3 Bocah Hilang Misterius, Pergi Main Tapi Tak Kunjung Pulang Sudah 4 hari, Sempat Terlihat di Kebun
Sebanyak tiga orang anak di Langkat, Sumatera Utara dilaporkan hilang. Polisi turun tangan melakukan pencarian bersama warga.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sudah empat hari tiga bocah di Langkat, Sumatera Utara ini tidak pulang ke rumahnya.
Mereka adalah YG dan NZ anak dari Sarkim, kemdian ZHR anak dari Alamsyah.
Ketiganya dilaporkan hilang sejak Minggu (18/10/2020).
Kabar terbaru, tiga bocah hilang itu masih belum juga ditemukan.
Berdasarkan keterangan orang tua, Alamsyah, anaknya pergi keluar rumah sekira pukul 11.00 WIB.
Saat itu, kata dia, sang anak pergi bermain ke titi kembar di Dusun VI Desa Naman Jahe.
Setelahnya sang anak justru tak kunjung pulang ke rumah.
Ia sempat merasa ada yang ganjil saat anaknya tak pulang di jam makan siang.
Baca juga: Detik-detik Penculikan Anak di Teras Rumah, Korbannya Dibius Lalu Dimasukkan Karung
Baca juga: 11 Tahun Menghilang, Nasib Remaja Ini Berubah Setelah Lihat Tulisan Pasar Gonggang di Google Maps
Padahal, kata dia, biasanya anaknya kerap pulang ke rumah untuk makan siang.
Pihak kepolisian pun terjun demi mengungkap keberadaan tiga anak tersebut.
Hingga kini, upaya pencarian yang dilakukan Polres Langkat bersama warga diketahui belum membuahkan hasil.
"Posisi terakhir, kita sudah lakukan penyelidikan, pencarian bersama masyarakat atau Muspika di daerah tersebut. Memang belum ditemukan sampai detik ini," terang Kasatreskrim Polres Langkat, Iptu Hussein saat dihubungi, Kamis (22/10/2020).
Menurut Hussein, Kapolres Langkat AKBP Edy Suranta Sinulingga berinisiatif menurunkan anjing pelacak untuk mencari ketiga anak yang hilang misterius itu.

Selai itu, polisi juga sudah menyebar identitas ketiga anak tersebut untuk mempermudah pencarian.
Terkait dugaan penculikan, menurut Hussein, polisi belum bisa memastikan.
"Itu untuk kemungkinan terburuk," kata dia.
Sementara berdasarkan keterangan sejumlah saksi, polisi mendapatkan informasi bahwa ketiga anak itu sempat bermain bersama di kebun.
"Belum bisa dipastikan, karena saksi terakhir melihat anak-anak tersebut masih bermain di situ," kata Hussein.
Adapun daerah tersebut berdekatan dengan areal perkebunan kelapa sawit milik sebuah perusahaan.
Saksi yang diperiksa menyebutkan bahwa terakhir kali ketiga anak tersebut bermain-main di daerah tersebut di sekitar pos palang perkebunan.
Tak hanya itu, berdasarkan keterangan saksi, tiga bocah hilang itu juga sempat terlihat bermain di bekas tanah timbunan yang baru dikeruk alat berat ekskavator.
Hal itu diungkapkan oleh Humas Polres Langkat, Aiptu Yasir Rahman.
Baca juga: 11 Tahun Terlunta-lunta di Jakarta, Nasib Remaja Ini Berubah Setelah Tulis Pasar Gonggong di Google
Baca juga: Menghilang saat Istri dan Anak Tewas di Rumah, Pria Ini Tenggak Racun saat Hendak Ditangkap
Yasir Rahman menjelaskan, pencarian ke tiga bocah yang hilang itu masih terus dilakukan, terutama di lokasi tempat mereka terakhir terlihat oleh saksi warga sekitar.
Di mana ketiga bocah bermain plosotan di bekas tanah timbunan yang baru dikeruk alat berat ekskavator.
"Bukti sementara yang ada, sesuai keterangan saksi bahwa ketiga anak yang hilang di Salapian sempat terlihat sedang melihat alat berat ekskavator yang lagi mengorek parit batas sekira pukul 10.30 WIB. Saksi melihat ketiga anak tersebut bermain plosotan di bekas timbunan tanah," jelasnya.
Orang tua korban, Alamsyah Putra mengatakan, anak yang hilang masih duduk di kelas dua SD.
"Anak kami yang hilang keluar rumah sekitar pukul 11.00, mereka pergi main ke titi kembar di Dusun VI Desa Naman Jahe. Kami baru menyadari karena kali ini gak seperti biasa mereka pulang untuk makan siang. Kami berharap anak kami bisa segera ditemukan. Kami juga mohon bantuan," katanya.
Informasi warga sekitar, ketiga bocah bermain-main di area galian melihat beko yang sedang membuat parit.
Setelah itu mereka berjalan menuju jalan raya di palang kembar PT LNK, lalu tidak pernah kembali.
Sorang saksi, Epi mengaku melihat ketiga orang anak yang hilang di Salapian bermain di dekat pos palang kembar Areal perkebunan PT LNK Kebun Tanjung Keliling Salapian.
Namun, hingga pukul 14.00 WIB, ketiga anak tersebut belum kunjung pulang ke rumah masing-masing untuk makan siang seperti biasanya.
"Sejauh ini memang belum juga ada tanda-tanda ditemukan, makanya pihak kepolisian akan melibatkan anjing pelacak dari Polda Sumatera Utara," jelasnya.
Spekulasi logika mistika pun menjadi dugaan sejumlah warga atas hilangnya ketiga anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini.
Warga dusun turut dibantu jasa paranormal yang diharapkan bisa melihat dimensi lain.
Kapolsek Salapian, Iptu Sutrisno mengatakan sejak awal bersama personel Polsek Salapian 20 personel melakukan pencarian.
Mereka dibantu Tim Relawan dari Desa Namanjahe 500 orang, dibantu oleh Ormas Pandawa Lima sebanyak 50 orang dan anggota FKPPI sebanyak 50 orang, satu pleton Sat Sabhara Polres.
"Lokasi pencarian dan penyisiran masih di lokasi perkebunan yang dianggap rawan dan sampai sekarang belum ditemukan hingga ke areal kolam yang ada di areal perkebunan LNK Tanjung Keliling," katanya.
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com/TribunMedan)