Ngotot Minta Agar Jokowi Bersedia Jadi Presiden 3 Periode, Arief Puyuono: Harusnya Semua Dukung

Dia mengaku punya alasan mengapa Jokowi perlu menjabat untuk periode ketiga mulai tahun 2024 nanti.

Editor: Vivi Febrianti
Youtube/metrotvnews
Pendapat Arief Puyuono soal 100 hari kerja Jokowi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mantan politisi Gerindra Arief Poyuono tetap ngotot bersuara meminta agar Jokowi bersedia menjadi Presiden Republik Indonesia untuk 3 periode masa jabatan.

Dia mengaku punya alasan mengapa Jokowi perlu menjabat untuk periode ketiga mulai tahun 2024 nanti.

Menurutnya, di tengah pandemi dan dampak merosotnya ekonomi, adalah tidak etis jika para elit politik menepuk dada mencalonkan diri jadi presiden pada tahun 2024.

"Pak Jokowi tolong legowo mendengarkan keinginan dan harapan rakyat untuk terus memimpin sampai bangsa ini bangkit lagi. Makanya rakyat minta dengan tulus agar Pak Jokowi legowo mau nyambung 3 periode," ujarnya dalam siaran pera yang diterima Tribunnews, Selasa (16/3/2021).

Arief meminta para elite politik menghilangkan pikiran untuk rebutan kursi presiden.

Ditambahkan Arief, sebaiknya semua konsentrasi memperkuat pemerintahan Jokowi untuk menyelamatkan rakyat dari bencana pandemi dan dampaknya.

"Saat ini yang dimiliki rakyat dan bangsa Indonesia saat ini adalah seorang Presiden Jokowi yang sedang berjuang melawan pandemi, membangkitkan ekonomi, dan melanjutkan pembangunan yang tertunda akibat pandemi."

"Seharusnya semua pihak bersatu mendukung Pak Jokowi, bukannya malah bikin tim sukses capres," ujarnya.

Menurutnya, hanya para elite politik yang punya kepentingan capres dan tim suksesnya yang menolak Jokowi 3 periode.

Sementara itu, seluruh rakyat Indonesia masih membutuhkan Jokowi untuk 3 periode.

"Mereka elite politik silahkan bertanding membuktikan diri paling layak untuk mendampingi Jokowi sebagai wakil presiden. Tapi jangan ganggu kerja Jokowi menyelamatkan rakyat dan negara dari dampak pandemi dan melanjutkan pembangunan," pungkasnya.

Adapun dari lingkaran istana, yakni Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memiliki hasrat sama sekali untuk masa jabatan presiden 3 (Tiga) periode. 

"Presiden sampai dengan saat ini masih memegang komitmen reformasi tentang pembatasan periode masa jabatan presiden 2 (dua) periode," kata Jaleswari dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/3/2021).

Jaleswari menambahkan, komitmen tersebut telah ditegaskan oleh Presiden jauh-jauh hari.

Pada 2 Desember 2019, presiden menegaskan bahwa ide masa jabatan presiden 3 (tiga) periode merupakan isu yang dihembuskan untuk menampar muka presiden, mencari muka presiden dan menjerumuskan presiden. 

Wacana masa jabatan presiden tiga periode pernah muncul di masa periode kedua Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. 

 Wacana tersebut kini dihembuskan oleh beberapa pihak dengan agenda tersembunyi, yang pada intinya ingin menjerumuskan presiden. 

"Pihak-pihak ini ingin mengganggu stabilitas politik dan mengalihkan konsentrasi kerja presiden dalam mengatasi pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi dan kerja-kerja pembangunan lainnya," tegasnya.

Dia mengatakan, Jokowi berkomitmen merawat warisan reformasi. 

"Hentikan menghembuskan wacana bahwa Presiden Joko Widodo menghendaki amandemen UUD 1945 untuk masa jabatan 3 periode). Jangan mengganggu ketenangan masyarakat dengan agenda yang tersembunyi," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Arief Poyuono Ngotot Meminta Agar Jokowi Bersedia Jadi Presiden 3 Periode, .
Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved