Mayat dalam Sumur

Aniaya Bu Guru Ngaji Sepulang Acara Maulid, Suami Pembantu Masukkan Korban ke Sumur Hidup-hidup

Sebelum melakukan aksinya, pelaku dari rumahnya melihat korban pulang dari acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu malam

Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
kolase TribunnewsBogor.com/ist
pelaku pembunuhan bu guru ngaji yang dihabisi dan dimasukkan ke dalam sumur 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pelaku pembunuhan bu guru ngaji AM (28) asal Cibinong Bogor ternyata adalah tetangga korban yang juga suami pembantu korban.

Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil menjelaskan, pelaku berinisial K alias A ini sudah mengintai aktivitas sehari-hari sang bu guru ngaji.

"Tetanggaan, kelihatan langsung (oleh pelaku), jarak rumahnya cuma 100 meter," kata Kadek Vemil kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (4/11/2020).

Maka dari itu, pelaku pun sudah mengintai korban di acara Maulid Nabi Muhammad SAW pada Minggu (1/11/2020).

Pembunuhan juga dilakukan pada Minggu malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Sebelum melakukan aksinya, pelaku dari rumahnya melihat korban pulang dari acara Maulid Nabi Muhammad SAW malam itu.

Saat pulang, ternyata korban sendirian tak didampingi suami.

Sehingga tanpa basa-basi, pelaku pun merencanakan pembunuhan kepada sang guru ngaji tersebut.

Baca juga: Dihabisi Suami Pembantu, Begini Kondisi Bu Guru Ngaji saat Dimasukan ke Sumur

Baca juga: Detik-detik Suami Pembantu Habisi Bu Guru Ngaji, Ditendang & Diceburkan ke Sumur saat Korban Sekarat

Melihat bu guru ngaji pulang dari acara Maulid Nabi, suami pembantu itu langsung menuju rumah korban dengan membobol jendela rumah bagian depan.

Kemudian, pelaku dan korban pun bertemu di ruang tamu.

Tanpa banyak pertimbangan, pelaku langsung menyeret bu guru ngaji itu ke dapur dan melakukan penganiayaan.

"(Pelaku) Dia masuk lewat jendela depan, ketemu di ruang tamu, langsung diseret di dapur, dieksekusi oleh pelaku di dapur," kata AKP I Kadek Vemil kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (4/11/2020).

FOLLOW:

Dalam aksi pembunuhan itu, pelaku hanya menggunakan tangan kosong, meliputi pukulan dan tendangan.

"Nyawa korban dihabisi dengan memukul, lalu menginjak dan menendang bagian kepala dan leher korban hingga gigi bagian depan korban patah," tambah Kadek.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved