PA 212 Kecewa Baliho Habib Rizieq Shihab Dicopot, Yunarto Wijaya : Demo Kodam Jaya Dong Kalo Gitu
Novel Bamukmin menyatakan pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab telah melukai hati rakyat.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Yunarto Wijaya menyindir pernyataan Jubir PA 212 Novel Bamukmin soal pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab.
Novel Bamukmin menyatakan pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab telah melukai hati rakyat.
Soal pernyataan tersebut, Yunarto Wijaya menulis agar PA 212 melakukan demo ke Kodam Jaya.
Diketahui bersama video sejumlah anggota TNI menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab di jalan raya.
Video pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab ini viral di media sosial.
Baca juga: Pangdam Jaya Perintahkan Copot Baliho Habib Rizieq, Fadli Zon: Jangan Semakin Jauh Terseret Politik
Baca juga: Pangdam Jaya Perintahkan Anggota TNI Copot Semua Baliho Habib Rizieq, Fadli Zon : Apa Urusannya ?
Yunarto Wijaya juga ikut menanggapi lewat akun Twitternya.
Yunarto Wijaya menanggapi sebuah artikel soal PA 212 yang angkat bicara tentang pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab.
Dalam artikel tersebut Novel Bamukmin menyayangkan baliho Habib Rizieq Shihab dicopot.
Novel Bamukmin bahkan mengatakan dalam artikel itu, pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab telah melukai hati rakyat.
Baca juga: Pangdam Jaya Perintahkan Copot Baliho Rizieq Shihab : Seakan-akan Dia Paling Benar
Baca juga: Perintahkan Baliho Habib Rizieq Diturunkan, Pangdam Jaya Minta FPI Dibubarkan : Jangan Seenaknya !
Yunarto Wijaya menyindir ucapan Novel Bamukin.
Yunarto Wijaya menulis agar PA 212 menggelar demo di Kodam Jaya.
"Demo Kodam Jaya dong kalo gitu.... atau Cilangkap..." tulis Yunarto Wijaya di Twitter.
Diketahui bersama, Pangdam JayaMayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui bahwa ia yang memerintahkan jajarannya untuk mencopot baliho Habib Rizieq Shihab.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan seusai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.
Baca juga: Usul FPI Dibubarkan, Pangdam Jaya: Kalau Coba-coba dengan TNI, Mari
Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut.
Oleh karena itu, TNI turun tangan.
"Ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau pasang baliho itu udah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.
Dudung pun memastikan operasi untuk menurunkan baliho Rizieq masih akan terus berlanjut.
"Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," katanya.
Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.
Baca juga: Nikita Pertanyakan Kesehatan Habib Rizieq, Vanessa Angel : Aku Hamil Besar Dipanggil Polisi Datang
Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut.
Oleh karena itu, TNI turun tangan.
"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentunkan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.

Setelah itu, Dudung kemudian mengusulkan agar FPI dibubarkan.
"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seprti yang ngatur, suka sukanya sendiri. Ingat saya katakan itu (penurunan baliho Rizieq) perintah saya," katanya.
Menanggapi hal itu, Fadli Zon melalui akun Twitternya menegaskan kalau hal itu bukan kewenangan TNI.
Hal itu disampaikan oleh Fadli Zon di akun Twitter miliknya, Jumat (20/11/2020).
"Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho?
Di luar kewenangan n tupoksi TNI.
Sebaiknya jgn semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lg “dwifungsi ABRI” imbangi “dwifungsi polisi”," tulisnya.

Habib Rizieq Shihab menjadi sorotan setelah pulang dari Arab Saudi Selasa pekan lalu.
Tak hanya soal baliho ilegal, kepulangan Habib Rizieq juga disorot karena menimbulan kerumunan massa.
Padahal kerumunan massa dalam jumlah besar dilarang saat ini karena ada pandemi Covid-19.
Kerumunan massa yang melibat Rizieq dan para simpatisannya itu kini berbuntut panjang.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Polda Metro Jaya juga memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan beberapa pejabat lain terkait penyelenggaraan acara Rizieq itu.