Sriwijaya Air Jatuh
Widya Sempat Video Call di Dalam Pesawat Sebelum Jatuh, Suami: Katanya Cuaca Kurang Bagus
Menurut suaminya, sang istri sempat video call di dalam pesawat, ia tak menyangka kalau itu jadi momen terakhirnya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Korban Sriwijaya Air SJ 182, Panca Widya Nursanti, ternyata sempat mengabarkan kondisi di Jakarta sebelum pesawat yang ia tumpangi jatuh.
Menurut Panca Widya Nursanti, beberapa jam sebelum keberangkatan, cuaca di Jakarta sedang tidak bagus.
Hal itu ia sampaikan kepada suaminya, Syarif Rafiq (49) melalui video call.
Bahkan saat sudah berada di dalam pesawat pun, Widya masih sempat video call dengan suaminyan sebelum hilang kontak.
Namun tak disangka kalau video call itu merupakan terakhir kalinya Syarif melihat sang istri.
Sebab beberapa menit setelahnya, pesawat yang ditumpangi Widya jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu lalu.
Widya merupakan satu di antara penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu lalu.
Diketahui, Widya hendak pulang ke Pontianak setelah liburan ke kampung halamannya di Tegal.
Dari Tegal, Widya transit ke Jakarta sebelum terbang ke Pontianak untuk berkumpul kembali bersama keluarga.
Hal tersebut diungkapkan sang suami, Syarif Rafiq (49).
Baca juga: Tim Penyelam Kopaska Temukan Dompet Berisi KTP dan Uang Milik Korban Sriwijaya Air SJ 182
Baca juga: Video Call Terakhir Widya Sebelum Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Suami : Saya Suruh Banyak Shalawat
Dilansir dari Kompas.com, sejak beberapa hari lalu, Syarif berada di Jakarta bersama kerabat untuk mendapat informasi tentang istrinya.
Syarif mencari tahu update terkini mengenai evakuasi korban yang beberapa hari ini dilakukan oleh tim SAR.
Sebab, dari 12 korban yang sudah teridentifikasi, nama istrinya belum ada.
Ia tampak mengelilingi area tempat material pesawat Sriwijaya Air di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2020).
"Mencari kejelasan korban aja. Tadi sudah mengunjungi posko Kemensos, Basarnas.
Mengenai kondisi menjembatani dengan pihak terkait supaya menjadi kebutuhan informasi tentang kondisi korban," kata Syarif saat ditemui di lokasi.
Untuk kebutuhan pencarian jenazah sang istri, Syarif telah memberikan data yang diperlukan.
"Masih menunggu (hasil identifikasi). Tapi data-data yang diminta sudah saya berikan, sudah diinformasikan ke pada pihak terkait," ucap Syarif.
"Untuk kondisi istri saya data sudah masuk, semua tinggal tunggu informasi lebih lanjut. Intinya data yang diminta DVI sudah lengkap semua ya," sambungnya.
Baca juga: Nama-nama Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Sudah Teridentifikasi, Dua Di Antaranya Kru Pesawat
Baca juga: Diperpanjang 3 Hari, Operasi Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 Berlangsung hingga Senin
Video call terakhir
Berdasarkan penuturan Syarif, sang istri saat itu hendak pulang ke Pontianak.
Widya dari Tegal transit ke Jakarta kemudian terbang ke Pontianak untuk berkumpul kembali bersama suami dan empat anaknya.
Syarif pun mengungkapkan bahwa percakapan melalui video call menjadi momen terakhir dirinya berbincang dan melihat istrinya meski secara virtual.
Masih teringat jelas dalam ingatan Syarif jika saat itu sang istri sempat memberi kabar kondisi cuaca di Jakarta.
Kepadanya Syarif, Widya memberi tahu bahwa kondisi di Jakarta sedang kurang baik saat itu.
"Jam 14.05 sempat hubungin kalau di Jakarta cuacanya kurang bagus. Jadi saya suruh banyak baca shalawat saja," kata dia.
Tak hanya itu, bahkan saat sudah di dalam pesawat pun Widya masih sempat menghubungi suaminya.
"Telepon itu komunikasi terakhir sebelum berangkat. Pas dalam pesawat juga telepon via WA (whatsapp), video call," tutur Syarif.
Diketahui bahwa pertemuan terakhir Syarif dengan Widya yakni pada 22 Desember 2020 ketika Syarif mengantar Widya ke Bandara Pontianak.
