Wilayah Tanah Abang
Pada pukul 08.00 WIB, aksi unjuk rasa akan dilakukan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK), KPBI, KASBI, KSN, SGBN, SINDIKASI, FPPI, PPI, FKI, Jarkom SP Perbankan, SPV, KPA, LMND-DN, FIJAR, AKMI, SEMPRO, Perempuan Mahardhika, PurpleCode Collective, LBH Jakarta, KPR, YLBHI, dan BEM Jentera).
Di depan gedung DPR-MPR RI, massa aksi buruh sekira 3 ribu orang bakal menyampaikan pendapat ihwal Undang-Undang Cipta Kerja yang sarat kontroversi.
Wilayah Johar Baru
Pada hari ini, DPP Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) juga akan turun ke jalan guna berunjuk rasa soal UU Cipta Kerja tersebut.
Mereka dikabarkan bakal menuju DPR-MPR RI dengan jumlah sekira 100 orang.
Mereka mulai bergerak dari Kantor Sekretariat KSBSI, di Jalan Tanah Tinggi II, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Disusul oleh massa aksi dari DPP Gabungan Serikat Pekerja Infratruktur Independen Indonesia (GSPMII) yang juga akan ke gedung DPR-MPR RI.
Massa mereka diperkirakan berjumlah 100 orang.
Begitu pun dengan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang akan menuju gedung DPR-MPR RI.
Berdasarkan data yang diterima dari polisi, diperkirakan 1.000 orang.
Mereka juga bakal berpendapat untuk menolak UU Omnibus LAW dan Cipta Kerja.
Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB3), ASPSB, KABUT BERGERAK, ALTTAR, dan FBC juga akan menuju DPR-MPR RI dengan jumlah 300 orang.
Bersamaan dengan itu, 300 orang dari DPP Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) juga akan menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat tersebut.
Wilayah Gambir
100 mahasiswa dari BEM Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) juga dikabarkan bakal unjuk rasa di depan kantor Kemendagri.
Mereka menuntut guna membatalkan UU Cipta Kerja, Menuntut Pemerintah dan DPR RI untuk fokus dalam penanganan Covid-19 dan menunda Pilkada serentak.
Sekira 200 mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) UNJ, PNJ, STEI SEBI, IPB, Universitas Jaunda Bogor, dan STT PLN akan berunjuk rasa di Taman Pandang, Depan Istana Negara,
Mereka akan menyuarakan ihwal penolakan UU Omnibus LAW Cipta Kerja.
Kapolsek Metro Gambir, AKBP Kade Budiyarta, mengatakan pihaknya siap mengantisipasi aksi yang tak diinginkan.
"Sebisa mungkin kami berupaya agar kondisi di Kecamatan Gambir ini tertib," kata Budi, sapaannya, saat dihubungi, Kamis (8/10/2020).