Cerita Kopi Cibulao asal Puncak Bogor, Berawal dari Penebang Hutan Sampai Jadi Pembudidaya Juara
Pembinaan tersebut diklaim IPB berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat melalui hasil kopi tersebut.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Kopi Cibulao sudah tidak asing lagi di telinga kebanyakan warga Bogor khususnya Puncak Bogor.
Kopi Cibulao ini berasal dari Kampung Cibulao, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Kopi Cibulao ini rupanya merupakan produk hasil binaan Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University sejak 2014 hingga sekarang.
Pembinaan tersebut diklaim IPB berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat melalui hasil kopi tersebut.
"Ada transformasi yang berhasil dikawal oleh P4W LPPM IPB University dalam mengubah masyarakat yang awalnya penebang hutan menjadi pembudidaya kopi," kata Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria, Senin (7/12/2020).
P4W LPPM IPB University menurutnya berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Lanjut Arif, melalui pendampingan ini, masyarakat bersama-sama mengarah kepada kemajuan.
Bahkan, hasil budidaya para petani kopi di Kampung Cibulao ini berhasil menyabet gelar juara nasional dalam ajang indistri kopi Indonesia.
“Alhamdulillah pada tahun 2016 Kopi Cibulao berhasil meraih juara satu tingkat nasional dari Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI)," tambah Jumpono, salah satu pemuda desa penggerak budidaya kopi di Kampung Cibulao.
Dia menuturkan bahwa P4W LPPM IPB University telah berhasil meningkatkan produktivitas Kopi Cibulao di kampungnya.
Awalnya, luas lahan kopi yang hanya 4 hektare dengan kisaran harga curah Rp 8.000 per kg, kini menjadi seluas sekitar 70 hektare dengan harga mencapai Rp 60 ribu per kg.