Keluarga Captain Afwan Gelar Shalat Gaib
Keluarga pilot Sriwijaya Air SJ 182 Captain Afwan bersama warga kembali menggelar shalat ghaib, Jumat (15/1/2021).
Shalat ghaib ini digelar di masjid Perumahan Bumi Cibinong Endah, Masjid Ad Daulah yang dilakukan oleh para kaum pria.
Baca juga: Jasad Pilot Sriwijaya Air Belum Ditemukan, Keluarga Captain Afwan Kembali Gelar Shalat Ghaib
Baca juga: Data FDR Sriwijaya Air SJ 182 Berhasil Diunduh, KNKT : Dalam Kondisi Baik, Sedang Kita Pelajari
Shalat ghaib ini digelar setelah para jamaah menggelar shalat Jumat.
"Di rumah duka juga kami sudah melakukan salat ghaib, tapi kemarin dilakukan untuk ibu-ibunya saja. Karena ada protokol kesehatan ya, jadi dibatasi," kata perwakilan keluarga, Saeful Anwar kepada wartawan.
Dia menjelaskan bahwa jenazah Captain Afwan sampai saat ini belum ada kabar pasti ke keluarga.
Sehingga shalat ghaib didirikan yang menurutnya bagian dari rukun.
"Salat ghaib ini merupakan rukun ya. Yang pertama memandikan, kedua mengkafani, ketiga itu menyolatkan dan menguburnya. Karena jenazahnya tidak ada, maka diganti dengan salat gaib," kata Saeful.
Namun, jika jasad Captain Afwam ditemukan, keluarga akan tetap menggelar shalat jenazah.
"Dan sudah diputuskan insha Allah jika jasadnya ketemu, maka kami akan melakukan salat jenazah dan dimakamkan di (TPU) Pondok Rajeg," pungkasnya.
TPU Pondok Rajeg
Pihak keluarga Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Captain Afwan sudah ikhlas menerima musibah yang menimpa sang pilot.
Hal ini dikatakan oleh sahabat sekaligus tetangga dari Captain Afwan, Saeful Anwar.
Saeful yang juga di lingkungan Perumahan Bumi Cibinong Endah bertugas di bidang pemakaman ini mengaku bahwa pihak keluarga sudah membahas soal pemakaman Captain Afwan.
Keluarga meminta jasad Captain Afwan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umun (TPU) Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
"Insya Allah di Pondok Rajeg. Kebetulan saya mendapat amanah mengurus jenazah di lingkungan sini," kata Saeful Anwar kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (13/1/2021) malam.
Dia menjelaskan bahwa jika jasad Captain Afwan tidak ditemukan, maka keluarga cukup tabur bunga.
Jika jasad Captain Afwan ditemukan, keluarga memilih untuk dimakamkan di TPU Pondok Rajeg.
"Kalau ketemu misalkan tubuhnya ketemu artinya wujudnya ada nih, saya pikir mau dimakamkan di Tangerang di keluarganya, ternyata beliau istrinya itu (meminta) di sini aja yang deket, di Pondok Rajeg," katanya.
Nama-nama Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Sudah Teridentifikasi
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Republik Indonesia sejauh ini sudah berhasil mengindentifikasi 12 korban dari peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Pengawas bandara dilaporkan kehilangan kontak dengan Sriwijaya Air SJ 182 pada pukul 14.40 WIB.
Setelah melakukan pencarian dalam beberapa hari terakhir, tim Search and Rescue (SAR) telah berhasil mengumpulkan 139 kantong jenazah dan 46 kantong properti per Kamis (14/1/2021) malam.
Sedangkan tim DVI Polri sudah mengantongi sebanyak 134 sampel DNA dari keluarga penumpang pesawat nahas tersebut.
Diketahui bahwa Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Korban yang berhasil diidentifikasi Sebanyak 12 orang korban sudah berhasil diidentifikasi hingga Kamis malam.
Berikut nama-namanya seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com :
- Okky Bisma (30), pramugara Sriwijaya Air
- Fadly Satrianto (38)
- Khasanah (50)
- Asy Habul Yamin (36)
- Indah Halimah Putri (26)
- Agus Minarni (47)
- Ricko (32)
- Ihsan Adhlan Hakim (33)
- Supianto (37)
- Pipit Piyono (23)
- Mia Tresetyani (23), pramugari Sriwijaya Air
- Yohanes Suherdi (37)
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)