Terapi Oksigen Dijadikan Pengobatan untuk Pasien Covid-19 di India, Begini Cara Kerjanya
Seseorang yang sehat dengan paru-paru normal umumnya akan memiliki saturasi oksigen arteri antara 95 persen hingga 100 persen.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Saat India berjuang melawan gelombang kedua infeksi virus corona (Covid-19), terjadi lonjakan permintaan baru untuk konsentrator oksigen.
Banyak pasien Covid-19 yang kritis dan mengalami penurunan kadar oksigen dalam tubuh. Ini yang membuat kerabat mereka berjuang untuk mendapatkan alat tersebut, bahkan hingga mencari ke pasar gelap.
Terapi oksigen telah muncul sebagai 'pengobatan terdepan' dalam kasus Covid-19 yang parah di India.
Namun, menggunakan konsentrator oksigen secara benar, bukan merupakan perkara mudah.
Kendati ini adalah alat penunjang terdepan dalam merawat pasien Covid-19 yang diisolasi di rumah, namun panduan yang tepat tetap diperlukan.
Seperti apa terapi oksigen ini?
Dikutip dari laman The Hindustan Times, Minggu (2/5/2021), untuk memahami cara kerja konsentrator oksigen, hal yang pertama harus diketahui adalah orang perlu memahami bagaimana oksigen digunakan dalam perawatan medis Covid-19.
Virus corona menjadi penyebab penyakit pernafasan, ini berarti penyakit itu mempengaruhi paru-paru, kemudian mengubah aliran oksigen yang normal dan stabil dari paru-paru ke berbagai sel di dalam tubuh.
Saat seseorang tertular Covid-19, hal itu dapat menyebabkan oksigen turun ke level yang mengkhawatirkan, sehingga membutuhkan terapi oksigen.
Perawatan ini menggunakan pasokan oksigen medis dari luar untuk secara artifisial meningkatkan kadar oksigen tubuh ke tingkat yang dapat diterima secara klinis.
Baca juga: Nikita Mirzani Ungkap Penyanyi yang Suaranya Jelek, Jaz Ngeri Dengar Nama Ini, Nyai : Itu Selera Gue
Tingkat oksigen diukur dengan saturasi oksigen yang dikenal sebagai SpO2, ini adalah ukuran jumlah hemoglobin pembawa oksigen dalam darah.
Seseorang yang sehat dengan paru-paru normal umumnya akan memiliki saturasi oksigen arteri antara 95 persen hingga 100 persen.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, tingkat saturasi oksigen mencapai 94 persen atau lebih rendah, pasien perlu segera ditangani.
Sedangkan SpO2 kurang dari 90 persen merupakan keadaan darurat klinis.
Di India, sesuai pedoman terkait Covid-19 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan negara itu, pasien perlu dirawat di rumah sakit jika konsentrasi oksigen turun menjadi 93 persen atau lebih rendah.