Cerita Mertua saat Menantunya Diciduk Densus 88 karena Terduga Teroris: Mending Saya yang Dibunuh

Detasemen khusus atau Densus 88 Antiteror Mabes Polri tengah gencar mengamankan sejumlah terduga teroris di tanah air.

Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase SURYA.co.id/David Yohanes/ist
Polisi berjaga di TKP penangkapan seseorang terduga teroris di Tulungagung oleh Densus 88. Foto kanan : anggota Densus 88. 

"Menurut Ketua RT yang menjadi saksi penggeledahan, katanya ada pistol," ungkapnya.

Abu menceritakan, selama ini tidak ada yang aneh dengan keseharian menantunya.

N setiap hari berbaur dengan warga, seperti menghadiri undangan hajatan maupun kenduri.

Namun, menurut Abu, N lebih banyak beraktivitas di Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, tempat asalnya.

"Paling pagi main sama anaknya, menjelang sore dia ke Blitar. Aktivis di sana saya tidak tahu," katanya.

N juga tidak pernah bercerita aktivitasnya di luar rumah.

Baca juga: Pengakuan Tukang Parkir yang Setubuhi Pemandu Lagu Disemak-semak saat Tak Berdaya: Saya Jatuh Cinta

Baca juga: Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Condet: Sempat Melawan, Tim Gegana Ledakan Bom di Dalam Rumah

N juga tidak pernah menerima tamu di rumahnya.

Yang diketahui Abu, N punya sebuah dum truk dan dipekerjakan ke teman sekolahnya.

"Menurut saya, dia malah orang yang halus," ujar Abu.

Petugas bersiaga pada saat penggeledahan gelanggang mahasiswa di kampus Universitas Riau terkait dugaan penangkapan teroris, Sabtu (2/6/2018).
Ilustrasi - Densus 88 Antiteror. (Kompas.com/Indon Tanjung)

N menikah dengan anak Abu dan telah punya dua anak.

N juga pernah bekerja di Korea Selatan selama delapan tahun.

Dikenal Tertutup

Terduga teroris berinisial N dikenal sebagai sosok yang tertutup.

Menurut seorang perempuan kerabatnya, N selama ini bersifat tertutup.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved