Jembatan Gantung Pengubung Cibinong dan Bojonggede Tinggal Kenangan, Kini Rusak Tak Dirawat

Jembatan penghubung yang berlokasi di Kelurahan Sukahati RT 01 RW 03 itu saat ini menjadi jalur mati lantaran sudah tidak dapat digunakan.

Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Yudistira Wanne
Jembatan Penghubung Cibinong dan Bojonggede yang rusak termakan usia 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Sepanjang jalan kenangan kita selalu bergandeng tangan. Sepenggal lirik lagu yang dipopulerkan Tetty Kadi itu membawa warga sekitar flashback melongok jembatan penghubung antara Kelurahan Sukahati Kecamatan Cibinong dengan Kecamatan Bojonggede.

Jembatan gantung penghubung yang berlokasi di Kelurahan Sukahati RT 01 RW 03 itu saat ini menjadi jalur mati lantaran sudah tidak dapat digunakan.

Dahulu, jembatan tersebut menjadi salah satu akses penghubung utama bagi warga sekitar untuk melakukan aktifitas.

Warga yang ingin beraktifitas dari Sukahati menuju Bojonggede, otomatis harus melintasi jembatan yang di bawahnya langsung aliran sungai Ciliwung.

Perkembangan infrastruktur yang baik, saat ini memudahkan warga yang tinggal di Perumahan Gaperi 1 dan Gaperi 2 untuk beraktifitas.

Warga sekitar Tuti mengatakan bahwa pada zaman dahulu, jembatan tersebut biasa digunakan masyarakat sekaligus menjadi penghubung antar desa.

"Dulu itu kan belum ada jembatan yang saat ini bisa dilintasi kendaraan. Jadi dulu orang naik ojek kemudian turun di jembatan, habis itu nyambung lagi," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (10/11/2020).

Lebih lanjut, Tuti membeberkan bahwa kemajuan infrastruktur dan teknologi saat ini memang membantu kegiatan manusia.

"Kalau sekarang alhamdulillah sudah enak. Transportasi umum banyak dan infrastruktur atau akses jalan sudah baik, itu sangat membantu juga dalam beraktifitas sehari-hari," tegasnya.

Saat ini, kondisi jembatan penghubung Jalan Abdul Halim, Kedung Waringin, Bojonggede dengan Jalan Sukahati, Cibinong, kondisinya sudah semakin memprihatinkan.

"Ya seperti ini, anak tangganya sudah ditumbuhi rumput liar. Jembatannya juga sudah banyak yang bolong. Soalnya emang sudah ada jalan utama. Mangkanya jembatan ini jarang dilewati," ungkapnya.

Tuti pun bersyukur dengan segala kemajuan yang ada terkait infrastruktur pembangunan, transportasi dan teknologi.

"Sekarang itu sudah enak. Tinggal dimanfaatkan dan dipelihara saja serta bijak dalam menggunakannya," paparnya.

Selain itu, Tuti berharap agar generasi muda penerus bangsa dapat menghargai jasa pahlawan bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan.

"Secanggih teknologi sekarang akan tidak ada, jika dahulu tidak ada pahlawan yang berjuang untuk Kemerdekaan Republik Indonesia. Untuk itu kita harus menghargai jasa pahlawan kita," tandasnya.
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved