KRONOLOGI Wanita Tewas Mengenaskan, Syok Lihat Ayah Diserang, Pelaku Kabur saat Warga Datang
Seorang wanita tewas dihabisi seorang pria. Ayah korban ikut diserang hingga mengalami luka di kepala
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Peristiwa tragis terjadi di Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri.
Seorang wanita berinisial SZ (34) tewas bersimbah darah pada Minggu (27/12/2020) malam.
SZ diduga tewas setelah diserang oleh seorang pria berinisial Y.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, korban dihabisi di depan ayah kandungnya sendiri.
Saat kejadian, ayah kandung korban pun menjadi sasaran pelaku.
Ayah korban mengalami luka di bagian kepalanya.
Sementara itu Y yang diduga menjadi pelaku pembunuhan SZ ditemukan tewas di pohon belakang rumahnya.
Kronologi kejadian
Berdasarkan keterangan saksi, Y mendatangi rumah korban pada Minggu (27/12/2020), sekira pukul 22.30 WIB.
Baca juga: Kronologi Bocah 10 Tahun Tewas Tertembak Senapan Angin Tetangga, Ibu Korban Langsung Menjerit
Baca juga: Bunuh Tetangganya, Pria Ini Minta Diantar ke Kantor Polisi Setelah Beraksi
Saat itu pelaku mengetuk jendela samping.
"Pelaku mengetuk jendela samping, lalu suami saya mau memeriksa malah dibacok," kata Narni, Senin (28/12/2020).

Korban SZ yang mengetahui ayahnya dibacok langung menjerit. Korban lantas diseret pelaku ke halaman rumah
"Anak saya lalu ditarik pelaku dan dibacok," imbuhnya.
Seperti diwartakan TribunSolo.com, ibu korban Narni kemudian memegangi suami dan minta tolong.
Warga sekitar pun langsung mendatangi rumah korban.
"Saya minta tolong korban masih dibacok, sampai warga datang pelaku baru lari," jelasnya.
Baca juga: Pria di Bandung Habisi Teman Saat Pesta Miras, Suruh Rekan yang Lain Antar Jasad Korban
Baca juga: Habisi Nyawa Istri Setelah Debat Soal Rencana Nikah Siri, Suami di Jember Ciumi Jasad Korban
SZ tewas bersimbah darah di halaman rumahnya.
Sementara ayah korban mengalami luka di bagian kepala dan sempat dilarikan ke rumah sakit.
Ayah korban yang sempat kritis kini kondisinya sudah membaik.
"Ayah korban sempat kritis. Namun saat ini sudah sadar. Sehingga ia bisa memberikan keterangan terkait kejadian itu,” ujar Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing.
Tobing mengatakan polisi memburu Y setelah mendapatkan keterangan dari saksi-saksi.
Keterangan dari saksi menunjukkan Yahmin menjadi pelaku tunggal pembacok wanita berinisial SZ hingga tewas.
Ayah kandung SZ kepada polisi mengaku pelaku pembunuh anak kandungnya itu adalah Yahmin.
Dari keterangan saksi itu, polisi mencari keberadaan Y di rumahnya.
Baca juga: Misteri Kematian Kusir Delman Terungkap, Korban Dibunuh saat Pesta Miras di Belakang Kuda
Baca juga: 2 Tahun Tutupi Aksi Kejinya, Suami Pembunuh Istri Minta Ampun ke Polisi : Jangan Dihukum Mati Pak
Namun polisi tak menemukan pria yang sehari-harinya menjadi penjaga SD di dalam rumahnya.
Setelah ditelusuri di sekitar rumah, polisi mendapati Y ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Y yang diketahui berstatus PNS itu ditemukan di sebuah pohon di belakang rumahnya.
"Setelah kami lakukan pencarian ternyata pelaku pembunuh gadis berinizial SZ ditemukan meninggal di belakang rumahnya. Pelaku mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di sebuah pohon di belakang rumahnya," kata Tobing.
Kesaksian ibu korban
Ibu Korban, Narni tak mengetahui pasti motif dibalik peristiwa pembunuhan itu.
Baca juga: Nekat Habisi Teman, Pria Ini Ngaku Emosi: Saya Tak Masalah Ditagih Utang, Tapi Jangan Menghina
Baca juga: Kabur Setelah Habisi Bu Guru Ngaji, Pelaku Ternyata Telepon Istri Pamit ke Tempat Ini :Kan Dia Sopir
Namun, ia mengatakan bahwa pihak keluarga mengenal sosok pelaku.
"Kalau dengan pelaku kami kenal, dia bukan keluarga, cuma kenal saja," ucapnya.
Narni mengungkapkan, anaknya dan pelaku sempat cekcok melalui telpon.
Hal itu terjadi sebelum pelaku mendatangi rumahnya, .
"Pelaku dan korban sempat telpon-telpon, hingga anak saya memblokir nomor pelaku," terangnya.
Sementara itu Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing menduga korban dihabisi lantaran menolak diajak berhubungan badan dengan pelaku.
"Pelaku beberapa kali mengajak korban untuk berhubungan badan tetapi ditolak. Lantaran selalu ditolak pelaku akhirnya membunuh korban,” ujar Tobing yang dihubungi Kompas.com, Senin (28/12/2020) siang.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(TribunnewsBogor.com/TribunSolo.com/TribunJateng.com/Kompas.com)