Hari Ini Akan Terjadi New Supermoon, Apakah Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang Seperti Supermoon?
Setiap bulan terdapat fenomena langit atau astronomi yang beberapa di antaranya bisa disaksikan.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Setiap bulan terdapat fenomena langit atau astronomi yang beberapa di antaranya bisa disaksikan.
Namun ada pula yang hanya dapat dilihat dengan teropong.
Fenomena yang terjadi pada 17 Oktober 2020 adalah New Supermoon.
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Andi Pangerang mengatakan puncak New Supermoon terjadi pada Sabtu dini hari.
"Betul. Hari ini memang terjadi new supermoon. Puncak fase bulan barunya terjadi pada pukul 02.30 WIB dan puncak perigee terjadi pada pukul 06.48 WIB," katanya pada Kompas.com, Sabtu (17/10/2020).
Dapat disaksikan dengan teropong
Berbeda dengan full Supermoon yang dapat disaksikan dengan mata telanjang, New Supermoon hanya dapat dilihat menggunakan teropong.
"Kalau Supermoon yang biasanya terjadi ketika purnama, New Supermoon ini terjadi ketika fase bulan baru atau konjungsi atau ijtimak dalam bahasa Arab," kata Andi.
New Supermoon tidak bisa dilihat secara kasat mata sebagaimana full supermoon, hal itu karena posisi matahari, bulan, dan bumi terletak segaris.
Sementara itu bulan terletak di antara matahari dan bumi.
"Sehingga bagian bulan yang menghadap ke bumi tidak disinari oleh matahari," jelasnya.
Selain itu, Andi juga menambahkan, satu-satunya cara agar dapat melihat new supermoon adalah menunggu bulan sabit muda terlihat pada Sabtu petang.
Dia menjelaskan bagian bulan yang bercahaya petang nanti sekitar 0,45 persen (Merauke) hingga 0,64 persen (Sabang).
Sementara diameter sudut bulan mencapai 33,46 menit busur atau 0,558 derajat.
Sehingga, lebar sudut bagian bulan yang bercahaya bervariasi antara 9 detik busur (Merauke) hingga 12,85 detik busur (Sabang). Dengan catatan, 1 detik busur adalah 1/3600 derajat.
"Terbayang bagaimana tipisnya bulan sabit muda yang akan tampak petang nanti," ungkapnya.
Fenomena bulan Oktober
Fenomena langit lainnya pada bulan Oktober setelah New Supermoon adalah sebagai berikut:
21 Oktober: Puncak Hujan Meteor Orionid
22 Oktober: Deklinasi Maksimum Selatan Bulan
22-23 Oktober: Tripel Konjungsi Bulan-Jupiter-Saturnus
23 Oktober: Fase Perbani Awal
26 Oktober: Konjungsi Inferior Merkurius
29-30 Oktober: Konjungsi Bulan-Mars
31 Oktober: Oposisi Uranus
31 Oktober: Bulan Purnama Biru Mikro
Untuk informasi selengkapnya mengenai fenomena langit di bulan Oktober bisa mengakses laman berikut: Edukasi Lapan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Petang Ini Akan Terjadi New Supermoon, Apakah Sama dengan Supermoon?"
