Bunuh Kekasih, Oknum TNI Pura-pura Ikut Mencari, Sempat Datangi TKP dan Lucuti Pakaian Korban
Usai membunuh kekasihnya, Praka MAM pun berpura-pura ikut mencari saat keluarga korban melaporkan kehilangan korban.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang guru SD di Balikpapan, Kalimantan Timur ditemukan tinggal tulang belulang setelah satu bulan menghilang.
Guru berinisial RR (33) itu rupanya dibunuh oleh kekasihnya sendiri yang merupakan seorang anggota TNI Angkatan Darat yang bertugas di Balikpapan, Praka MAM (30).
Praka MAM tega menghabisi nyawa kekasihnya itu lantaran kesal karena terus menerus ditanya kapan akan menikahinya.
Usai membunuh kekasihnya, Praka MAM pun berpura-pura ikut mencari saat keluarga korban melaporkan kehilangan korban.
Bahkan, Praka MAM juga sempat mendatangi lokasi pembunuhan dua minggu setelah melakukan aksinya.
Di TKP, Praka MAM pun melucuti pakaian korban.
Dilansir dari TribunKaltim Sabtu (17/4/2021), Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) VI Mulawarman Letkol Inf Muhammad Taufik Hanif mengatakan, saat ini kasus tersebut sedang dalam penanganan Polisi Militer Daerah Militer (Pomdam) VI Mulawarman.
"Terhadap diduga pelaku sudah dilakukan pemeriksaan intensif dan resmi ditahan karena merupakan orang terakhir yang mengantarkan korban," kata Taufik.
Menurut Taufik, anggota TNI berpangkat prajurit kepala itu sudah mengakui perbuatannya.
"Pelaku dan korban kenalan di sosial media (Facebook) sejak 2019. Statusnya pacaran. Namun, pelaku kesal karena ditanya kapan menikahi dirinya terus. Intinya modus asmara," jelas Taufik.
Baca juga: Pria Penganiaya Perawat Keringat Dingin Minta Maaf ke Korban, Istri Malah Tulis Cacian Ini di Medsos
Baca juga: Ini Sosok JT, Pengusaha Sparepart Mobil yang Aniaya Perawat di RS Siloam Palembang, Kini Minta Maaf
Pembunuhan itu terjadi pada 1 Maret 2021.
Keluarga yang tidak kunjung mendapat kabar dari RR sempat membuat laporan orang hilang.

Hingga akhirnya jasad RR ditemukan dalam keadaan tinggal tulang di Jalan Transad, Balikpapan Timur, pada Selasa (13/4/2021).
"Sudah satu bulan kejadiannya jadi sisa tulang-tulang saja. Tapi sudah ditemukan semua tulangnya," ujarnya.
Sementara untuk proses hukum, Taufik menegaskan, pihaknya akan memproses kasus ini secara hukum sampai tuntas.