Gempa di Majene

Detik-detik Warga Temukan Korban Gempa Majene Terjebak di Reruntuhan Bangunan : Masih Bernapas Ji ?

Gempa yang mengguncang Sulawesi Barat itu nyatanya juga turut memporak-porandakan Kecamatan Mamuju.

Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
Tribunnews
Gedung kantor Gubernur Sulawesi Barat akibat gempa kuat susulan yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 01.20 WITA. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Video korban gempa Majene terjebak di reruntuhan bangunan viral di media sosial.

Dalam video tersebut, tampak dua korban yang diduga berjenis kelamin perempuan tak mampu menggerakkan tubuhnya lantaran terjebak reruntuhan.

Sebelumnya diwartakan, gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dan sekitarnya pada Jumat (15/1/2021) sekitar 01.28 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (IBMKG) menyatakan, pusat gempa berada di 6 kilometer timur laut Majene.

Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer.

Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

Sebelumnya, pada Kamis (14/1/2021) sekitar 13.35 WIB, Majene juga diguncang gempa dengan kekuatan 5,9 magnitudo.

Gempa yang mengguncang Sulawesi Barat itu nyatanya juga turut memporak-porandakan Kecamatan Mamuju.

Baca juga: BREAKING NEWS Gempa di Majene - 3 Meninggal Dunia, Ribuan Orang Mengungsi, Bangunan Hancur

Baca juga: Curhat Haru Istri Okky Bisma Korban Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Menangis di Makam : Tunggu Amih

Seperti yang baru-baru ini dikabarkan, yakni video dua korban terjebak di reruntuhan bangunan.

Dikutip dari TribunTimur.com, ada warga di Jalan KS Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Sulbar, terjebak dalam runtuhan bangunan saat terjadi gempa magnitudo 6.2.

Video warga terjebak dalam runtutan tersebut beredar di media sosial.

Terekam dalam video, terlihat seorang wanita tak mampu menggerakkan tubuhnya.

Terjebak dalam reruntuhan, wanita tersebut pun menyebut bahwa ia tidak sendiri, melainkan ada orang lain di sampingnya.

"Siapa nama ta Dek ?" tanya seorang warga dilansir TribunnewsBogor.com.

"Angel," ujar korban yang terjebak di reruntuhan.

"Siapa itu yang di sebelah ta ?" tanya seorang warga.

"Katerin," jawab korban.

"Masih bernapas ji ?" tanya warga lagi.

"Masih. Ada suaranya. Tapi susah mi," ujar korban.

Gedung kantor Gubernur Sulawesi Barat akibat gempa kuat susulan yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 01.20 WITA.
Gedung kantor Gubernur Sulawesi Barat akibat gempa kuat susulan yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 01.20 WITA. (Tribunnews)

Langsung menyoroti korban yang terjebak, warga pun menawarkan minuman.

Dari laporan warga dalam video yang diperoleh, kejadian tersebut terjadi di Jl Ks Tubun III Mamuju.

Dia mengatakan sudah empat yang ditemukan terjebak dalam bangunan tersebut namun belum dapat dievakuasi.

"Jalan KS Tubun III ada yang di atas itu terjepit kakinya kasihan. Sudah empat orang kelihatan," pungkas warga yang merekam video.

Baca juga: RS Mitra Manakkara Ambruk Akibat Gempa Majene, 6 Pasien dan Keluarganya Terjebak di Reruntuhan

Baca juga: Kenangan Mertua pada Sosok Syekh Ali Jaber, Tersentuh Dengar Panggilan Khusus dari Sang Menantu

Pasien RS Terjebak Reruntuhan

Enam pasien dan keluarganya dilaporkan terjebak dalam reruntuhan Rumah Sakit Mitra Manakarra, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) yang ambruk akibat gempa.

Seorang pasien yang terjebak terdengar meringis kesakitan namun warga sulit untuk mengevakuasi lantaran material dan rangka gedung yang menindih badan mereka sulit untuk disingkirkan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mendirikan tenda darurat bagi pasien di halaman Rumah Sakit Mitra Manakarra.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Mamuju Ali Rachman, seperti ditulis Antara menyatakan, pendirian tenda darurat itu dilakukan atas permintaan pihak RS Manakkarra karena pasien di lantai 2 dan 3 masih trauma dan takut ada gempa susulan.

"Pihak rumah sakit meminta agar didirikan tenda sementara untuk merawat pasien dari lantai dua dan lantai tiga. Gempa tersebut membuat para pasien panik sehingga mereka keluar ke halaman rumah sakit untuk menyelamatkan diri," kata Ali Rachman.

Selain para pasien Rumah Sakit Mitra Manakarra, kepanikan juga dialami para pasien RSUD Regional Provinsi Sulawesi Barat.

Para pasien dan keluarga pasien juga berhamburan ke luar ruang perawatan karena khawatir terjadinya gempa susulan.

