Hasil Uji Badan POM, 11,93 Persen Takjil yang Beredar di Kabupaten Bogor Tak Aman

Pengawasan terhadap produk pangan jajanan untuk berbuka puasa atau takjil dilakukan dengan sampling dilakukan di 3 wilayah

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Istimewa
Kepala Loka POM Bogor Iltizam Nasrullah. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Hasil uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) jelang Lebaran 2021 di Kabupaten Bogor, beberapa santapan takjil yang beredar didapati tak aman karena mengandung formalin.

Pengawasan terhadap produk pangan jajanan untuk berbuka puasa atau takjil dilakukan dengan sampling dilakukan di 3 wilayah kerja Loka POM di Kabupaten Bogor menggunakan Mobil Laboratorium Keliling

Kepala Loka POM Bogor Iltizam Nasrullah mengatakan bahwa ada total 109 sampel yang telah diuji menggunakan metode uji cepat (Rapid Test Kit) dengan parameter uji boraks, formalin, rhodamin B, dan methanyl yellow.

"Sebanyak 96 sampel (88,07 persen) telah memenuhi syarat (MS) dan 13 sampel (11,93 persen) Tidak Memenuhi Syarat (TMS) karena terbukti menggunakan bahan berbahaya yaitu formalin, boraks maupun rhodamin B," kata Iltizam Nasrullah kepada wartawan, Senin (10/5/2021).

Sampel pangan dengan formalin, kata dia, ditemukan pada es cincau, tahu goreng, mie (soto mie), tahu isi dan tahu jeletot. 

Lalu bahan berbahaya boraks ditemukan pada kerupuk asoy dan mie (soto mie), sedangkan pada cente, kolak pacar cina, es mutiara ditemukan bahan berbahaya rhodamin B.

"Selanjutnya kepada penjual diberikan pembinaan agar tidak kembali menggunakan bahan berbahaya," katanya.

Sebagai upaya pencegahan dan edukasi, kata dia, Loka POM di Kabupaten Bogor secara rutin melakukan kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) sosialiasasi keamanan Obat dan makanan kepada pelaku usaha, produsen obat dan atau makanan, maupun masyarakat umum.

Selain itu, juga dilakukan optimalisasi kerja sama lintas sektor terkait peredaran pangan olahan yang Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK).

"Sebagai konsumen yang cerdas, pilihlah makanan yang baik untuk dikonsumsi," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved