Segera Lakukan Ini Jika Sudah Terlanjur Isi Data Pribadi di Penipuan Prakerja VIP
Banyak yang sudah tertipu, sampai memasukkan data ke dalam link bohongan tersebut. Lalu apa yang harus dilakukan jika sudah terlanjur memasukkan data?
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Saat ini lagi viral aksi penipuan prakerja untuk melakukan pencurian identitas melalui iming--iming Kartu Prakerja gelombang 11.
Waspada penipuan, saat ini link penipuan prakerja VIP, yakni tentang pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 11 viral di whatsapp.
Banyak yang sudah tertipu, sampai memasukkan data ke dalam link bohongan tersebut.
Apa yang harus dilakukan jika sudah terlanjur memasukkan data?
1. Bunyi Pesan Berantai
Berikut bunyinya.
Daftar Prakerja Sekarang
Dapatkan bantuan sebesar 600.000 dari pemerintah lewat program prakerja
Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya
yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Bantuan akan dikirim setiap bulan selama program ini berjalan
Langkah untuk mendaftar Prakerja
⚫ Kunjungi situs https://prakerja.vip
⚫ Isi formulir data diri
⚫ Anda akan mendapatkan pemberitahuan melalui email/nomor hp
⚫ Bantuan akan dikirim melalui rekening bank
harap bagikan pesan ini kepada kerabat yang membutuhkan
https://prakerja.vip
2. Jika Prakerja.vip Diklik
Waspada Penipuan
Berdasarkan penelusuran Tribun Timur menggunakan laptop, saat mengakses prakerja.vip malah mengarahkan pada situs berbahaya.
Saat dicoba, langsung mendapat peringatan dari situs antivirus McaAfee.
Whoa! Are you sure you want to go there?
https://azoaltou.com/afu.php may be risky to visit
Meski mengatakan situs itu adalah daftar prakerja, kenyataannya pengakses akan diarahkan ke situs yang mengunduh program.
Karena akun resmi kartu prakerja adalah www.prakerja.go.id
Jika menggunakan smartphone, diarahkan langsung ke website mirip sekali web prakerja asli
Nah, ini yang menyebabkan banyak yang sudah tertipu.
Banyak yang sudah terlanjur memasukkan data pribadi sampai rekening bank, ke dalam kolom yang disediakan.
Salah seorang korbannya adalah Annisa.
Annisa tak memasang curiga. Ia langsung masuk ke link website tersebut sesuai petunjuk. Setelah link berhasil dibuka, ia diarahkan untuk mengisi identitas atau nama lalu diminta untuk memasukkan nomor telepon.
Annisa pun mengikuti petunjuk itu dengan menuliskan nama lengkap dan nomor handphone pribadinya. Hingga ia diarahkan ke tahapan selanjutnya, Annisa mulai merasa ada yang janggal.
Ia diminta untuk membagikan info pendaftaran prakerja melalui link itu ke banyak nomor whatsapp, baik akun pribadi atau grup. Tapi ia memutuskan tetap mengikuti petunjuk itu. Annisa telah membagikan info itu ke 20 nomor whatsapp yang tersimpan di kontaknya.
Meski demikian, ia belum juga berhasil mendaftar. Ternyata, ia harus membaginya informasi itu ke 100 nomor whatsapp untuk bisa berlanjut ke tahapan selanjutnya. Karena registrasinya belum berhasil, ia lantas berkonsultasi ke saudaranya
Hingga ia akhirnya tersadar, link pendaftaran yang ia akses bukan link website resmi pemerintah. Beberapa saat kemudian, ia bahkan tidak bisa lagi mengakses link tersebut. Annisa semakin yakin jika link tersebut abal-abal.
"Saya akhirnya tidak lanjutkan. Linknya juga sudah tidak bisa diakses,"katanya
Annisa agak khawatir. Terlebih ia telah mengupload nama lengkap dan nomor handphone pribadinya. Ia takut data pribadinya itu disalahgunakan.
Apa yang harus dilakukan jika terlanjur memasukkan data?
3. Yang Harus Dilakukan Jika Data Pribadi Diambil
Pencurian identitas atau pencurian data ini bisa terjadi karena ketidaktahuan, ketidaksengajaan maupun kekhilafan ketika beraktivitas/berbelanja/bertransaksi di dunia maya
Termasuk juga, saat pendaftaran di prakerja vip, merupakan salah satu cara pencurian data
Namun, apabila segala upaya melindungi data pribadi telah Anda lakukan tetapi karena sesuatu hal, data Anda dicuri oleh penjahat siber atau Anda menjadi korban kejahatan siber.
Seperti dilansir cermati.com, solusinya, pertama-tama tidak perlu panik, tetapi Anda harus bisa segera lakukan tindakan gerak cepat berikut ini:
1. Wajib Melapor ke Pihak Terkait, Hubungi Call Center Resmi
Apabila kasusnya data pribadi yang dicuri adalah akses kepada data perbankan Anda. Maka segeralah lapor kepada bank penerbit rekening/kartu kredit/debit Anda.
