Teman Sekelas di Kampus Bongkar Perubahan Sikap ZA, Awalnya Supel, Sikapnya Berubah Setelah Ini

Teman sekelas terduga teroris ZA tak menyangka jika perempuan berusia 25 tahun itu nekat melakukan penyerangan ke Mabes Polri.

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
Kompas TV
Foto terduga teroris yang baku tembak di Mabes Polri 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Teman sekelas terduga teroris ZA tak menyangka jika perempuan berusia 25 tahun itu nekat melakukan penyerangan ke Mabes Polri.

Bahkan, ZA datang seorang diri sambil membawa senjata api dan melakukan penyerangan ke petugas.

Akibatnya, ZA pun tewas ditembak polisi di area pelataran Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021).

Sikap teroris yang menyerang Mabes Polri, Zakiah Aini alias ZA (25) semasa kuliah dibeberkan temannya, CC.

Baca juga: Terungkap! Ini Alasan Universitas Gunadarma DO Terduga Teroris ZA: Jurusan Akutansi Angkatan 2013

Zakiah Aini diketahui berkuliah di salah satu universitas swasta di Kota Depok, Jawa Barat.

ZA sendiri diketahui pernah tercatat sebagai mahasiswi jurusan Akutansi Universitas Gunadarma Depok.

Namun, ZA di DO (Drop Out) oleh kampusnya sebelum menyelesaikan mata kuliahnya.

“Saya garis bawahi bahwa yang bersangkutan saat ini bukan mahasiswa Gunadarma, hanya pernah tercatat sebagai mahasiswa Gunadarma," kata Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi, Budi Prijanto.

"Tiga semester ada dokumen akademis setelah itu semester lima dan seterusnya yang bersangkutan sama sekali tidak aktif. Nah itu poin penting yang disampaikan saat ini,” tambahnya.

Sementara itu, CC teman sekelas ZA saat masih kuliah mengatakan sebelum menjadi Lone Wolf yang berideologi kelompok terorisme ISIS, Zakiah Aini alias ZA adalah mahasiswi jurusan akutansi.

Menurut CC saat masih satu kelas bersama ZA, wanita berusia 25 tahun tersebut dikenal memiliki kepribadian yang baik.

Tak cuma itu, kata dia, ZA juga terbilang mudah bergaul dengan siapa saja.

"Dulu mah baik. Supel lagi. Terus baik suka mengajari teman," ucap CC melalui pesan singkat kepada TribunJakarta.com, pada Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Fakta Terduga Teroris ZA Bisa Lolos Masuk ke Mabes, Polri Akui Kebobolan: Kenyataannya Memang Lolos

Rumah terduga teroris penyerang Mabes Polri didatangi polisi, Rabun (31/3/2021).
Rumah terduga teroris penyerang Mabes Polri didatangi polisi, Rabun (31/3/2021). (Kompas TV)

Berubah Sejak Ambil Cuti

Teman ZA merasakan jika sikap ZA perlahan berubah.

Zakiah Aini pada semester 4 (genap) tahun 2014, ia mengambil cuti kuliah.

Lalu statusnya menjadi non-aktif pada semester 5 (ganjil) tahun 2015.

CC mengaku tak tahu alasan mengapa Zakiah Aini dikeluarkan dari kampus.

"Enggak tahu saya kenapa di DO. Karenakan sekelasnya pas tingkat 1 doang," ujar CC.

Meski begitu, CC menilai Zakiah Aini tak mungkin dikeluarkan dari kampus karena permasalahan nilai.

Pasalnya menurut CC, Zakiah Aini adalah sosok yang rajin dan pintar di kelas.

"Kalau gara-gara masalah nilai kayanya enggak mungkin deh, soalnya lumayan pinter," jelas CC.

Siapa sangka ZA yang semasa kuliah mudah bergaul, berubah menjadi sosok yang tertutup bahkan dengan keluarga sendiri.

Lurah Kelapa Dua Wetan, Sandy Adamsyah menjelaskan, Zakiah Aini tinggal bersama ayah ibunya, serta kakak-kakaknya di rumah Gang Taqwa, bilangan Ciracas, Jakarta Timur.

"Menurut kakaknya, ZA tertutup, bahkan dengan keluarganya tertutup," kata Sandy.

Sering Ganti Nomor HP

Belakangan terungkap, jika teruduga ZA kerang gonta-ganti nomor HP.

