Kisruh Partai Demokrat
Ditelikung Moeldoko, AHY Geram Sebut KLB Sumut Dagelan : Akan Kami Hadapi dan Kami Lawan
AHY ungkap KLB Demokrat di Deliserdang dihadiri peserta yang merupakan mantan kader bahkan ada yang sudah pindah partai
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) sebut pelaksanaan Kongres Luar Biasa ( KLB ) yang digelar di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) ilegal.
AHY menjelaskan bahwa KLB di Deliserdang itu justru dihadiri peserta yang merupakan mantan kader.
Ia pun menyebut jika para Ketua DPD tak menghadiri KLB tersebut.
Bahkan, kata AHY, KLB tersebut juga dihadiri mantan kader yang sudah pindah partai.
"Ketua DPC juga tak ikut dalam KLB, mereka setia solid pada partai juga kepemimpinan sah, mereka berada di daerah masing masing pula
"Kebanyakan mantan kader sudah dipecat, diberhentikan secara tidak hormat, saya tak perlu jelaskan satu persatu
"Ada juga sejumlah mantan kader atau kader yang sudah lama tak aktif bahkan sudah pindah partai tiba-tiba kembali gunakan jaket Demokrat, jaket biru Demokrat, seolah mereka adalah kader aktif," tambah AHY.
AHY kembali menegaskan jika tak ada pemilik hak suara yang sah dalam KLB di Deliserdang itu.
"Jadi sekali lagi tak ada pemilik hak suara yang sah yang hadir dalam KLB tersebut
"Ada memang sejumlah ketua DPC yang terpapar gerakan pengambilalihan kepemimpinan yang sah tapi semua itu ada 34 yang saya catat berdasarkan laporan dari lapangan, mereka sudah di-plt sebelum KLB dimulai," ungkap AHY.
Baca juga: Sebut Dagelan, AHY Ungkap 3 Syarat yang Tak Dipenuhi KLB Demokrat di Sumut
Baca juga: Moeldoko Bersedia Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, AHY : Tidak Semua Senior Bisa Jadi Contoh Baik
Lebih lanjut AHY mengatakan bahwa pihaknya pun telah mendapatkan surat kesetiaan dan penolakan KLB di Deliserdang ari para ketua DPD dan DPC.
"Paling tidak sampai tadi pagi sekitar 93 persen pemilik suara sah berada di tempat masing masing,
sekitar 7 persen itu pun sudah di-plt," kata AHY.
Di sisi lain AHY sedikit menyinggung soal kongres kelima Partai Demokrat yang digelar Maret 2020 lalu.
Dalam kongres tersebut, AHY terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Ia mengatakan bahwa hasil kongres Maret 2020 lalu itu resmi berasal dari suara yang sah.
"Saya juga berdiri di sini karena telah mendapatkan mandat dan amanah dari seluruh kader yang memiliki hak suara yang sah,
yang telah mereka gunakan dan berikan dalam kongres ke lima Partai Demokrat pada tangal 15 Maret 2020," ujar AHY.
AHY memaparkan alasan dirinya menyebut KLB di Deliserdang tidak sah.
"Apa yang mereka lakukan tentu didasari oleh niat yang buruk, juga dilakukan dengan cara yang buruk,
KLB (Deliserdang) ini jelas tidak sah, ada yang mengatakan bodong, abal abal, yang jelas terminologinya ilegal dan inkonstitusional
karean KLB ini tak seusai tak berdasar pada konstitusi Partai Demokrat," jelas AHY.
Baca juga: Gaya Pidato AHY Usai Moeldoko Terpilih Jadi Ketum PD, Berusaha Tenang Tegaskan Siap Melawan
Baca juga: 3 Pertanyaan Moeldoko Sebagai Ketum Demokrat di KLB, Marzuki Alie Isi Posisi Penting Ini
Lebih lanjut AHY mengungkapkan bahwa jika mengacu pada AD ART, pelaksanaan KLB yang sah harus dihadiri setidaknya 2/3 dari jumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
"Dan setengah dari jumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC), kedua duanya adalah angka minimnal bisa diinisiai dan diselenggarakan KLB berdasarkan AD ART," ucapnya.
Faktanya, lanjut dia, KLB di Deliserdang justru dihadiri peserta yang merupakan mantan kader.
Ia pun menjelaskan jika para Ketua DPD tak menghadiri KLB tersebut.
"Ketua DPC juga tak ikut dalam KLB, mereka setia solid pada partai juga kepemimpinan sah, mereka berada di daerah masing masing pula
"Kebanyakan mantan kader sudah dipecat secara tidak hormat, saya tak perlu jelaskan satu persatu
"Ada juga sejumlah mantan kader atau kader yang sudah lama tak aktif bahkan sudah pindah partai tiba-tiba kembali gunakan jaket Partai Demokrat, seolah mereka adalah kader aktif," tambah AHY.
AHY juga tegas mengatakan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam.
"Semoga semua fakta tadi tak dibelokan, bahwa KLB ini bisa dikatakan degelan,
saya sih tidak bisa terima dengan akal sehat sebetulnya tapi sudah terjadi,
dan kami yakinkan bawa itu semua akan kami hadapi dan kami lawan karena kami punya hak dan kewajiban menjaga kedaulatan Partai Demokrat,
jangan ciderai akal sehat, jangan injak injak etika, moral dalam poltik yang berkeadaban," kata AHY.
Sebelumnya diberitakan, KLB Partai Demokrat, yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Jumat (5/3/2021) tetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai.
Diketahui acara KLB ini dimulai sekira pukul 14.30 WIB.
Melalui sambungan telepon, Moeldoko pun langsung dikabari jika telah terpilih menjadi ketua umum dalam KLB.
"Bapak Moeldoko yang terhormat, teman teman tadi sudah sepakat bahwa ada dua calon untuk ketua umum Partai Demokrat pada KLB ini,
telah diputuskan ditetapkan bahwa Pa Moeldoko yang jadi ketua umum oleh," ucap panitia melalui sambungan telepon kepada Moeldoko.
Moeldoko lantas diberikan kesempatan untuk menyampaikan kata sambutannya yang telah dipilih menjadi ketum melalui KLB Sibolangit.
Kemudian Moeldoko pun memberikan tiga pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut.
Moeldoko ingin memastikan kader Partai Demokrat serius mendukungnya.
"Walaupun secara aklamasi memberikan kepracayaan kepada saya. tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," ujarnya.
Moeldoko mengajukan pertanyaan di antaranya soal keseriusa kader Partai Demokrat mendukugnya.
"Untuk itu tolong saudara jawab beberapa pertanyaan untuk memastikan,
seusai AD/ART atau tidak?" tanya Moeldoko
Kader di KLB menyatakan pemilihan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat sudah sesuai AD/ART.
Pertanyaan kedua Moeldoko ialah menyanyakan keseriusan kader dalam memilihnya sebagai ketua umum Partai Demokrat.
"Saya menghormati, untuk itu saya terima keputusan tersebut," kata Moeldoko lewat saluran telepon.
Tanggapan AHY soal pernyataan Moeldoko
AHY mengatakan jika KSP Moeldoko sebelumnya mengelak ikut terlibat terkait kabar kudeta Partai Demokrat.
"KSP Moeldoko, yang selama ini selalu mengelak, kini sudah terang benderang, terbukti,
tentu apa yang disampaikan KSP Moeldko tadi meruntuhkan seluruh pernyataan yang telah diucapkan sebelumnya yang katanya ia tak tahu menahu,
tak ikut ikutan, tak terlibat, bahkan mengatakan semua ini adalah permasalahan internal Demokrat.
faktanya, KSP Moldoko bukan kader Demokat, jadi jelas bukan hanya permasalahan internal Demokrat," ungkap AHY.
"Jadi sekali lagi saya mengatakan bahwa apa yang dia sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri,
melalui kesediaannya jadi ketua umum Partai Demokrat abal abal versi KLB ilegal," tambah AHY.(*)