Hubungi call center resmi bank penerbit dan melaporkan kejadian yang Anda alami dengan jelas dan minta agar rekening/kartu debit/kartu kredit Anda untuk diblokir sementara waktu.
Selanjutnya, segera datangi kantor cabang bank terdekat dan lakukan pengecekan detil tentang berapa kerugian yang Anda alami dan apakah pihak bank bisa membantu Anda lebih lanjut seperti menelusuri pengambilan uang Anda yang raib diambil pencuri siber, dll.
Tentunya, setelah Anda melapor dan mendapat jawaban lengkap dari pihak bank, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dan waspada agar selalu aman bertransaksi online.
2. Melapor ke Pihak Perusahaan Dompet Digital/E-commerce Terkait
Apabila kasusnya akun belanja e-commerce atau dompet digital (OVO/GoPay/Dana) Anda ter-hack atau uang yang tersimpan tiba-tiba raib, tentu Anda harus segera lapor kepada perusahaan terkait melalui nomor Customer Service resmi mereka, dan mengirimkan email detail kejadian dan meminta bantuan pihak terkait untuk membantu Anda memulihkan akun, mengembalikan dana yang tersimpan serta melacak penjahat sibernya.
3. Melapor ke Pihak Berwajib (Kepolisian)
Apabila kasus kejahatan siber yang terjadi tergolong seperti kasus pencurian (semisal uang di rekening Anda hilang atau terjadi transaksi kartu kredit meningkat) maka Anda harus sigap cepat membuat laporan ke pihak kepolisian.
Pihak berwajib akan segera menyidiki lebih lanjut kasus Anda dan apabila kejahatan siber terdeteksi, bisa dipastikan pelaku akan dijerat hukuman sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang menjadi dasar hukum dalam menangani macam-macam kejahatan siber di Indonesia.
4. Melapor ke Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Apabila data-data Anda telah di curi dan telah terjadi kerugian, misalnya Anda tertipu oleh investasi bodong atau fintech abal-abal, maka Anda juga bisa lapor secara lansung melalui Bank Indonesia mapun OJK.
Cara lapornya, hubungi call center Bank Indonesia di 131 atau e-mail: bicara@bi.go.id atau call center OJK di 157 atau e-mail: konsumen@ojk.go.id.
5. Menulis Surat Pembaca
Melaporkan kejahatan siber seperti pencurian data-data pribadi maupun penipuan yang Anda alami juga bisa dilakukan dengan cara menulis surat pembaca.
Ya, bisa dibilang cara ini cukup ampuh untuk membantu Anda mendapatkan tanggapan cepat dari pihak terkait sekaligus memberikan informasi kepada publik.
Fungsi surat pembaca ialah sebagai wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai keluhan, laporan, pengaduan, aspirasi, kritik dll. Surat pembaca bisa dikirimkan secara online ataupun offline.
Caranya? Tentukan terlebih dahulu media online yang akan menjadi tempat Anda menuliskan surat pembaca. Lalu, ikuti langkah-langkah yang ada seperti mengisi daftar, membuka akun, mengisi formulir dengan lengkap dan akurat, serta menuliskan apa yang Anda ingin sampaikan secara jelas.
6. Selalu Waspada Saat Online
Ingat kejahatan siber akan selalu ada dan hadir dengan berbagai modus lama maupun baru. Akan lebih baik apabila Anda selalu waspada dan senantiasa melakukan yang terbaik untuk melindungi data-data pribadi Anda.
Jangan terlalu percaya atau tergiur dengan informasi berhadiah yang hanya berujung penipuan.
7. Hati-hati dengan telp dari nomor tak Anda kenal maupun informasi via e-mail dan SMS berhadiah.
Waspadalah sebab modus penipuan lawas ini cukup marak, ada baiknya Anda tak mudah tergoda dengan iming-iming hadiah besar yang tidak jelas.
Pastikan dobel cek alamat email yang Anda terima. Ingat banyak modus penipuan pencurian data (Phishing) berasal dari email.
Jangan mudah percaya dan langsung men-klik link tautan di e-mail ataupun mengirim informasi data diri ke email yang Anda terima. Hindari menuliskan nama email/nomor HP ketika berselancar di dunia maya.
Ingat, apabila tidak penting sebaiknya tidak perlu daftar/subscribe hal-hal tersebut karena data-data pribadi Anda hanya akan dijadikan target marketing, bahkan bisa jadi penipuan siber.
Karena Anda sudah memasukkan nomor telepon, ada kemungkinan Anda akanmendapat telepon penipuan.
Jadi, jika Ada yang meminta data sangat pribadi, jangan dilayani, apalagi nomor rekening dan PIN.
Cermat saat beraktivitas online memang diperlukan agar Anda terhindar dari hal-hal yang merugikan dan Anda sesali di kemudian hari.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Terlanjur Isi Data Pribadi di Penipuan Prakerja VIP untuk Kartu Prakerja Gelombang 11? Lakukan Ini!
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/informasi-seputar-kartu-prakerja.jpg)