Truk Kelebihan Muatan Menjadi Biang Keladi Jalan Rusak, Normalisasi Kendaraan Odol Digalakkan
Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka mewujudkan program zero overdimension overload (ODOL) nasional tahun 2023.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, KEMANG - Kementerian perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan BPTD Wilayah IX Provinsi Jawa Barat melaksanakan kegiatan normalisasi kendaraan bermotor di UPPKB Kemang, Kabupaten Bogor.
Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka mewujudkan program zero overdimension overload (ODOL) nasional tahun 2023.
Dalam kegiatan itu juga dilaksanakan pemotongan 12 kendaraan truk yang muatannya berlebih dan dihadiri lanhsung oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiadi, Sekda Kabupaten Bogor Burhanuddin, Wakil Walikota Bogor Dedi A Rahim dan Anggota DPR RI Komisi V Mulyadi dan Eneng Aam serta pihak TNI -Polri.
"Hari ini kita melakukan kegiatan pemotongan kendaraan odol yang secara sukarela dilakukan pemotongan oleh pihak perusahaan dan pemilik tranportasi untuk dilakukan pemotongan," ujar Budi, Rabu (24/3/2021).
Lebih lanjut, Budi mengatakan hingga saat ini 1000 pemilik kendaraan baik itu dari perusahaan tranportasi atau pun perusahaan angkutan barang secara sukarela memberikan kendaraannya untuk dilakukan pemotongan agar sesuai standar dimensi dan muatannya tidak over load.
"Ada 1000 pemilik kendaraan yang secara sukarela sudah menyerahkan kendaraan odolnya untuk dilakukan pemotongan," jelasnya.
Akibat banyak kendaraan Odol, negara dirugikan Rp 46 triliun karena banyak kendaraan yang over load yang mengakibatkan jalan kabupaten, provinsi, bahkan nasional mudah rusak.
"Diharapkan juga secara bertahap penertiban kendaraan odol bisa dilakukan dan 2023 bebas kendaraan odol, dan pemilik serta asosiasi truk bisa mengerti dan jangan sampai Membadel karena sudah ada sangsi yang tidak mengikuti aturan ini," bebernya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Bogor Burhanudin mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan kali ini.
Menurutnya, kegiatan normalisasi kendaraan Odol ini sangat baik, mengingat di Kabupaten Bogor banyak kendaraan besar yang over kapasitas sehingga menyebabkan kecelakaan dan jalan cepat rusak.
"Saya meminta kepada kementerian perhubungan untuk menambah jembatan timbang kendaraan truk besar tidak hanya di Kemang, namun di Cariu, dan Parung Panjang karena didaerah tersebut banyak sekali truk tronton besar," tegasnya.
Selain itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia Provinsi Jawa Barat, Widya Wibawa tidak mempermasalahkan terkait normalisasi kendaraan Odol 2023.
Namun untuk saat ini pemerintah juga harus memikirkan dampak dari penertiban kendaraan Odol.
"Tentu dampak ekonomi yang dirasakan oleh pengusaha saat pandemi seperti ini juga harus dipikirkan oleh pemerintah," ungkapnya.
Widya pun berharap pemerintah tidak tebang pilih dalam rangka menertibkan kendaraan odol.
"Jangan tebang pilih kan selama ini juga banyak kendaraan milik BUMN yang melebihi over load nah kami dari asosiasi pengusaha truk Indonesia minta keadilan kendaraan milik BUMN juga dilakukan hal yang sama," tandasnya.