Gubernur Ridwan Kamil Sempat Kirim Surat ke Habib Rizieq Shihab, Ini Isinya

- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya sudah mengirim pesan kepada tokoh-tokoh agama, termasuk Habib Rizieq Shihab

Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM/NAUFAL FAUZY
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam jumpa pers setelah melakukan kunjungan di RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (7/10/2020). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya sudah mengirim pesan kepada tokoh-tokoh agama, termasuk Habib Rizieq Shihab, untuk menyesuaikan diri dalam beraktivitas dan menggelar kegiatan di tengah pandemi Covid-19, dengan menegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Saya sudah mengirimkan pesan kepada Habib Rizieq, juga melalui habib-habib yang lain, agar mampu memahami situasi yang tidak mudah ya, dalam pengendalian Covid-19," katanya di Hotel Savoy Homann Bandung, Selasa (17/11/2020).

Para habib dan tokoh agama, katanya, harus melaksanakan adaptasi kebiasaan baru seperti masyarakat lainnya.

Dengan melaksanakan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Tetap, acara Maulid Nabi, acara apa pun terselenggara, tapi gunakan teknologi, seperti Zoom kan begitu ya. Seperti yang kami gunakan pada saat kami harus menyapa orang dengan jumlah yang banyak, tapi mengikuti protokol kesehatan," tuturnya.

Emil mengatakan penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru ini dimohon untuk diterapkan di manapun.

Dirinya pun tidak berharap ada pelarangan-pelarangan penggelaran acara, asalkan protokol kesehatan ini dilaksanakan.

Pada dasarnya, kata Emil, pihaknya ingin tetap produktif walaupun sedang menghadapi Covid-19, yaitu beradaptasi dari kebiasaan lama yang masih suka berkerumun menjadi tetap produktif, tapi menggunakan teknologi dan menggunakan cara baru yang menghindari kerumunan.

"Saya mengimbau kepada semua pihak dan tokoh yang punya pengaruh, untuk bisa mengendalikan dari dirinya dulu. Karena kalau sudah follower-nya atau kelompoknya berkumpul, itu lebih susah dikendalikan," tuturnya. 

Penindakan tegas terhadap pelanggar protokol kesehatan pencegahan Covid-19, katanya, sudah diinstruksikan sejak dulu, tidak hanya saat menghadapi sejumlah kerumunan sejak kepulangan Rizieq Shihab.

"Hanya di lapangan, tegas level bagaimana, itu diserahkan kepada aparat. Ada sifat tegasnya dilobi, ada dihimbau, kemudian dilarang, ada tegasnya diusir, kan enggak ada teknis di kita. Bahwa kita tetap menjaga konsistensi itu, saya kira adalah nilainya," katanya.

Sejumlah kerumunan baru-baru ini, katanya, diharapkan menjadi pelajaran untuk semuanya, karena keberhasilan menangani Covid-19 perlu partisipasi publik, tidak hanya pemerintah dan aparat.

"Kasihan ke polisinya gitu, kalau dari masyarakat yang tidak mentaati. Kan nanti yang disalahkan polisi lagi polisi lagi. Karena ini harus dari dua arah," katanya.

Mengenai masalah penindakan pelanggaran protokol kesehatan pencegahan Covid-19, katanya, harus dilakukan dengan adil.

Dirinya pun mempertanyakan jika kerumunan massa simpatisan Rizieq Shihab dipermasalahkan di Jakarta dan Bogor, harus juga ditelusuri kerumunan di Bandara Soekarno Hatta di Banten.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved