Mamah Muda Ditangkap Bareng 2 Pria di Kamar Hotel Melati, Pelaku Mengaku Sudah 4 Kali Beraksi
Ibu rumah tangga berusia 17 tahun itu merupakan warga warga Jalan Danau Lau Tawar Kelurahan Sumber Karya, Binjai.
Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang mamah muda berinisial YF ditangkap polisi bersama dua orang pria di dalam kamar hotel.
Ibu rumah tangga berusia 17 tahun itu merupakan warga warga Jalan Danau Lau Tawar Kelurahan Sumber Karya, Binjai.
YF diciduk bersama 2 orang pria berinisial AR (15) dan YP alias W berusia 23 tahun.
Ketiganya, diamankan saat berada di dalam kamar hotel melati di wilayah Asahan, Sumatera Utara.
Ketiganya merupakan tersangkan pembunuhan sadis yang menewaskan warga Binjai bernama Reval Fahrudin (18).
Baca juga: Ajakan Janda Muda Main ke Kamar Kost Berujung Petaka, Pemuda Ini Dibuat Tak Berdaya Lalu Tewas
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko menerangkan, ketiga pelaku sempat diketahui berada di daerah Tebingtinggi.
"Namun setibanya di Tebingtinggi ternyata para pelaku telah berpindah ke daerah Kisaran," kata Riko saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Jumat (6/11/2020).
Polisi terus memburu ketiganya hingga akhirnya berhasil menangkap tersangka di wilayah Asahan.
"Kebetulan tiga-tiganya ini masih bergabung di salah satu hotel melati di Asahan," jelas Riko.
Akan Menikah
YF, wanita yang ditangkap polisi karena kasus pembunuhan itu dikabarkan akan segera menikah.
Wanita yang baru berusia 17 tahun itu rupanya sudah menyandang status janda muda.
Calon suami YF yakni pria yang ikut diciduk oleh polisi bersama sang mamah muda dan remaja berusia 15 tahun berisial AR .
Kapolrestabes menyebutkan bahwa tersangka YP merupakan calon suami dari tersangka YF.
"Kebetulan yang perempuan ini sudah pernah berkeluarga, umurnya 17 tahun," kata Kombes Pol Riko Sunarko.
Pengakuan pelaku
Berdasarkan pengakuan pelaku kepada petugas, rupanya mereka sudah empat kali melancarkan aksi jahatnya.
korban terakhir, seorang pemuda 18 tahun Reval Fahrudin warga Binjai yang ditemukan tewas dlaam kondisi mengenaskan.
"Menurut pemeriksaan awal mereka sudah 4 TKP, dengan modus yang sama," ungkap Kombes Pol Riko Sunarko
Dari pengakuan para pelaku, kata Kapolres, aksi-aksi sebelumnya hanya mengambil motor dan barang milik korban
"Mereka mengaku tidak pernah membunuh.
Baru sekarang ini mereka membunuh, menurut pengakuannya, nanti akan kita telusuri," cetusnya
Baca juga: Kronologi Gatot Brajamusti Meninggal di Penjara, Ini 4 Kasus Mantan Guru Spiritual Reza Artamevia
Ia menyebutkan bahwa usai melakuan aksinya para pelaku menjual barang curiannya.
Polisi juga mengamankan uang senilai Rp 1,2 juta disuga sisa penjualan hasil curian sebagai barang bukti.
"Jadi hasil curian dari korban ini ada yang dititipkan dan sebagian dijual, dan ini uang hasil penjualannya," ungkapnya.
Jebakan Janda Muda
Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Medan, korban Reval Fahrudin atau RF rupanya masuk dalam Jebakan yang dipasang oleh sang janda muda berinisial YF.
Pelaku beraksi dengan menjebak korban melalui media sosial.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan, saat itu YF pura-pura kenalan dengan korban via media sosial.
Kemudian, YF mengajak calon korban itu untuk ketemuan.
Setelah bertemu, YF mengajak korbannya ke tempat kosnya.
"Modus mereka ini adalah tersangka perempuan berkenalan dengan calon korban melalui medsos, dalam hal ini yang digunakan adalah Facebook. Setelah berkenalan kemudian mengajak ketemuan dengan calon korban. Dalam pertemuan itu, si perempuan ini mengajak korban ke tempat kos-kosannya," uangkapnya Jumat (6/11/2020).
Boncengan 3 di motor
Korban sempat naik motor bertiga dengan sang janda muda berinisial YF.
Saat korban dalam perjalanan menuju kamar kost bersama YF, dipertengahan jalan mereka bertemu dengan teman si janda muda.
Salah seorang teman YF pun ikut menumpang diatas sepeda motor korban lantaran ingin ikutan gabung di kamar kost.
Akhirnya, mereka naik motor berbocengan tiga.
"Mereka mau menumpang, kemudian salah satu tersangka ikut bergabung di motor korban. Jadi mereka boncengan bertiga, perempuan ada di tengah," terang Kapolres.
Baca juga: Cinta Tak Direstui Anak, Pasangan Ini Nekat Berbuat Mesum di Kuburan Cina
Korban Ditusuk
Setibanya di kosan sang janda muda, rupanya korban malah diserang habis-habisan.
Korban pun dibuat tak berdaya saat tubuhnya ditusuk oleh teman sang janda muda.
"Sesampainya di TKP, korban ditusuk-tusuk oleh tersangka yang duduk paling belakang. Itu langsung ke bagian leher dengan pisau," ungkapnya.
Seketika korban terjatuh namun masih dapat melakukan perlawanan.
"Korban berdiri melakukan perlawanan kemudian tersangka ketiga yang mengikuti dari belakang yang menggunakan kendaraan lain, membantu rekannya menusuk korban pakai obeng berulang-ulang.
Dari hasil pengecekan ada 42 lubang yang kita perkirakan itu adalah bekas tusukan dari para tersangka ini," tegas Riko.
Ditangkap di Hotel
Setelah itu, para pelaku membawa kabur barang-barang milik korban antara lain CBR 150 dan ponsel Xiaomi Note 4X.
Pelaku lantas kabur hingga akhirnya ditangkap di hotel kawasan Kabupaten Asahan
Riko menyebut bahwa awalnya Unit Reskrim Polsek Sunggal melakukan pengejaran terhadap tiga pelaku di seputaran daerah Tebingtinggi.
"Namun setibanya di Tebingtinggi ternyata para pelaku telah berpindah ke daerah Kisaran," kata Riko saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Jumat (6/11/2020).
Baca juga: Kesaksikan Warga Lihat Pasangan Mesum di Kuburan Cina : Ceweknya Datang Lakukan Adegan Tak Senonoh
Upaya pencarian polisi itu akhirna membuahkan hasil.
Polisi berhasil menangkap tersangka di wilayah Asahan.
"Kebetulan tiga-tiganya ini masih bergabung di salah satu hotel melati di Asahan," jelas Riko.
Sebelum itu, penyidik kepolisian sempat mengalami kendala dalam mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
Kasus tersebut mulai terungkap setelah obeng yang ditemukan di lokasi kejadian menghasilkan petunjuk.
"Jadi kita bisa mengungkap kasus pembunuhan ini adalah dari obeng ini. Obeng ini milik salah satu bengkel. (Pemiliknya) mengenali bahwa BB-nya adalah milik dia," jelasnya.
Pemilik bengkel mengakui melihat para tersangka mengambil obeng tersebut.
"Karena sore hari pada saat dia bekerja dia melihat tiga orang ini duduk di depan bengkelnya. Setelah 3 orang itu pergi, obengnya hilang," tuturnya.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Medan)