Maka tak heran, jika keluarganya sulit mencari keberadaanZA sebelum insiden penyerangan di Mabes Polri tersebut

Baca juga: Cerita Gadis 17 Tahun Ditindih Satpam Klinik saat Menjaga Ibunya yang Sakit: Aku Teriak, Mama Bangun

Baca juga: Kesaksian Istri Terduga Teroris usai Suami Ditangkap Densus 88: Gelisah, Langsung Masuk Kamar

Ketua Rukun Tetangga (RT) di lingkungan tempat tinggal ZA dikawasan Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Kasdi mengatakan informasi itu ia dapatkan langsung dari keluarga ZA.

"Nomor HP pelaku ini gonta-ganti. Ke keluarganya. Kakaknya nanya nggak ada," kata Ketua RT 003 Kasdi kepada wartawan, di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021).

Kasdi bahkan mengungkapkan, kakak kandung ZA kerap kesulitan mengetahui nomor handphone milik terduga teror Mabes Polri itu.

pemakaman ZA, terduga teroris Mabes Polri, ayah tak berani azani jenazah putrinya, ibunda menangis depan pusara
pemakaman ZA, terduga teroris Mabes Polri, ayah tak berani azani jenazah putrinya, ibunda menangis depan pusara (kolase ist/Youtube iNews)

Hingga sebelum peristiwa di Mabes Polri terjadi, sang kakak tidak berhasil menghubungi.

"Ngelacak nomor HP pelaku ini nggak pernah ketemu, nggak tahu. Dilacak enggak ketemu, kata kakaknya gitu" jelasnya.

Baca juga: Mantan Kades Kaget Menantunya Ditangkap Densus 88 Karena Terduga Teroris, Rumahnya Digeledah: Pedih!

Tak Pernah Keluar Rumah

Terduga teroris Za juga dikabarkan sosok pribadi yang terutup.

Menurut Kasdi, perempuan berusia 25 tahun itu jarang sekali terlihat keluar rumah atau menyapa warga sekitar.

"Kita tetangga juga tidak pernah melihat dia main-main keluar rumah, dengan tetangga. Udah mengucilkan diri aja di dalam rumah," jelasnya.

Tak Punya Teman Kecil

Saking tertutupnya, terduga teroris ZA bahkan tak punya teman main sejak kecil.

Padahal, sejak kecil ia tinggal di lingkungan rumahnya tersebut.

Bambang Sumarjono tetangga sebelah rumah terduga teroris ZA menyebut, ZA lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.

Baca juga: Pengakuan Predator Anak Perdaya Gadis Kecil saat Jajan di Warung: Minta Jatah ke Istri Gak Dikasih

Menurutnya, ZA merupakan anak yang tak pernah bergaul dengan lingkungannya.

Sehingga, warga tak mengetahui keseharian ZA.

"Keseharian?, Saya juga kurang paham karena anaknya kurang bergaul dan diam di dalam rumah mulu, tertutup," katanya di lokasi.

Meski sudah tinggal sedari kecil, Bambang menjelaskan jarang sekali melihat Zakiah keluar rumah.

Pasalnya, teman sepermainan seumuran Zakiah memang jarang di lokasi ini.

Sementara anggota keluarga lainnya justru sering bertemu dengan Bambang yang notabennya memiliki warung kelontong tepat disebelah kanan rumah Zakiah.

"Sering keluar? Enggak sama sekali. Ini ZA sudah tinggal lama di sini. Ini dia anak bungsu. Tapi memang tertutup. Dari kecil jarang keluar karena memang teman seumuran dia di sini jarang," jelasnya.

Baca juga: Kesaksian Istri Terduga Teroris usai Suami Ditangkap Densus 88: Gelisah, Langsung Masuk Kamar

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) didampingi Ketua Mahkamah Agung Muhammad Syarifuddin (kedua kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo (kanan) dan Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono (kiri) memberikan keterangan pers dalam peluncuran Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Nasional Tahap 1 di Gedung NTMC Korlantas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/3/2021).
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) didampingi Ketua Mahkamah Agung Muhammad Syarifuddin (kedua kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo (kanan) dan Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono (kiri) memberikan keterangan pers dalam peluncuran Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Nasional Tahap 1 di Gedung NTMC Korlantas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/3/2021). (Tribunnews/JEPRIMA)

Berideologi ISIS

Mabes Polri turut mengungkap jika ZA ternyata lone wolf dan berideologi ISIS.

Demikian disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

"Dari hasil profiling yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf berideologi radikal ISIS," ucap Listyo.

Menurut mantan ajudan Presiden Joko Widodo ini, ZA berideologi ISIS dibuktikan dengan postingannya di sosial media.

(TribunnewsBogor.com/Tribun Jakarta)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved