Misteri Kematian Ibu dan Anak di Kolong Tempat Tidur, Darah Korban Berceceran di Kamar
Kedua jasad korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi oleh petugas. Diduga kuat, keduanya merupakan korban pembunuhan.
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang ibu dan akanya ditemukan tewas mengenaskan di kolong tempat tidur.
Korban diketahui bernama Siti Fatimah (56) dan anak kandungnya NA (15).
Keduanya ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa di bawah ranjang kamarnya.
Insiden penemuan mayat ini terjadi di rumah korban yang berlokasi di Desa Simpang Jernih, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur pada Senin (15/2/2021) sore.
Baca juga: Cerita PSK Usia 18 Tahun Sehari Layani 5 Pria di Kosan, Tarif Rp 300 Ribu: Awalnya Diajak Teman
Hingga saat ini kematian korban masih menjadi misteri.
Kedua jasad korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi oleh petugas.
Diduga kuat, keduanya merupakan korban pembunuhan.
Sebab, polisi menemukan sejumlah luka di tubuh korban.
"Kami meyakini ini kasus pembunuhan, namun hasil otopsi sangat diperlukan buat menentukan langkah penyidik,” kata Kapolsek Simpang Jernih Ipda Rugiono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/2/2021).
Ipda Rugiono menceritakan awal mula jasad korban ditemukan.
Baca juga: Kisah Gadis 18 Tahun Terjerumus Jadi PSK usai Orangtua Berpisah, Nekat Jual Diri Demi Bertahan Hidup

Menurutnya, jasad ibu dan anak ini pertama kali ditemykan oleh seorang saksi bernama M Nasir (39).
Saat itu, saksi diminta tolong oleh menantu korban untuk mendobrak pintu rumah Siti Fatimah.
Sebab, sang menantu khawatir lantaran sudah tiga hari mertuanya tak pernah terlihat.
“M Nasir dimintai tolong oleh menantu korban, untuk mendobrak rumah mertuanya. Karena mertuanya tiga hari tidak terlihat,” kata Ipda Rugiono.
Kemudian, saksi pun mendobrak pintu rumah korban.
Saat itu, saksi kaget usai pintu terbuka.
Sebab, ia melihat darah berceceran di depan pintu kamar dan kamar tidur.
Setelah itu, Nasir menemukan mayat kedua korban di bawah kolong tempat tidur.
“Nasir lalu menghubungi aparat desa dan polisi. Tim penyidik dari Polres sudah melakukan olah tempat kejadian perkara," kata Rugiono.
Kedua korban sudah dibawa ke Medan untuk autopsi.
"Kami meyakini ini kasus pembunuhan, namun hasil autopsi sangat diperlukan buat menentukan langkah penyidik,” katanya.
Baca juga: Pengakuan PSK Muda Nekat Jual Diri Meski Sedang Hamil Tua : Mungkin Sensasinya Beda Kali
Baca juga: Kisah Bayi Laki-laki Dijual dengan Harga Rp 28 Juta, Sosok Orangtua Korban Masih Menjadi Misteri

Jasad Sudah Bengkak
Jasad ibu dan anak yang ditemukan tewas di kolong tempat tidur kondisinya sudah membengkak.
"Dugaan sementara korban pembunuhan. Namun motifnya sedang dalam penyelidikan, pasalnya harta korban tidak ada yang hilang dari rumahnya," ungkap Kapolres Aceh Timur AKBP Eko Widiantoro SIK MH, melalui Kapolsek Simpang Jernih Ipda Rudiono.
Secara kasat mata, jelas Ipda Rudiono, tidak terlihat luka pada tubuh kedua korban karena kondisi jenazah sudah membengkak dan mencair.
"Begitu juga benda berharga pada tubuh korban, ada yang hilang atau tidak belum diketahui karena jenazah sudah membengkak, dan saat ini masih dalam proses otopsi di rumah sakit Bhayangkara Medan," ungkap Rudi.
Tujuan otopsi ini, ungkap Rudi, untuk menemukan bukti apakah korban dibunuh menggunakan benda tajam atau benda tumpul.
"Karena di lokasi kita juga tidak menemukan benda tajam. Tapi kita akan melakukan olah TKP kembali," ungkap Rudi.
Baca juga: Sosok Wali Kota yang Gelar Pesta Ulang Tahun di Vila Puncak Terungkap, Pemkot Minta Maaf
Baca juga: Cerita Gadis SMA 2 Tahun Dinodai Kakeknya, Awalnya Korban Diraba saat Tidur di Kamar: Terpaksa
Rudi mengatakan, kedua jenazah diperkirakan sudah meninggal tiga atau empat hari yang lalu.
"Kejadiannya diduga Kamis malam (malam Jum'at), saat itu di Simpang Jernih dilanda hujan deras. Selain itu, rumah korban berjarak 50 meter dengan tetangga, serta berjarak sekitar 300 meter dari Polsek Simpang Jernih," ungkap Rudi.
Selama ini, korban hanya tinggal berdua di rumahnya.
Sedangkan dua anak laki-laki korban yang tinggal di desa setempat, juga sudah berumah tangga
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com/Serambinews.com)