Cerita Suami-suami Bidan yang Istrinya Direbut Dokter AM, Harap Tak Ada Keluarga Lain Jadi Korban
Tenaga medis berstatus PNS yang dinas di Jember itu diketahui melakukan hubungan intim pada Oktober 2020 lalu.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nama dokter AM kini masih hangat diperbincangkan warga Jember, Jawa Timur.
Video syur dokter AM dengan seorang bidan, AY, viral dan beredar luas di WhatsApp.
Tenaga medis berstatus PNS yang dinas di Jember itu diketahui melakukan hubungan intim pada Oktober 2020 lalu.
Namun video syur dokter AM dengan bidan AY baru ketahuan November 2020.
AY sendiri diketahui sudah memiliki suami dan anak.
Baca juga: Istrinya Pemeran Video Syur dengan Dokter di Jember, Suami Curhat Rumah Tangganya Kini Hancur
Dan, rupanya dokter AM tak hanya kali ini saja meniduri seorang bidan.
Dikutip dari Surya, sekitar tahun 2018-2019 lalu, dokter AM juga ternyata pernah tersandung kasus serupa.
Dokter AM meniduri seorang bidan yang sudah berkeluarga.
Bidan pertama yang selingkuh dengan dokter AM juga memiliki suami.
Baca juga: Fakta Video Syur 48 Detik Dokter dan Bidan di Rumah Dinas Jember, Penyebarnya Kini Diburu
Baca juga: Rekaman CCTV Ungkap Aksi Mesum Dokter dan Bidan Puskesmas, Ini Pengakuannya
Baca juga: Dokter dan Bidan Puskesmas Ketahuan Beradegan Tak Senonoh, Videonya Viral hingga Warga Resah
Malahan suami dari bidan ini merupakan seorang PNS yang sama-sama bekerja sebagai perawat.
Aksi dokter AM dengan bidan yang pertama ini terbongkar saat suami pulang dari Belanda.
Suami dari bidan yang pertama ini menempuh pendidikan di Belanda.
Akibat ulah dokter AM, sang suami pun menceraikan istrinya yang selingkuh.
Buntut dari kasus itu, AM sempat dikenakan sanksi dan ditempatkan di Dinas Kesehatan selama empat bulan.
Baru setelah itu AM kembali ditempatkan di puskesmas dengan jabatan kepala puskesmas.
Baca juga: Viral Video Live Bugil Bidan Puskesmas Demi Dapat Uang Tambahan, Ternyata Masih Perawan
Baca juga: Cerita Bidan Disuruh Tengkurap Oleh Perampok di Angkot Hingga Diturunkan di Bogor: Kami Ditutup Kain
