Pilu Keluarga Ibu Hamil Tewas Kebakaran di Matraman, Jasadnya Ditemukan Berpelukan dengan Suami
Pada gang buntu tersebut, berdiri kontrakan empat pintu yang ditempati lima kepala keluarga dengan total 15 orang.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Satu keluarga tewas dalam kebakaran di Jalan Pisangan Baru III RT 6/10, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur pada Kamis (25/3/2021).
Satu keluarga ini ditemukan tewas dengan kondisi berpelukan.
Ada 10 orang yang tewas dalam kebakaran ini.
Seluruh korban adalah warga yang menempati rumah kontrakan di gang buntu.
Pada gang buntu tersebut, berdiri kontrakan empat pintu yang ditempati lima kepala keluarga dengan total 15 orang.
Kebakaran tersebut menyebabkan sepuluh orang meninggal dunia.
Mereka terdiri dari tiga KK yang menghuni dua unit kontrakan.
Unit pertama dihuni oleh korban tewas Muhamad Hamdani Himawan (24), Debby Emilia (25), Farras Izan Himawan (2) dan Sri Mulyani (51), Ria Ramadhanie (17), yang merupakan dua KK.
Sementara unit kontrakan lainnya ditempati oleh korban tewas Beni Siswanto (44), Nova (42), Silvanny Aliya Nabila (21), Beyva Alilya Azahra (15), Benno Siswanto (9).
Saat ini, korban tewas telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Jasad korban dibawa ke RSCM untuk pemeriksaan lebih lanjut dan keperluan penyelidikan," ujar Kapolsek Matraman Kompol Tedjo Asmoro dikutip dari Kompas.com.

Keluarga dari Sri Mulyani, Erwin menjelaskan korban di unit kontrakan pertama adalah satu keluarga.
"Srimulyani ibu dari Deby, Ria adiknya Deby, Dani suaminya Deby, dan Nizan anak dari Dani dan Deby," jelas Erwin dikutip dari Tribun Jakarta.
Menurut Erwin, Deby sendiri sedang hamil 3 bulan.
"Deby sedang hamil tiga bulan, terakhir saya berbincang dengan dia beberapa hari lalu. Bareng dengan suaminya juga," ucap Erwin.
Seorang warga, Ferry mengatakan jasad Deby ditemukan sedang berpelukan dengan suaminya, Dani.
“Pada saat ditemukan, korban Dani saling berpelukan di kamar. Mereka suami-istri,” kata Ferry dikutip dari Warta Kota.
Sama halnya dengan Deby, sang adik, Ria, juga ditemukan sedang berpelukan dengan ibunya, Sri Mulyani.

Menurut Ferry, Sri Mulyani sedang menderita stroke.
“Kalau Ria lagi sambil pelukan dan tiduran gitu sama ibunya, Sri Mulyani. Ibunya ini memang dalam keadaan stroke,” ungkap Ferry.
Terpisah, Kasi Ops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamat Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan kebakaran di Matraman terjadi pukul 04.50 WIB.
“Untuk objek yang terbakar kontrakan 5 pintu yang dihuni lima KK (Kepala Keluarga), terdiri dari 15 jiwa,” ucap Gatot, Kamis (25/3/2021).
Nahas, 10 dari 15 korban kebakaran itu dilaporkan meninggal dunia setelah tak bisa menyelamatkan dalam peristiwa tersebut.
Mereka adalah Srimulyani (50), Deby (28), Ria (17), Dani (30), Nizan (1,5), Beni (42), Nova (40), Baeva (15), Fani (20), dan Ni Iman.

"Korban jiwa sebanyak 10 orang," kata Gatot.
Melansir Kompas.com, seorang warga selamat, Nanang Wahyudi (37) menuturkan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 04.50 WIB.
Lokasi kontrakan mereka diapit dua kontrakan lain yang dihuni tiga KK.
"Saya sama istri bangun dari tidur itu karena dengar teriakan-teriakan tetangga kanan-kiri. Mereka teriak minta tolong tapi enggak teriak kebakaran," ujar Nanang, dilansir TribunJakarta.com.
Ketika Nanang membuka pintu kontrakannya, ia melihat bahwa dua unit sepeda motor yang terparkir di depan kontrakan mereka sudah dilahap si jago merah.
Api yang ada di motor itu langsung menyembur ke atas dan memperparah kebakaran.
Ia pun bergegas menyelamatkan diri ke luar gang sambil membawa serta istri dan anaknya.
"Pas saya buka pintu api dari motor itu langsung nyembur ke atas. Langsung saya ungsikan istri sama anak ke luar. Hitungan detik pas saya balik lagi ke lokasi enggak bisa, api sudah makin besar," ujarnya.
Nanang dan warga lainnya akhirnya berupaya melakukan pemadaman mandiri sambil meneriaki tetangga mereka agar bergegas menyelamatkan diri.
Namun, upaya mereka gagal karena api lebih cepat merambat, dan keberadaan lima motor di lokasi kejadian yang ikut terbakar memperburuk kobaran api.
Para korban pun terjebak.
"Sebenarnya yang rumah paling pojok itu masih bisa keluar, tapi mungkin karena pas kejadian tidur jadi terlambat. Memang kejadiannya cepat banget, enggak sempat nyelametin barang juga," tuturnya.
Tribun Jakarta / Warta Kota / Kompas.com
Berita tentang Kebakaran
Berita tentang Matraman