Jelang Duel dengan Grand Master Irene Kharisma, Pak Dadang Cerita Taktik Lawan Levy di Chess.com
Akun Dewa Kipas milik Dadang Subur mengalahkan Master Internasional Levy Rozman di situs chess.com.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Grand Master Irene Kharisma Sukandar akan menghadapi Dewa Kipas, Dadang Subur.
Laga ini akan menjadi pembuktian bagi Dewa Kipas atau Pak Dadang.
Duel Grand Master Irene Kharisma Sukandar sendiri difasilitasi oleh Deddy Corbuzier.
Laga Pak Dadang vs Irene akan ditayangkan secara live di akun Youtube Deddy Corbuzier.
Nama Dewa Kipas sendiri menggemparkan dunia catur.
Akun Dewa Kipas milik Dadang Subur mengalahkan Master Internasional Levy Rozman di situs chess.com.
Dadang Subur memang bukan pecatur profesional.
Dadang merupakan pensiunan BUMN yang juga atlet Pencak Silat.
Meski begitu, Dadang memang menggemari catur sejak duduk di bangku SMP.
"Sejak SMP saya suka catur. Begitu pindah ke Singkawang, 2004-2006 saya sering bergaul di Percasi sana.
Teman-teman saya juga banyak pecatur profesional. Saya banyak belajar dari mereka, termasuk sering menghadiri pertandingan catur, termasuk Pak Utut (Grand Master Utut Adianto) dan Megaranto (GM Susanto Megaranto).," kata Dadang Subur dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar.
Dadang bercerita, julukan Dewa Kipas sendiri disematkan padanya karena keahliannya dalam bermain pingpong.
"Saya dulu sebenarnya suka bermain pingpong, dan kerap juara, dari situ saya disebut Dewa Kipas (mengibas/mengipas bet pingpong). Tapi saya juga hobi catur," kata Pak Dadang.
Kini sehari-hari Dadang berjualan pakan burung.

Meski begitu, Dadang masih tetap bermain catur setelah menghebohkan.
"Untuk sementara saya fokus dulu ke pekerjaan saya sekarang ( berjualan pakan burung), tapi saya tidak berhenti catur sepenuhnya. Kalau iseng-iseng ya biaa saja main lah.
Kalau bertanding dengan para pecatur hebat, sepertinya saya nggak dulu. Saya masih jauh di bawah mereka. Jauh sekali tingkatannya.
Makanya saya menolak bertanding lawan pecatur-pecatue hebat karena level saya belum sampai ke sana. Saya masih jauh di bawah." kata Dadang Subur.
Dadang bercerita akunnya di Chess.com kini sudah tak bisa lagi diakses.
Meski akun Dewa Kipas di Chess.com dibanned, Dadang masih tetap akan bermain catur.
"Sebenarnya bukan mundur, tapi behenti saja (bermain di aplikasi Chess.com).
Alasannya, awalnya setelah kejadian itu (mengalahkan Levy), tiba-tiba saya tidak bisa membuka Chess.com.
Ternyata kata anak saya (Ali Akbar, Red) aplikasi saya dibanned pihak sana dengan alasan saya menggunakan mesin (saat mengalahkan Levy).
Jadi setelah itu saya memutuskan berhenti saja main di situ, tapi tidak secara keseluruhan berhenti main catur, kalau lagi santai mah ya main catur tetep," kata Dadang.
Dadang menceritakan penyebab Levy, lawannya di Chess.com, bisa kalah.
Menurut Pak Dadang, Dewa Kipas bisa menang karena Levy melakukan kesalahan.
"Levy itu pemain hebat, sangat jauh kalau dibandingkan dengan saya. Saya tidak pernah merasa mengalahkan dia, saya menang (bertanding) lebih karena Levy melakukan blunder langkah, beberapa kali.
Saat bermain, dia sudah di menit 4, saya masih 3, saya pikir ya sudahlah saya tidak menyesal kalau harus kalah, asal jangan kalah bangunan (skema permaninan, Red).
Anda juga sudah lihat sendiri bahwa dari permainan, Levy terus menyerang saya, benteng maju ke depan di pertahanan saya, saya hanya menggunakan langkah kombi saja (kombinasi, Red) dan mampu memanfaatkan kesempatan sedikit itu menjadi sebuah keuntungan, ditambah dia melakukan blunder sehingga saya bisa menang.
Tapi sekali lagi, saya tidak merasa menang, hanya memanfaatkan blunder lawan saja," kata Pak Dadang.
Sayangnya, permainan Dadang Subur dinilai curang hingga membuat akun Dewa Kipas dibanned oleh Chess.com.
Bahkan Levy pun di podcast Deddy Corbuzier menganggap demikian.
Pun dengan Grand Master Irene Kharisma Sukandar.
"Semua kritikan itu saya anggap bagus, saya malah menerimanya dengan terbuka.
Hanya sayangnya, beberapa di antaranya datang dari orang-orang awam (yang tidak mengerti catur) dan hal itu pula (kritikan) yang membuat saya merasa menyesal mengapa bertanding dan justru menang waktu itu.
Coba kalau saya tidak bertanding atau kalah, mungkin tidak akan seperti sekarang ini jadinya," kata Dadang Subur.
Melansir Kompas.com, Meski sebelumnya dikabarkan sempat menolak, Irene Sukandar pada akhirnya menyanggupi pertandingan ekshibisi melawan Dewa Kipas.
“Ada klarifikasi sedikit, tapi menarik. Irene baru saja mengontak manajemen saya. Jadi, menurut beliau bahwa saat ditolak itu (jawaban datang) dari manajernya,” kata Deddy Corbuzier menjelaskan kronologi via Instagram.
“Manajernya saat itu lagi berkomunikasi sama perwakilan dari Kemenpora dan PB Percasi. Belum dapat izin untuk bertanding pada saat itu, karena sudah ada tantangan terbuka dari perwakilan Kemenpora untuk Dewa Kipas, yaitu (atas nama) Anjas Novita,” ujar Dedy Corbuzier melanjutkan.
“Alasan Irene menolak bukan karena takut. Tapi, karena manajer Irene pada saat itu belum dapat jawaban dari instansi (Kemenpora),” ucapnya lagi.
Berita tentang catur