Kisruh Partai Demokrat
Blak-blakan Ikut KLB karena Dijanjikan Uang Rp 100 Juta, Pengakuan Kader Demokrat Bikin AHY Terdiam
Kader Partai Demokrat memberikan pengakuan soal Kongres Luar Biasa (KLB di Deliserdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kader Partai Demokrat, Gerald Piter Runtuthomas memberikan kesaksiannya ikut Kongres Luar Biasa di Deliserdang, Sumatera Utara.
Gerald mengaku datang menghadiri KLB di Deliserdang tersebut setelah diajak oleh seorang kader Partai Demokrat yang sudah di-non aktifkan dari jabatannya.
Mantan Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu itu menyebut jika KLB Deliserdang janggal.
Gerald pun menjelaskan bahwa awalnya ia mendapat telepon dari seorang kader Partai Demokrat yang sudah dicabut kartu keanggotaannya.
Ia diajak untuk mengikuti KLB di Deliserdang.
Saat itu, ia diberi tahu jika dalam KLB tersebut untuk memilih ketua umum baru Partai Demokrat.
Gerald sempat berkomunikasi dengan ketua DPC terkait ajakan itu.
Baca juga: Moeldoko Diangkat SBY Jadi KSAD, Kini Kudeta AHY di Demokrat, Rocky Gerung : Pemimpin Harus Beretika
Baca juga: Moeldoko Kudeta AHY Lewat KLB Sumut, Saiful Mujani : Demokrat Mati di Tangan Pejabat Negara
Ia pun disarankan agar tidak ikut.
Awalnya, Gerald menolak namun pada akhirnya menerima ajakan tersebut.
"Saya ikut karena diimingi uang besar Rp 100 juta,
yang pertama kalau sudah di lokasi akan dapat 25 persen dari Rp 100 juta,
selesai KLB akan dapat sisanya Rp 75 juta, nyatanya kita dapat Rp 5 juta," ungkap Gerald seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube Kompas TV, Senin (8/3/2021).

Gerald lantas mengurai beberapa kejanggalan yang terjadi dalam KLB tersebut.
Mulai dari penunjukan calon ketua umum hingga pemegang hak suara.
"Yang jadi rancu proses KLB pemilihan ketum, pemilihan ketum ini secara voting, ketika ditanya siapa yang akan dipercayakan untuk jadi ketum peserta berteriak pak Moeldoko, siapa lagi, peserta berteriak Pak Marzuki Alie, dicatat pimpinan sidang Pak Jhoni Allen," katanya.
Hingga akhirnya terpilihlah Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat dalam KLB tersebut.
"Persoalan kedua Moeldoko tak terdaftar sebagai anggota kader Demokrat,
mulai dari ranting, cabang maupun darerah apalagi DPP,
Moeldoko masuk jadi anggota setelah dibacakan tata tertib KLB," katanya.
Baca juga: Tanggapi Kisruh Demokrat, Rocky Gerung Singgung Moeldoko Dibesarkan SBY: Pemimpin Harus Ngerti Etika
Baca juga: Profil Marzuki Alie Ketua Dewan Pembina Demokrat Hasil KLB Sumut, Pernah Nyalon Ketum PD
Gerald pun mempertanyakan kartu anggota Moeldoko sebagai kader Partai Demokrat.
Terlepas dari itu, Gerald meminta maaf kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ).
"Saya mohon maaf dengan keterlibatan saya mengikuti KLB dengan iming iming uang besar yang akhirnya saya hanya dapatkan uang Rp 5 juta dari hasil KLB,
kami berontak, kerana tak sesuai harapan tiba tiba dipanggil dan ditambah, total kita dapat uang Rp 10 juta," terangnya.

Menanggapi pengakuan kadernya, AHY mengaku tak bisa berkata-kata banyak.
"Kita jadi speechless ternyata memang seburuk itu kejadian sesungguhnya,
tetapi sekali lagi testomini semacam ini semakin meyakinkan kita semua,
bahwa apa yang sekarang kita lakukan ini adalah untuk tegakkan keberaran dan keadilan, mereka para kader kita banyak yang jadi korban,
tentu merasa bersalah kita sebagai sahabat, tentu bisa memafkannya, karena saya juga tak bayangkan,
pasti bergemuruh rasa hatinya, di satu sisi, sangat berat, untuk berangkat ke Deliserdang tapi di sisi lain mungkin ia punya kebutuhan," kata AHY.
Baca juga: Moeldoko Kudeta AHY Jadi Ketum Partai Demokrat, Respon Menohok Annisa Pohan Disorot : Terus Diam ?