"Iya, pasien di RSUD Regional Sulbar juga sempat panik dan ke luar ruangan," ujar Ali Rachman.

Sementara, dari pantauan di halaman RS Mitra Manakarra pada Kamis sore hingga petang, sejumlah pasien dan keluarganya terlihat masih tidak bersedia masuk ke ruang perawatan karena khawatir akan terjadi gempa susulan.

Petugas Basarnas sedang mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan sebagai dampak gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021)
Petugas Basarnas sedang mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan sebagai dampak gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) (Basarnas)

Para petugas dari BPBD Kabupaten Mamuju dibantu beberapa petugas dari rumah sakit, juga terlihat sedang membangun tenda darurat untuk perawatan sementara para pasien yang mengungsi di halaman RS Mitra Manakarra.

"Kami akan tetap bertahan di sini karena masih was-wasa terjadi gempa susulan. Kami akan tetap di sini sampai betul-betul kami anggap aman," kata Kamaruddin (52), salah seorang pasien yang sebelumnya dirawat di kamar 209 lantai 2, RS Mitra Manakarra.

Saat terjadinya gempa, ia mengaku nyaris tertimpa plafon kamar rumah sakit tempatnya dirawat.

"Plafon kamar rumah sakit sempat ambruk dan nyaris menimpa saya. Untungnya, ada keluarga pasien di sebelah saya yang menahan plafon itu sehingga saya berhasil selamat," tuturnya.

"Kami kemudian menyelamatkan diri dan lari ke halaman rumah sakit. Saya tidak lagi merasakan sakit yang penting bisa menyelamatkan diri dari runtuhnya plafon," terang Kamaruddin yang mengaku sudah dirawat di rumah sakit itu selama tiga hari akibat penyakit prostat.

Baca juga: Korban Gempa di Majene 3 Meninggal, 24 Luka, 2.000-an Mengungsi

Baca juga: Raffi Ahmad Dikecam Pesta Tanpa Masker, Baim Wong Datangi Andara : Saya Tak Membela Teman Saya

Salah seorang keluarga pasien, Nurmiati mengaku sangat shock mengalami sendiri gempa berkekuatan 5,9 magnitudo tersebut.

"Kami sangat ketakutan sebab guncangan gempa sangat terasa. beberapa bangunan terlihat retak sehingga kami masih takut masuk ke dalam ruang perawatan," ujar Nurmiati.

Sejumlah perawat RS Mitra Manakarra mengatakan, belum bisa memastikan sampai kapan para pasien tersebut akan dikembalikan ke ruang perawatan.

"Mereka (pasien) tidak mau masuk ke ruang perawatan dan meminta dirawat di sini saja. Jadi, kami tidak bisa juga memaksa sebab bisa berdampak pada psikologi para pasien sehingga kami meminta BPBD untuk mendirikan tenda. Ada beberapa dinding tembok rumah sakit yang retak. Kami belum bisa memastikan kerusakan sebab saat ini masih sibuk menangani pasien," kata salah seorang perawat Rumah Sakit Mitra Manakarra.

FOLLOW US : 

Tiga Kali Gempa Susulan

Menurut laporan wartawan Tribun Timur, Hasan Basri, gempa susulan mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 02.30 Wita.

Getaran lebih kuat, bahkan sebanyak tiga kali gempa susulan yang terasa hingga Kota Makassar dengan durasi lebih lama.

Saat terjadi gempa susulan, sejumlah warga di Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

"Ada gempa," teriak warga sembari keluar rumah.

Getaran gempa lebih besar dibandingkan gempa pertama dan waktunya lebih lama.

Dalam sebuah video singkat yang diterima tribun-timur.com, tampak warga mendatangi Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang tampak rusak cukup parah.

"Kantor Gubernur Sulbar ambruk. Hancur. Alhamdulillah masih diberi keselamatan. Hotel Matos (Mamuju), hancur,” kata warga yang merekam gambar yang tersiar Jumat (15/1/2021) dini hari.

Jarak antara Mamuju dengan lokasi gempa di wilayah Malunda, Majene sekira 100-an KM.

Hotel Matos kepanjangan dari Maleo Town Square Jl. Yos Sudarso No. 37 Mamuju, Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat.

Kantor Gubernur Sulbar berlamat di Kompleks Perkantoran Gubernur, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Rangas, Kecamatan Simboro Dan Kepulauan, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Menurut informasi dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa susulan tersebut dengan kekuatan magnitudo 6,2.

Gempa berpusat di lokasi 2.98 LS,118.94 BT arah 6 km Timur Laut Majene-Sulbar.

Dengan kedalaman gempa 10 Km berdasarkan rilis BMKG.

Gempa susulan ini lebih kuat magnitudonya jika dibandingkan pada gempa sebelumnya pada Kamis (14/1/2021) pukul 14.30 Wita.

(TribunnewsBogor.com/Khairunnisa, Kompas.com, Tribun Timur)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved