Kubur Ibu di Lubang sebagai Tumbal Demi Harta Karun, Arifudin Menyesal : Berliannya Belum Dapat
Arifudin Hamdy bahkan mengubur ibunya di lubang tersebut dengan posisi terbalik, kepala di bawah dan kakinya ke arah atas.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Aksi keji dilakukan oleh seorang anak pada ibu kandungnya sendiri.
Arifudin Hamdy (35) tega mendorong ibunya, Mistrin , ke sebuah lubang.
Arifudin Hamdy bahkan mengubur ibunya di lubang tersebut dengan posisi terbalik, kepala di bawah dan kakinya ke arah atas.
Lubang itu memang sengaja digali oleh Mistrin.
Arifudin Hamdy dan Mistrin menggali lubang tersebut atas saran seorang dukun.
Keduanya mempercayai bahwa di lokasi tersebut terdapat harta karun.
Kapolres Malang AKBP Hendri Umar menerangkan awalnya Arifudin dan Mistrin mendatangi seorang dukun di Kabuten Blitar pada Januari 2021.
Keduanya meminta petunjuk tentang tersiarnya kabar ada harta kartun di bangunan bekas mes karyawan Pembangkit Jawa Bali ( PJB ) Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
26 Januari 2021, Mistrin berinisiatif menggali lubang di lokasi itu menggunakan cangkul dan arit milik tetangga.
30 menit kemudian, Arifudin datang.
Pada Arifudin, Mistrin mengeluh pusing.
Menurut AKBP Hendri Umar, Arifudin mengaku mendapat bisikan hingga mendorong sang ibu ke lubang yang sudah digali.
"Harapannya setelah didorong nanti akan ke luar harta karunnya, mungkin ini bisa disebut tumbal," kata AKBP Hendri Umar.
Arifudin lantas mengubur ibunya dengan posisi kepala di bawah dan kakinya mengarah ke atas.
3 hari berselang, Arifudin kembali.
Ia berharap menemukan harta karun di tempa mengubur sang ibu.
"Ternyata belum ada harta karun yang ke luar. Posisi korban masih di posisi yang sama," ungkap Hendri.
Selang beberapa hari, petugas PJB Karangkates justru mencium bau busuk.
Petugas awalnya mengira ada bangkai ular tergeletak di area eks mes karyawan PJB.
"Pada 11 Februari 2021 mayat korban ditemukan warga di sana yang kebetulan sedang melakukan aktivitas di sana. Usai ditemukan langsung dilakukan pelaporan kepada Polsek Sumberpucung," ungkap Hendri.

Pernyataan berbeda justru diungkap oleh Arifudin.
Arifudin menyangkal telah mendorong sang ibu ke lubang.
Ia mengatakan sang ibu ditarik sosok gaib dari dalam lubang.
"Yang menggali (lubang) itu ibu sebelum meninggal. Setelah itu orangnya tidak sadar karena pusing. Saya tau ibu itu punya pusing sudah lama. Lalu ibu saya meninggal. Ada yang narik ibu saya dari dalam situ (lubang galian) oleh penghuninya (makhlul astral)," kata Arifudin
Menurut Arifudin, dukun yang ia datangi memang menyarankan untuk menggali lubang di lokasi tersebut.
"Kata Mbah Joni (dukun) bilang kalau itu saya keruk (gali), itu dapat harta karun," beber pria berkacamata ini.

Tersangka mempercayai bangunan bekas mes PJB Karangkates itu memang angker. Sehingga ia yakin ibunya memang ditarik oleh penghuni gaib yang mendiami kawasan tersebut.
"Katanya di situ angker, ada orang yang masuk ke situ bilang ada penghuninya (makhluk halus)," ujarnya.
Usai menuruti perkataan dukun, tersangka harus menerima kenyataan jika rekomendasi yang disampaikan sang dukun hanya bualan semu belaka.
"Harta karun yang katanya berupa berlian, dan itu belum dapat sekarang," sesalnya.
TribunnewsBogor.com melansir Tribun Jatim, Satreskrim Polres Malang memastikan terdapat unsur pembunuhan pada kasus yang berawal dari penemuan mayat dengan kondisi tak wajar itu.
"Kami mengumpulkan fakta-fakta hingga akhirnya proses itu terjadi. Akhirnya kami menyatakan kasus ini sebagai kasus pembunuhan terhadap seseorang. Yang dilakukan diduga oleh laki-laki yang merupakan anak kandung korban itu sendiri," tegas Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar.
Seusai ditemukan, korban saat itu langsung dievakuasi menuju kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang untuk dilakukan otopsi.
"Mayat meninggal sekitar kurang lebih 2 Minggu. Ada perbedaan pada bagian tubuh antara yang ternanam dan di udara (bagian kaki). Kepala hingga dada terkubur dalam tanah," jelas Kapolres.
Usai diotopsi, polisi menemukan sebuah petunjuk yang mengindikasikan ada tanda penganiayaan yang tampak pada tubuh korban.
"Ditemukan tanda-tanda sedikit memar. Akhirnya Satreskrim Polres Malang melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut," papar Hendri.