Demo Tolak Omnibus Law

Diminta Klarifikasi Soal Tudingan SBY Dalang Demo, Mahfud MD Heran : Kapan Kami Bilang Begitu

Menanggapi permintaan dari Andi Arief, Mahfud MD segera memberikan jawaban. Alih-alih mengurai klarifikasi, Mahfud MD justru tampak heran.

Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Tribunnews.com
Mahfud MD Heran saat Diminta Klarifikasi soal SBY & AHY Dituding Jadi Dalang Demo 

Mahfud MD mempertanyakan balik tudingan dari Andi Arief tersebut.

Sebab diakui Mahfud MD, dirinya tidak pernah menuding bahwa SBY atau AHY adalah dalang unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja.

"Klarifikasi macam apa yg diminta Mas @AndiArief__ ? Tak seorang pun di antara kami pernah bilang Pak SBY atau AHY sbg dalang atau membiayai unras. Sebaliknya, tolong diklarifikasi kapan kami bilang begitu. Kalau ada nanti kami selesaikan. Itu kan hanya di medsos2 yg tak jelas," balas Mahfud MD pada Rabu (14/10/2020).

Jawaban yang diurai Mahfud MD pun kembali dibalas oleh Andi Arief.

Bukan dengan jawaban, Andi Arief justru melayangkan ucapan terima kasih kepada Mahfud MD.

Kata AHY dan SBY

Seperti yang diketahui, UU Cipta Kerja disahkan pada Senin (5/10/2020) lalu dalam rapat paripurna yang dihadiri para anggota DPR RI.

Pengesahan UU Cipta Kerja ini menimbulkan sejumlah kontroversi.

Kericuhan terjadi saat demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di kawasan Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/10/2020).(KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO) (Kompas.com/ Kristianto Purnomo)

Bahkan demo besar-besaran terjadi di sejumlah daerah terkait penolakan UU Cipta Kerja.

Pengesahan UU Cipta Kerja didukung oleh seluruh partai pendukung koalisi pemerintah.

Namun ada dua fraksi yang justru menolak disahkannya UU Cipta Kerja.

Dua fraksi yang menolak disahkannya UU Cipta Kerja yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Hal inilah yang tampaknya memicu tudingan dan fitnah kalau AHY dan SBY adalah dalang di balik demo tersebut.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, ketidakjelasan draf final RUU Cipta Kerja menimbulkan kekacauan informasi di tengah masyarakat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved