Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Tempuh 280 KM, Keluarga Nekat Mudik Jalan Kaki dari Gombong ke Bandung, Uang yang Dibawa Bikin Sedih

Selama perjalanan Gombong-Ciamis, Dani mengaku tidak mengalami hambatan maupun gangguan orang jahat

Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
kolase Kompas.com dan maps
Cerita Pilu Satu Keluarga Mudik Jalan Kaki, Sudah Jalan Kaki 6 Hari Belum Sampai Bandung 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Demi bisa lebaran di kampung halaman, Dani sekeluarga nekat mudik berjalan kaki dari Gombong, Jawa Tengah ke Bandung, Jawa Barat.

Jarak 280 KM antara Gombong dan Bandung tak menghalangi niatan Dani, seorang istri, dan dua anaknya untuk pulang kampung.

Aksi nekat Dani sekeluarga mudik jalan kaki itu bukannya untuk menghindari pos penyekatan larangan mudik di jalan.

Namun diakui Dani, ia nekat mengajak keluarganya mudik jalan kaki lantaran tak punya biaya.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas, Dani mengaku mulai berangkat dari Gombong, Jawa Tengah pada Minggu (2/5/2021) sore.

Karenanya hingga hari ini, Dani sudah melalui enam hari guna sampai di Bandung.

Baca juga: Detik-detik Imam Salat Subuh di Pekanbaru Ditampar, Lihat Nasib Pelakunya

Hari ini, Jumat (7/5/2021), Dani sekeluarga baru sampai di Ciamis, Jawa Barat.

"Berangkat Minggu sore (dari Gombong), setelah Ashar," kata Dani, pemudik yang nekat mudik berjalan kaki bersama istri dan dua anak balitanya.

Selama perjalanan, dia biasa beristirahat di pom bensin maupun masjid yang ditemui di perjalanan.

Mereka sejenak melepas lelah di tempat tersebut.

Cuma Bawa Rp 120 Ribu untuk Bekal

Dani dan keluarganya terpaksa berjalan kaki dari Gombong ke Bandung karena tak punya ongkos untuk pulang.

Sebelumnya, Dani bekerja di tempat konveksi di Gombong.

"Namun sekarang sudah tak lagi kerja, jadi memutuskan untuk pulang ke Bandung," katanya.

Dani dan keluarga sedang melepas lelah di trotoar jalan nasional di Kabupaten Ciamis, Jumat (7/5/2021).
Dani dan keluarga sedang melepas lelah di trotoar jalan nasional di Kabupaten Ciamis, Jumat (7/5/2021). (KOMPAS.COM/CANDRA NUGRAHA)

Upah bekerja di tempat konveksi, lanjut Dani, hanya cukup untuk bayar kontrakan dan biaya makan.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved