3 Bocah yang Hilang Misterius saat Lihat Ekskavator Diyakini Masih Hidup, Anjing Pelacak Kebingungan
Hingga Kamis (12/11/2020), ketiga anak berusia 7 tahun itu tercatat sudah hilang selama 26 hari.
Penulis: Damanhuri | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tiga bocah yang hilang misterius dikawasan kebun sawit diyakini masih hidup.
Meski belum diketahui keberadaannya, namun keluarga dan warga sekitar yakin jika ketiga bocah yang hilang sejak Minggu 18 November 2020 itu masih dalam konidisi hidup.
Ketiga bocah yang hilang masing-masing, Nizam Auvar Reza (7), Alfisah Zahra (7) dan Yogi Tri Herlambang (7) yang masih duduk di kelas dua SD No 057187 Pulka.
Mereka putra-putri dari pasangan suami istri, Sarkim-Darni, Alamsyah-Masdiani dan Hartoyo-Susi.

Kepala Dusun Pulka, Desa Naman Jahe, Masdi memiliki firasat bahwa ketiga korban yang hilang masih hidup dan berharap akan kembali dalam keadaan sehat.
Selama ini mereka telah melakukan berbagai cara demi menemukan ketiga korban.
"Saya pribadi percaya ketiga masih hidup. Semoga demi izin Allah ketiga bisa kembali lagi dalam keadaan sehat ke keluarganya," katanya.
Hingga Kamis (12/11/2020), ketiga anak berusia 7 tahun itu tercatat sudah hilang selama 26 hari.
Hilangnya ketiga bocah itupun menjadi perhatian aparat kepolisian Polda Sumut.
Ditreskrimum Polda Sumut membentuk tim khusus untuk ikut melakukan penyelidikan atas hilangnya tiga anak tersebut.
Upaya pengungkapan yang dilakukan selama ini belum menemukan titik terang.
"Untuk hilangnya ketiga korban kami sudah bentuk tim dan sedang bekerja. Kami berkoordinasi dengan pihak Polres Langkat dan Polsek Salapian," kata Wadir Reskrimum Polda Sumut AKBP Faisal Napitupulu.
Ketiga anak hilang misterius merupakan warga Dusun VI Pulka Desa Naman Jahe Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat.
Ketiga anak yang bertetanggaan langsung ini hilang saat bermain sambil melihat ekskavator yang beroperasi di areal perkebunan PT LNK Kebun Tanjung Keliling, Kecamatan Salapian.
Ketiganya hilang saat menjelang azan Zuhur, di mana biasanya mereka pulang untuk makan siang.
Sejauh ini tidak ada jejak atau barang bukti yang tertinggal di lokasi hilangnya ketiga anak tersebut.
Kasubdit III/Jatanras, Kompol Taryono Raharja mengatakan Timsus dibentuk guna mengungkap berbagai dugaan yang muncul, seperti tersesat atau pidana penculikan.

Sampai saat ini polisi terus melacak aktivitas komunikasi sebelum dan sesaat ketiga korban hilang.
"Kami ikut membackup proses penyelidikan untuk menemukan ketiga korban yang hilang dan sudah puluhan hari," katanya.
Faisal mengatakan, Timsus telah menelusuri hilangnya tiga anak di Langkat, hingga dugaan diculik.
Penelusuran berawal dari titik terakhir ketiganya yang bermain sekitar ekskavator beroperasi pada areal perkebunan PT LNK Kebun Tanjung Keliling Kecamatan Salapian.
Polisi juga sudah memintai keterangan orang yang merekam ketiganya bermain sekitar ekskavator.
Anak lainnya yang ikut bermain dan kembali ke rumah juga sudah diminta keterangan, termasuk sejumlah pendatang di Dusun Pulka turut diperiksa.
Bukti saat ini, ada rekaman video berdurasi 26 detik, di mana terlihat lima orang bocah sedang bermain melihat aktivitas ekskavator yang sedang menggali tanah.
Kepolisian sudah melakukan pengerukan sejumlah titik tanah timbun dan galian yang ada di area kebun sawit.
"Kami telah memintai keterangan sejumlah saksi yang melihat korban, hingga adanya komunikasi dengan ketiganya. Kita harus percaya kasus ini bisa segera terungkap," pungkas AKBP Faisal Napitulu.
Anjing Pelacak Tak Temukan Jejak
Anjing pelacak yang ikut diterjunkan polisi menjadi ketiga bocah yang hilang misterius belum membuahkan hasil.
Bahkan, hewan yang sudah terlatih itupun kebingungan lantaran tidak menemukan jejak ketiga bocah SD yang hilang misterius tersebut.
Wakapolres Langkat, Kompol Hairil Sani menjelaskan bahwa pihaknya masih terus melakukan upaya pencarian.
Bahkan pihaknya telah mengerahkan anjing pelacak demi mengungkap jejak ketiga bocah tersebut.
Hanya saja, kata dia, upaya tersebut juga masih belum membuahkan hasil.
"Sudah kita lakukan anjing pelacak namun karena situasinya sekarang (musim) penghujan, mungkin jejak anak anak tersebut tidak tercium oleh anjing pelacak," jelasnya.

Tak sekedar mengerahkan anjing pelacak, pihaknya juga telah memintai keterangan saksi.
Berdasarkan keterangan saksi, bocah itu terakhir terlihat sedang berada di area perkebunan.
"Jadi keterangan saksi, beliau hanya mengatakan bahwa terakhir melihat anak anak ini bermain di seputaran alat berat yang sedang bekerja sampai di situ saja," terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa alat berat itu beroperasi di perkebunan untuk membuat aliran air.
"Kami sudah menyusuri seputaran alat berat dan areal yang dikerjakan oleh alat berat tersebut tapi sampai sekarang kita belum menemukan anak tersebut,
kita juga sudah di luar dari area yang dikerjakan melebarkan raidus (pencarian)," jelasnya.
Sebelumnya seperti diwartakan Tribun Medan, polisi juga sudah menyebar identitas ketiga anak tersebut untuk mempermudah pencarian.
Terkait dugaan penculikan, menurut Kasatreskrim Polres Langkat, Iptu Hussein, polisi belum bisa memastikan.
"Itu untuk kemungkinan terburuk," kata dia.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Medan)