Bikin Geger, Begini Awal Mula Ali Lubis Kader Gerindra Minta Anies Mundur, Wagub DKI Bereaksi Keras

Sekilas sosok Ali Lubis, kader Gerindra yang Minta Anies Mundur dari Jabatan Gubernur, Kena tegur

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menggelar konferensi pers di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2020). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Jakarta Timur, Ali Lubis terkait Gubernur DKI Anies Baswedan jadi sorotan.

Ali Lubis meminta Anies Baswedan agar mundur dari jabatan Gubernur DKI.

Diketahui, pernyataan itu awalnya dilontarkan melalui akun Twitter @AliLubisACTA pada 22 Januari 2021 lalu.

Saat itu akun @AliLubisACTA menanggapi pemberitaan soal penanganan Covid-19 di Jabodetabek.

Terkait penanganan Covid-19 ini, Ali Lubis lantas meminta agar Anies Baswedan jika memang sudah tak sanggup menanganinya.

"Jika sudah tak sanggup, sebaiknya mundur saja dari Jabatan Gubernur..simple kan @aniesbaswedan @DKIJakarta," tulis akun @AliLubisACTA.

Sementara itu dilansir dari Kompas TV, Ali Lubis memperjelas maksud dari pernyataannya itu.

Menurutnya, selama ini Anies Baswedan selalu tampil hebat ketika berbicara di depan media terkait penanganan Covid-19.

Namun mengapa tiba-tiba kini mengeluh dan berwacana agar pemerintah pusat mengambil alih.

"Kalau memang terkesan tidak sanggup ya lebih baik mundur saja pak Anies dari jabatanya selaku gubernur, karena apa?

selama ini yang kita ketahui pak Anies tampil gagah, perkasa dan hebat ketika berbicara di hadapan media massa terkait penanganan Covid-19 di DKI,

nah kok sekarang tiba-tiba mengeluh bahkan melempar wacana agar pemerintah pusat mengambil alih," ucapnya seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Selasa (26/1/2021).

Baca juga: Anies Baswedan Blusukan ke Rumah Sakit Fatmawati, Beri Semangat Petugas Medis

Ia menyebut jika sudah banyak aturan yang dikeluarkan Anies Baswedan terkait penanganan Covid-19.

Namun, kata Ali Lubis, peraturan tersebut tidak membuahkan hasil yang maksimal.

"Sebagaimana kita ketahui banyaknya aturan yang dikeluarkan pak Anies itu, contoh Pergub bahkan ada pertauran daerah, di dalam aturan itu semua baik di pergub, perda adanya sanksi kepada masyarkat baik itu sanksi sosial maupuan denda,

ini kan upaya-upaya pak Anies yang selama ini untuk menanggulangi Covid-19 di DKI

bahkan ada istilah rem darurat yang kemarin sempat viral, beliau lakukan juga tapi faktanya hasilnya pun tidak maksimal," ucapnya.

Pernyataan Ali Lubis itu pun sontak menuai beragam reaksi.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menggelar konferensi pers di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2020).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menggelar konferensi pers di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI)

Seperti diberitakan Tribunnews.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebut, pernyataan Ali Lubis merupakan pendapat pribadi dan tidak ada kaitanya dengan Partai Gerindra.

Ketua DPD DKI Jakarta Gerindra ini pun meminta seluruh kader untuk mengikuti kebijakan yang diambil partai.

"Hendaknya semua kader mengikuti arah kebijakan partai, pendapat pribadi tidak boleh melebihi kebijakan partai," ucapnya, Senin (25/1/2020).

Terlebih, Gerindra bersama PKS merupakan partai yang mengusung Anies-Sandi saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI pada 2017 silam.

Baca juga: Mensos Risma Temukan Pengemis di Sudirman-Thamrin, Anies Langsung Minta Dinsos Cek Identitasnya

Ia pun menegaskan, Gerindra tetap mendukung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memimpin Jakarta.

"Kebijakan partai selama ini tetap, memberikan dukungan yang penuh pada kepemimpinan pak Anies-Sandi dan sekarang Anies-Ariza," ujarnya di Balai Kota.

Sementara itu Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad juga menyebut, pernyataan Ali Lubis merupakan pendapat pribadi.

"Apa yang disampaikan Ketua DPC Jakarta Timur adalah pendapat pribadi," ucapnya, Senin (25/1/2021).

Ia menegaskan, pernyataan yang dilontarkan oleh Ali Lubis ini tak ada kaitannya dengan Gerindra.

"Sebagai Ketua DPC tidak boleh menyatakan pendapat pribadi tanpa koordinasi dengan partai, karena menyangkut hal yang prinsipil," ujarnya.

Sosok Ali Lubis

Ali Lubis adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Jakarta Timur.

Baca juga: Anies Tak Perketat PSBB Jakarta, Epidemiolog : Dia Takut Melawan Pusat Sekarang

Seperti diwartakan Tribunnews.com, Ali Lubis juga dikenal berprofesi sebagai pengacara sebagaimana dikutip Tribunnews.com lewat bio yang tertulis di akun Twitter-nya, @AliLubisACTA.

Ali Lubis merupakan advokat sekaligus konsultan hukum di firma hukum Ali Lubis & Partners.

Di partai pimpinan Prabowo Subianto, Ali Lubis juga menjabat sebagai Kabid Humas Lembaga Advokasi & Hukum DPP Partai Gerindra.

Ali Lubis juga tergabung dalam organisasi Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) dan menjabat sebagai Wakil Ketua ACTA.

Diketahui, ACTA merupakan organisasi yang dulu kerap melaporkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam berbagai perkara.

ACTA melalui Ali Lubis juga pernah melaporkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI.

Ali Lubis mengatakan pelaporan ini terkait kinerja Bawaslu DKI yang mereka anggap tidak mau menindaklanjuti temuan sembako diduga politik uang.

"Laporan kami tadi terkait laporan yang tidak ditanggapi, jadi kami kan boleh dong berindikasi atau curiga ada apa sih di dalam Bawaslu ini?" kata Ali Lubis ditemui di Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (28/4/2017).

(TribunnewsBogor.com/Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved