Kisruh Partai Demokrat
Sebut Moeldoko Tak Elok Jadi Ketum Demokrat, Yunarto Wijaya: KSP Jelas Mewakili Wajah Kepala Negara
Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya ikut berkomentar soal kisruh Partai Demokrat yang melibatkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya ikut berkomentar soal kisruh Partai Demokrat yang melibatkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Menurut Yunarto Wijaya, sebaiknya KSP tidak merangkap jabatan sebagai ketua umum partai.
Hal itu terkait putusan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar kubu kontra-Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Hotel The Hill Sibolangit, Sabtu (6/3/2021).
Moeldoko pun menyatakan menerima keputusan tersebut.
Keputusan itu mengamanatkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.
Moeldoko menyampaikan hal itu lewat sambungan telepon yang diperdengarkan kepada peserta KLB yang hadir.
Namun, sebelum menerima keputusan itu, Moeldoko mengajukan tiga pertanyaan kepada kader Demokrat di lokasi KLB.
"Meski secara aklamasi rekan-rekan telah memberikan kepercayaan kepada saya, saya ingin memastikan. Untuk itu, tolong saudara-saudara jawab beberapa pertanyaan saya untuk memastikan," kata Moeldoko dipantau dari siaran langsung KLB di KompasTV, Jumat.
"Pertama, KLB ini sesuai AD/ART atau tidak?" kata dia.
Peserta KLB lalu menjawab sudah sesuai.
Baca juga: Tak Terima AHY Dikudeta Moeldoko, Annisa Pohan Tulis Sindiran Pedas : Apakah Kita Akan Terus Diam?
Baca juga: Ditelikung Moeldoko, AHY Geram Sebut KLB Sumut Dagelan : Akan Kami Hadapi dan Kami Lawan
"Kedua, saya ingin tahu keseriusan kalian memilih saya sebagai ketum Partai Demokrat, serius atau tidak?" kata Moeldoko.
Peserta KLB kembali menjawab serentak dengan "Serius".
Yang ketiga, Moeldoko meminta kepastian integritas peserta KLB untuk memperjuangkan kepentingan NKRI di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Peserta KLB lantas menyatakan kesiapannya.
Setelah mendengar tiga jawaban tersebut, Moeldoko mau menerima amanah sebatai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.