Detik-detik Mencekam Perawat Perempuan Diselamatkan dari Amukan Ayah Pasien, Sujud Tetap Ditendang
Kondisi mencekam terlihat dalam video saat perawat hendak diselamatkan oleh rekan-rekannya.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Video penganiayaan terhadap perawat perempuan di RS Siloam Palembang viral.
Kondisi mencekam terlihat dalam video saat perawat hendak diselamatkan oleh rekan-rekannya.
Sejumlah perawat dan sekuriti RS Siloam Palembang mencoba menyelamatkan korban.
Dalam video terlihat ada dua perawat yang coba melerai perawat perempuan yang jadi korban.
Perawat perempuan yang jadi korban adalah Christina Ramauli (27).
Sementara pelaku adalah JT.
Pada video JT mengenakan baju merah dan topi putih.
JT tampak menjambak korban yang akan dibawa keluar dari ruang rawat.
Tindak JT membuat tiga rekan korban histeris ketakutan.
Sementara di depan pintu terlihat petugas keamanan dan perawat perempuan lain.
Terdengar suara perempuan mengucap Istigfar saat korban ditarik pelaku.
"Astagfirullah," katanya.
Lalu ada seorang pria berbaju abu dan celana pendek yang datang ke ruangan tersebut.
Pria itu mengaku sebagai Polisi.
Namun hal tersebut tak berpengaruh, JT tetap emosi dan menghardiknya.
"Polisi mana ? punya anak tidak ?" kata JT.
Christina Ramauli lalu berhasi dibawa keluar dari ruangan tersebut.
Christina Ramauli tampak sangat ketakutan.

Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah mengatakan Christina Ramauli dipanggil ke ruang rawat nomor 6026 di RS Siloam Palembang.
Christina Ramauli ditanya soal cara melepas selang infus pada tangan anak pelaku.
Belum sempat menjawab, JT langsung memukul wajah Christina Ramauli.
Rekan Christina Ramauli sempat melerai.

Namun Jt tetap kembali memukul wajah Christina Ramauli.
Rekan korban sempat meninggalkan ruangan untuk meminta tolong, saat kembali Christina Ramauli sedang berlutut memohon ampun.
Namun JT justru menendang perut dan menjambak rambut Christina Ramauli.
"Korban kemudian di bawa keluar, namun terjadi tarik menarik antara terlapor dan saksi hingga terlapor menarik rambut korban," katanya.
Akibat kejadian tersebut korban mengalami memar dibagian mata sebelah kiri, sakit bagian bibir dan perut.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi membenarkan kejadian tersebut.
"Laporan sudah kita terima, untuk kejadian tersebut masih dalam penyelidikan kita. Hingga kini kita sedang memeriksa saksi-saksi di lapangan, untuk mengetahui masalah yang terjadi ," ungkap kasat Reskrim, Jumat (16/4/2021).
Tambah Tri, tentunya semua laporan tindaklanjuti.
Namun hingga kini anggota masih mengumpulkan data dan keterangan saksi-saksi di TKP (tempat kejadian perkara) dan terkait laporan korban, tentunya terlapor nanti akan kita periksa.
"Jika terbukti salah, akan kita proses," tegas Kasat Reskrim Polrestabes, Palembang
Banting HP
Ternyata JT tak hanya menganiaya Christina Ramauli, ia juga membanting handphone perawat.
Kepada petugas ARP mengatakan, berawal saat ia mendengar adanya keributan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kemudian korban merekam aksi tersebut menggunakan handphone nya.
"Pelaku mendekati saya kemudian merampas handphone saya dan langsung membantingnya ke lantai," ujar ARP, Jumat (16/4/2021).
Atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian satu unit handphone vivo v15 dengan total kerugain Rp 3,1 juta.
Atas kejadian tersebut korban melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrsestabes Palembang dengan harapan terlapor dapat bertanggung jawab atas ulah dan perbuatannya.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah membenarkan adanya laporan korban di SPKT Polrestabes Palembang.
"Benar korban sudah membuat laporan dan laporan korban sudah di serahkan untuk ditindaklanjuti oleh Unit Reskrim Polrestabes Palembang," tutupnya.