Jalin Kerjasama Dengan Kongo, PT INKA Bakal Bikin Kereta untuk Bangladesh dan Filipina

Dalam proses lelang terbuka, PT INKA mengalahkan perusahaan kereta asal Cina, dan menggarap pengadaan kereta Bangladesh dan Filipina.

Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Damanhuri
istimewa
Kereta buatan PT INKA 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JAKARTA - Kereta Api buatan Indonesia makin diminati berbagai negara, meski kondisi global dihadapkan dengan merebaknya virus covid 19 yang sangat berdampak pada sektor ekonomi setiap negara. 

Pada kondisi saat ini, PT Industri Kereta Api (PT INKA) masih mendapatkan kontrak kerja dengan Negara Kongo bekerjasama dengan beberapa perusahaan BUMN terkait.

Dalam proses lelang terbuka, PT INKA mengalahkan perusahaan kereta asal Cina, dan menggarap pengadaan kereta Bangladesh dan Filipina.

Hal itu membuktikan kalau Indonesia tidak kalah dengan bangsa lain dalam persaingan di dunia industri manufaktur.

Kereta Api buatan Indonesia makin menjadi primadona dan lebih dapat bersaing dengan perusahaan kereta luar negeri kalau industri manufaktur kita lebih solid pastinya. 

Hal ini menjadi sorotan berbagai pihak di antaranya Posraya Indonesia selaku Relawan Jokowi.

"Industri Kereta api kita bisa lebih bersaing dengan negara-negara lain, karena Industri manufaktur di Indonesia sudah makin maju sdm kita juga hebat-hebat, tinggal dibangun sinergi yang lebih baik," ujar Sekjen Posraya Indonesia, Dian Sumarwan, Jumat (29/1/2021).

"Kalau Industri manufaktur bisa solid seperti keinginan Presiden, Indonesia bisa makin disegani dalam sektor ini," tambahnya.

Sementara itu, Dian menjelaskan, solidnya industri manufaktur adalah salah satu keinginan Presiden Jokowi yang dapat direalisasikan andaikan didukung berbagai pihak.

Hal itu yang membuat Posraya Indonesia mengajak berbagai lembaga terkait untuk dapat kerja bersama membuatnya menjadi nyata.

"Kita punya Presiden yang ingin bangsa kita maju, ayo kita dukung bersama untuk mewujudkannya, bukan cuma kereta api yang akan digandrungi hasil produksinya, asalkan Industri manufaktur bisa solid dan didukung kebijakan lembaga-lembaga terkait," paparnya.

"Jangan sampai salah dalam mengambil langkah, karena tujuan kita membangun Indonesia, itu yang harus kita ingat. Semoga industri manufaktur menjadi klaster yang bisa saling mengisi kekurangan satu sama lainnya dan membawa Indonesia semakin besar dan disegani," sambungnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved