Penyuluh Pertanian Bantu Petani Pasang Jaring Penghalau Burung Jelang Musim Panen

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Petani Kelompok Tani Dewasa (KTD) Lemah Duhur Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor sejak awal Januari 2021 mulai memasang jaring penghalau burung.

Dengan dibantu oleh penyuluh pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor paea petani memasang jaring.

Pemasangan jaring tersebut sudah dilakukan sejak awal bulan Januari.

Penyuluh Pertanian Kelurahan Mulyaharja pada DKPP Kota Bogor, Imam Hanafi mengatakan bahwa pemasangan jaring dilakukan dimasa pase generatif.

Fase tersebut merupakan fase ketika padi memasuki masa tumbuh gabah atau bulir padi.

"Jadi setelah masuk masa tanam dua bulan  itu kemudian dipasang, jadi satu bulan sebelum panen, karena kan rata-rata (waktu masa tanam hingga panen) padi kan tiga bulan 10 hari biasanya padi itu 100 sampai 110 hari panen biasanya satu sampai satu setengah bulan terakhir itu masuk fase generatif," ujarnya.

Setelah muncul bunga atau bakal padi barulah jaring pengjalau burung dipasang 10 centi meter di atas daun padi.

Pemasangan jaring tersebut dilakukan karena padi yang ditanam merupakan padi organik yang tidak menggunakan pestisida atau pembasmi hama kimia.

"Pemasangan jaring tersebut dilakukan untuk burung karena kan serangan burung itu bisa membuat petani kehilangan sampai 20 persen," ujarnya.

Iman menegaskan bahwa pemasangan jaring tidak sampai menyakiti atau menjerat burung burung pipit.

Karena pemasangan jaring dilakukan dengan cara horizontal atau di bentangkan di atas padi.

"Kalau buat jaring atau mereka yang suka menjaring burung itu kan dipasangnya berdiri horizontal, nah kalau kita pasang dibaringkan jadi tidak sampai menjerat burung," katanya.