Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Rekaman Percakapan Terakhir Laskar FPI Sebelum Tewas, Terdengar Suara Rintihan dan Minta Tolong

Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman memastikan rekaman itu merupakan suara anggota Laskar FPI.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Youtube Najwa Shihab
Percakapan Terakhir Laskar FPI sebelum Tewas 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mata Najwa menayangkan rekaman percakapan terakhir Laskar FPI sebelum tewas.

Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman memastikan rekaman itu merupakan suara anggota Laskar FPI.

Munarman mengatakan rekaman itu merupakan suara anggota FPI yang terlibat bentrok di Tol Cikampek pada Senin (7/12/2020).

Dalam rekaman yang ditayangkan Mata Najwa, terdengar suara tangisan seorang pria.

Pria tersebut juga meminta tolong pada seseorang.

Selain itu, pria dalam rekaman juga merintih kesakitan.

"Tolong pak pak tolong,"

"kiri ya,"

Lalu kembali terdengar suara seorang pria yang menangis.

"sakit"

"itu kenapa dia ?"

"ke tempat aman bang nda, gak bisa Karawang bang nda, ikutin kepala kita aja keluar,"

"Bogor apa kemana ndan ?"

"Balik ke markas ?"

"Kena gak anak-anak ?"

"Udah jan balik, ente tenang"

"Balik ke markas masuk ke tol,"

"Bang nda izin bang nda lapor ke anak-anak,"

Munarman mengatakan suara di rekaman tersebut adalah anggota laskar FPI yang berada di mobil
Chevrolet.

"Ini menurut keterangan laskar yang masih hidup adalah suara dari salah satu laskar di mobil
Chevrolet, " kata Munarman dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Najwa Shihab.

Meski begitu, menurut Munarman, rekaman tersebut masih perlu melalui tahap penyelidikan.

Hal itu demi mengetahui kondisi yang dialami oleh laskar FPI yang merintih kesakitan.

"Kita tidak tahu persis karena ini perlu tim penyelidikan dalam kondisi jeritan tadi apakah itu kondisi sedang disiksa itu perlu kita pastikan lagi," kata Munarman.

Meski begitu, Munarman memastian rekaman itu merupakan suara anggota FPI.

"Tapi kita pastikan itu betul dari pengawal yang hadir di lokasi kejadian," kata Munarman.

Menurut Munarman rekaman tersebut bukan dlaam bentuk voice note seperti yang beredar sebelumnya.

Munarman mengatakan rekaman itu berasal dari telepon teleconference.

"Terputus itu terakhir,

bukan voice note tapi rekaman telepom conference antara mobil kepala rombongan yang sudah sampai tujuan,

sama mobil yang Chevrolet yang korban 6 sama mobil yang di km 57," kata Munarman.

Rekaman Suara Voice Note

TribunnewsBogor.com melansir Kompas.com, Sekretaris Umum Front Pembela Islam Munarman, Selasa (8/12/2020), membenarkan bahwa rekaman itu merupakan suara percakapan para anggota laskar FPI.

Menurut dia, percakapan itu adalah saat para laskar mengawal rombongan Rizieq pada Senin dini hari kemarin.

Soal perintah untuk menabrak mobil penguntit, Munarman menilai bahwa hal itu merupakan respon wajar karena keberadaan penguntit dianggap membahayakan nyawa Rizieq Shihab.

Enam Anggota FPI yang tewas ditembak mati Polisi
Enam Anggota FPI yang tewas ditembak mati Polisi (Istimewa)

Anggota laskar berupaya menjauhkan para penguntit dari iring-iringan kendaraan Rizieq.

"Tentu saja sebagai tim pengawal dan pengaman, respon dari tim adalah mengamankan rombongan IB HRS (Rizieq) dan keluarga dari pihak yang menggangu tersebut, dengan cara menjauhkan mobil para pengganggu agar tidak masuk kedalam rombongan keluarga IB HRS dan tidak melakukan manuver mepet ke mobil rombongan keluarga IB HRS," katanya.

Munarman menegaskan, para penguntit tak mengenakan seragam polisi serta mobil polisi.

Mereka juga tak menunjukkan identitas atau pun lencana polisi.

Munarman menyebutkan, para penguntit itu justru memepet mobil rombongan Rizieq.

Hal itu, kata dia, membahayakan keselamatan Rizieq dan keluarganya.

Saat ditanya, apakah dalam upaya menjauhkan mobil penguntit itu memang ada penabrakan yang dilakukan laskar FPI, Munarman belum menjawab pesan singkat dari Kompas.com hingga berita ini dilaporkan.

Jenazah keenam dari laskar FPI meninggalkan RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (8/12/2020).
Jenazah keenam dari laskar FPI meninggalkan RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (8/12/2020). (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Munarman mengaku kehilangan kontak dengan satu mobil yang berisi enam laskar FPI setelah mereka berhadapan dengan penguntit di Tol Jakarta-Cikampek.

Dia baru mengetahui bahwa enam tersebut tewas ditembak mati polisi berdasarkan konferensi pers Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, Senin siang kemarin.

"Ketika Kapolda Metro Jaya melakukan konferensi pers dan memberikan informasi bahwa enam laskar tersebut ditembak mati, barulah kami mengetahui kondisi keenam orang laskar yang ada dalam mobil," ujar Munarman.

Munarman membantah keterangan polisi bahwa enam laskar FPI itu menyerang polisi terlebih dahulu dengan senjata api dan senjata tajam.

Ia menegaskan, polisi yang tak berseragam lebih dulu berusaha mengadang dan menghentikan kendaraan Rizieq.

Sementara itu, polisi sebelumnya sudah memberi keterangan soal rekaman suara anggota laskar FPI itu.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, penyidik mengantongi barang bukti berupa rekaman suara yang menggambarkan adanya perencanaan dari Laskar Khusus FPI untuk menyerang polisi.

Rekaman suara tersebut menunjukkan adanya perbincangan para Laskar Khusus FPI untuk mencelakakan polisi.

“Juga ada bukti tentang voice note bagaimana sedemikian rupa direncanakan untuk dipancing di sana kemudian dipepet semua terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note,” ujar Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Senin.

Dalam voice note, menurut kepolisian, Laskar Khusus FPI mengetahui bahwa pihak yang mengikuti mereka adalah polisi.

Meskipun demikian, Laskar Khusus FPI tetap melakukan penyerangan terhadap polisi.

“Itu nyata dan tidak dikarang dan terdengar di dalam VN itu. Itu fakta-faktanya,” tambah Tubagus.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved