Pembukaan Jalur Puncak II untuk Atasi Kemacetan Kembali Dilakukan, Pemkab Bogor Gandeng TNI
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bekerja sama dengan TNI dari Kodim 0621/Kabupaten Bogor dalam pembukaan jalur ini.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BABAKAN MADANG - Pembukaan Jalur Puncak II atau Poros Tengah Timur untuk atasi kemacetan di Jalan Raya Puncak Bogor kembali dilakukan, Senin (2/11/2020).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bekerja sama dengan TNI dari Kodim 0621/Kabupaten Bogor dalam pembukaan jalur ini.
"Jalan ini untuk solusi kemacetan Puncak. Jadi setiap hari kita lihat Puncak macet apalagi di akhir pekan," kata Bupati Bogor Ade Yasin kepada wartawan, Senin.
Selain untuk alternatif pemecah kemacetan, pembukaan Jalur Puncak II ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya.
Kali ini, jalan yang akan dibuka adalah sepanjang 1,1 km dengan lebar 30 meter.
"Dan ini akan dilanjutkan tahun depan. Mudah-mudahan pemerintah pusat bisa mendengar keinginan kami agar dibangunkan oleh pusat karena butuh biaya besar. Titik awalnya masih wilayah Babakanmadang (Kabupaten Bogor) dan nanti tembusnya sampai Cianjur. Semua panjangnya kalau sampai Canjur 48,5 km," kata Ade Yasin.
Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Sukur Hermanto mengatakan bahwa personel TNI yang dia terjunkan dalam pembukaan jalur ini mencapai 50 orang.
Jumlah personel yang diterjunkan ini, kata dia, tidak terlalu banyak karena pembukaan Jalur Poros Tengah Timur ini lebih bersifat membutuhkan alat berat.
"Fisik pengerjaan kita targetkan 50 hari sudah selesai, karena kita kerahkan jumlah alat berat yg cukup supaya bisa mengejar target," kata Letkol Inf Sukur Hermanto.
Diketahui, pembangunan Jalur Puncak II atau Poros Tengah Timur ini sempat dilakukan tahun 2015 silam namun mangkrak bertahun-tahun setelah pengerjaannya mendadak berhenti karena ada permasalahan dalam pembangunan infrastruktur dengan pelaksana.